Senin, 03 Oktober 2022

Sex Ayah Sange Dengan Gadis-Gadisnya

21.49
Sex Ayah Sange Dengan Gadis-Gadisnya

Cerita Dewasa - Sex Ayah Sange Dengan Gadis-Gadisnya - Aku dan istriku selalu kompak dalam melakukan kegiatan seks dengna cara apapun supaya tidak bosan dengan yang pernah dirasakan, kita selalu mencari hal yang menarik, aku berusaha berfantasi dengan orang lain biasanya aku menonton film porn dulu sebelum gairahku memuncak dan aku menonton film biasanya malam hari setelah orang rumah sudah tidur semua.

Yang mengejutkanku, kebanyakan film porno itu selalu melibatkan seorang gadis muda. Dalam usia kepala tiga, aku tak pernah memikirkan wanita yang lebih muda sampai aku menyaksikan film-film itu. Aku sadar kalau ternyata gadis-gadis muda sangatlah panas.

Hal lain yang menarik perhatianku adalah kenyataan kalau permainan lesbian sangat populer. Aku mulai tertarik dengan gadis muda yang mencumbui vagina gadis muda lainnya yang lembut, basah, dan biasanya tak berambut.

Melihat film-film itu untuk berfantasi mulai mengubah kehidupanku. Aku mempunyai tiga orang anak gadis yang beranjak remaja. Aku mulai memperhatikan mereka, kulihat cara mereka berpakaian, cara jalannya, dan segala tingkah laku mereka.

Mereka menjadi obsesiku sendiri! Kuamati lebih detil saat mereka bangun pagi untuk melihat putingnya yang mengeras di balik pakaian tidur mereka. Kunikmati puting mereka yang terayun saat mereka berjalan-jalan dalam rumah. Aku terus mengamati mereka sampai semuanya beranjak menjadi seorang gadis muda yang sempurna. Cerita Dewasa 2022

Yang tertua adalah Dina. Dia mempunyai puting yang paling besar, branya mungkin D-cup atau lebih besar. Dia sesungguhnya tak terlalu cantik, tapi enak dipandang. Aku yakin teman-teman cowoknya banyak yang memperhatikan dadanya. Dina juga mempunya pantat yang kencang dan besar. Tapi meskipun dia yang paling tua di antara saudara-saudaranya, dia sering bertingkah seperti gadis berusia separuh umurnya.

Yang paling muda Tia. Tia mungkin yang paling cantik di antara ketiganya. Masalahnya adalah dia pemalas, hanya duduk dan tak mengerjakan apa pun sepanjang waktu. Jadi pantatnya menjadi melebar..? Putingnya baru mulai tumbuh. Dan di samping itu dia tomboy, aku jadi mempertanyakan jenis kelaminnya. Dia lebih suka berada di antara cowok daripada cewek.

Rahma yang di tengah, di antara anak-anakku, bentuk tubuhnya lah yang terbagus. Bagiku, dia mempunyai tubuh dalam fantasiku. Dia memiliki tubuh yang sempurna dengan bra B-cupnya, atau C-cup kecil. Rambutnya yang panjang hingga melewati bahunya, dan matanya selalu nampak mempesona.

Sex Ayah Sange Dengan Gadis-Gadisnya

Masalahnya dia yang paling bandel. Selalu membuat masalah. Dia juga sadar kalau dia punya tubuh yang bagus dan selalu memakai pakaian yang memperlihatkan hal itu. Di antara anak-anakku, Rahma lah yang jadi bahan fantasi utamaku. Setiap kali aku menyetubuhi istriku, Rahma lah yang ada dalam benakku!

Kisah ini bermula dengan Dina dan temannya Sitha. Sitha setahun lebih muda, tapi mereka sangat akrab. Sitha selalu menginap di rumah kami setidaknya sekali sebulan. Sitha sangat kurus, dadanya kecil, tapi sangat manis.

Suatu malam saat Sitha menginap, aku mulai melihat film porno seperti biasa. Suaranya kumatikan jadi aku dapat mendengar kalau ada orang yang mendekat. Lagipula aku dengar suara berisik dari kamar Dina.

Kupikir mereka sedang sibuk dengan urusan gadis remaja dan begadang sampai pagi ngomongin tentang cowok dan sekolah, atau apapun yang menjadi urusan gadis seusia mereka. Entah bagaimana suara yang kudengar tak lagi seperti orang yang sedang ngobrol. Kadang kudengar suara erangan.. Yang lama-lama cukup keras juga.

Aku mendekat ke pintu kamar Dina dan lebih mendengarkan apa yang tengah terjadi. Dan benar! Itu suara erangan dan cukup berisik! Kalau saja pintunya tak tertutup pasti kedengaran sampai luar dengan jelas. Lalu aku dengar teriakan kenikmatan. Ngentot Terbaru 2017

Kudorong pintunya sedikit terbuka. Apa yang kulihat didalam sangat mengejutkanku. Sitha dan Dina berbaring di lantai dengan Tia diantara mereka. Kepala Sitha berada diantara paha Dina dan kepala Tia ada di sela paha Dina..

Setelah mataku dapat menyesuaikan dengan kegelapan kamar itu, kulihat dada Dina bergerak naik turun dengan cepat karena nafasnya. Putingnya ternyata lebih besar dari yang kubayangkan. Tangannya memelintir putingnya sendiri saat Sitha menjilati kelentitnya dan dua jarinya yang terbenam pada vagina Dina. Mata Dina terpejam dalam kenikmatan yang diberikan Sitha.

Aku terus memperhatikan mereka hingga paha Dina mencengkeram kepala Sitha dan terlihat sepertinya dia akan memecahkan putingnya sendiri saat dia mendapatkan orgasmenya pada wajah Sitha. Kelihatannya Sitha juga telah orgasme dalam waktu yang sama

Karena dia mengangkatkan kepalanya dari paha Dina dengan cairan vagina yang menetes jatuh di pipinya seiring dengan tubuhnya yang mengejang dan kudengar sebuah umpatan keluar dari bibirnya. Aku terkejut mundur saat kurasakan ada tubuh yang menekan punggungku. Saat kutengok, kulihat Rahma sedang berdiri di depanku. Rahma memandangku dengan mata indahnya dan bertanya..

Apa Papa menikmatinya? lalu dia melihat ke bawah dan meremas penisku yang sudah keras.

Tak perlu dijawab, aku bisa lihat dan rasa Papa menikmatinya.

Kenapa Papa tak lepas saja celana Papa dan bergabung dengan kami? tanyanya bersamaan dengan tangannya yang bergerak masuk dalam celanaku dan mulai meremas penisku dengan pelan.

Dan sepertinya aku tak menginginkan hal lain selain ikut bergabung dengan anak-anakku, tapi..

Papa nggak bisa, Mama kalian akan membunuh Papa. Aku dengar suara Dina saat aku mulai menjauhi mereka.

Papa nggak tahu apa yang Papa lewatkan!

Sedihnya, aku tahu apa yang telah kulewatkan. Aku telah melewatkan kesempatan untuk mendapatkan tak hanya satu, tapi empat gadis muda yang panas. Fantasiku hampir saja jadi nyata.

Aku pergi ke kamarku dan berbaring disamping isteriku. Biasanya saat aku dan isteriku melakukan hubungan seks terasa hambar. Kali ini saat aku merangkak ke atas tubuhnya, kusetubuhi dia dengan keras dan cepat. Aku keluar dalam beberapa menit saja, baru saja kukeluarkan penisku..

Bagaimana denganku? kudengar isteriku bertanya dan memegang penisku yang masih keras.

Dia bergerak naik di atasku dan segera memasukkan kembali penisku dalam vaginanya. Ini pertama kalinya dia berinisiatif. Dan kupikir ini juga pertama kalinya dia di atas. Isteriku bergerak naik turun dan dapat kurasakan tangannya yang mempermainkan kelentitnya saat dia bergerak diatasku. Cerita Bokep Terbaru


Melihat isteriku yang berusaha meraih orgasmenya membuatku terangsang kembali. Kuremas payudarnya, kubayangkan yang berada dalam genggamanku adalah milik Dina. Kupelintir putingnya diantara jariku, keras dan lebih keras lagi, tak mungkin menghentikan aku.

Dia menggelinjang kegelian, tangannya semakin menekan kelentitnya. Ini pertama kalinya kurasakan cairan vagina isteriku menyemprot padaku. Orgasmenya kali ini terhebat dari yang pernah didapatkannya. Aku jadi berpikir apa dia benar-benar puas dengan kehidupan seks kami sebelumnya.

Isteriku mulai melemah. Aku belum keluar kali ini, jadi kugulingkan tubuhnya kesamping dan segera menindihnya. Langsung kuhisap putingnya dengan bernafsu. Kusetubuhi dia dengan kekuatan yang tak pernah kubayangkan sebelumnya.

Aku mulai merasakan orgasmeku akan segera meledak. Saat puncakku semakin dekat, kugigit putingnya sedikit lebih keras, yang membawanya pada orgasmenya. Dan saat kurasakan dinding vaginanya berkontraksi pada penisku, kutembakkan spermaku jauh didalam tubuhnya untuk kedua kalinya dalam tiga puluh menit ini. Kuturunkan tubuhku dari atasnya.

Tadi sungguh hebat kata isteriku.

Seharusnya kamu lebih sering seperti tadi.

Saat aku bangun keesokan harinya, isteriku sudah tak ada di sampingku. Tiba-tiba kejadian tadi malam kembali terbayang. Kupejamkan mataku menikmatinya dan tanganku bergerak kebawah mulai mengocok penisku yang mengeras. Aku hampir saja mendapatkan orgasmeku saat kudengar..

Kenapa Papa tak membiarkan kami saja yang melakukan untuk Papa?

Kubuka mataku segera dan terkejut saat melihat Dina dan Sitha berdiri di pintu kamarku. Orgasmeku tak dapat kucegah seiring dengan bayangan wajah Sitha yang belepotan dengan cairannya Dina yang melintas di benakku.

Ups, terlambat! kata Dina saat mereka meninggalkan kamar.

Aku langsung bangkit dan segera mandi. Aku hampir selesai mandi saat tiba-tiba isteriku membuka pintu kamar mandi dan menyelinap masuk.

Anak-anak sudah pergi. Ayo bersenang-senang.

Isteriku berjongkok di depanku dan memasukkan penisku yang masih loyo ke mulutnya. Penisku mulai membesar dalam mulutnya karena rangsangan lidahnya yang bergerak liar. Penisku makin membesar dan kurasakan kepala penisku meluncur masuk ke tenggorokannya.

Dia tak menariknya keluar dan bibirnya semakin ditekankan ke rambut kemaluanku. Lalu kurasakan dia mulai menelan, gerakan tenggorokannya serasa ombak hangat yang basah pada penisku. Dan hal ini pertama kalinya bagi kami juga. Rasanya sungguh dahsyat, sesuatu yang belum pernah kualami. Isteriku mempunyai keahlian yang disembunyikan dariku. Cerita Hot Dewasa 2017

Pelan-pelan dikeluarkannya penisku dari tenggorokannya lalu dimasukkannya lagi seluruhnya. Dia menatapku dengan penisku yang terkubur dalam mulutnya dan dengan pelan dikeluarkannya lagi.

Kamu menyukainya sayang? tanyanya.

Sebelum aku dapat menjawabnya dia melakukan hal itu lagi, menelanku seluruhnya. Dia mulai menggerakkanya keluar masuk dalam mulutnya, dan tetap memandangku saat dia melakukan itu. Isteriku mulai menaikkan temponya hingga aku tak dapat menahannya lebih lama lagi saat tiba-tiba dia berhenti..

Hei, hei, tunggu dulu bung. Belum waktunya. Lubangku yang lain perlu dimasuki, tahu. katanya.

Isteriku berdiri dan berputar. Dia membungkuk di depanku, merapatkan pantatnya padaku. Penisku terjepit di lubang anusnya maka kuarahkan pada vaginanya.

Siapa suruh mengalihkan senjatamu?tanyanya.

Kembalikan ke tempat semula!

Dia meraihnya dan lalu mengembalikan penisku ke anusnya, sesuatu yang pernah kulakukan sebelumnya, tapi tidak dengannya. Pelan-pelan dia mendorong pantatnya ke belakang. Kulihat barangku jadi bengkok karena tekanan itu, kepala penisku mulai membelah lubang anusnya, tapi belum masuk. Kemudian tiba-tiba masuk begitu saja, hanya kepalanya saja.

Sex Ayah Sange Dengan Gadis-Gadisnya
Dia mengerang. Lalu, dia terus menekan ke belakang dan memperhatikan aku memasukkan batang penisku seluruhnya. Aku tak dapat menolak rangsangan ini, kuraih pinggangnya dan mendorong lebih keras lagi untuk memastikan aku telah memasukinya seutuhnya. Kuputar pinggangku, memastikan dia dapat merasakan setiap mili senjataku didalamnya, aku terpukau akan pemandangan penisku yang terkubur dalam lubang anusnya. Lalu perlahan aku bergerak mundur.

Saat hampir seluruhnya keluar kemudian kutekan lagi ke depan. Berikutnya aku benar-benar keluarkan penisku dan menggodanya, mengoleskan kepalanya saja pada lubang anusnya. Lalu benar-benar kusingkirkan menjauh dan melesakkan batang penisku kembali kedalam lubang anusnya. Aku bergerak maju mundur dengan cepat.

Pelan, cepat, pelan dan keras. Tak terlalu lama orgasmeku mulai naik. Dia pasti dapat merasakannya karena dia mulai memainkan tangannya pada vaginanya, berusaha untuk meraih orgasmenya sendiri. Untung saja dia mendapatkannya sebelum aku.

Saat kurasakan orgasmenya segera meledak, aku bergerak semakin liar. Pantatnya bergoyang dalam setiap hentakan. Dia mulai mengerang dengan keras seiring hentakanku terhadapnya. Tak kuhentikan gerakanku saat orgasme merengkuhnya, milikku segera datang! Kudorong diriku sejauh yang kubisa dan membiarkan spermaku bersarang dalam lubang anusnya.

Isteriku berteriak saat orgasme datang padanya secara berkesinambungan seiring ledakan spermaku yang kuberikan padanya. Akhirnya, aku selesai, tapi dia mendapatkan orgasme sekali lagi saat kepala penisku keluar dari jepitan lubang anusnya.

Isteriku membersihkan tubuhku lalu mendorongku keluar dari kamar mandi. Aku melangkah ke kamar kami dan berganti pakaian. Baru saja aku selesai memakai pakaian saat isteriku keluar dari kamar mandi dan muncul dalam kamar.

Tadi benar-benar indah katanya.

Mungkin kita harus mengulanginya lagi nanti. Sekarang keluarlah dan nonton TV.

Anak-anakku, tanpa Sitha pulang tak lama kemudian. Semuanya bertingkah normal. Aku lihat pertandingan bola, dan mereka melakukan apa yang biasa mereka kerjakan di hari Minggu sore.

Sisa seminggu itu normal-normal saja. Gadis-gadis pergi ke sekolah dan Isteriku pergi kerja seperti biasanya.

Tak ada seorangpun yang bicara atau menanyakan tentang kejadian minggu lalu. Isteriku terlalu letih tiap malamnya sepulang dia kerja. Anak-anakku juga bersikap seperti tak pernah terjadi apapun. Aku jadi mulai berpikir apakah itu hanya khayalanku atau aku bermimpi tentang itu?

Saat aku pulang kerja di hari Jumat, anak-anaku meminta ijinku apa temannya boleh menginap nanti malam. Sitha ingin meghabiskan kembali akhir minggunya bersama kami dan Rahma ingin temannya Ami bermalam juga.

Aku suka Ami. Dia anggun. Kalau saja aku masih remaja, aku pasti akan mengajaknya kencan. Dia, seperti Rahma, memiliki sosok sempurna. Bedanya Ami memiliki wajah yang dapat membuatnya dengan mudah jadi seorang model kalau dia mau.

Malam harinya semuanya pergi tidur lebih awal. Mereka benar-benar ingin lepas dari rutinitas hariannya, baik itu sekolah atau kerja. Saat kami bangun hari Sabtunya, semua orang memintaku untuk mengadakan pesta kebun.

Maka, isteriku mengajak mereka semua pergi ke toko untuk belanja. Aku beristirahat sejenak kemudian pergi mandi. Ada kerjaan menungguku saat mereka pulang nanti.

Saat mereka akhirnya pulang, sepertinya mereka memborong semua barang-barang di toko. Aku bilang pada mereka kalau hanya aku saja yang memasak pasti tak akan selesai. Bisa kacau jadinya. Akhirnya mereka bersedia berbagi tugas.

Dengan semua belanjaan yang mereka borong, memerlukan hampir dua jam untuk memasaknya. Badanku bau asap dan terasa sangat letih. Saat aku masuk kedalam rumah, tak ada seorangpun di ruang keluarga ataupun dapur.

Hey! Dimana kalian?teriakku, Saatnya makan!

Ya! kudengar jawaban dari kamar Dina. Tapi tak ada seorangpun yang datang untuk makan.

Hey, kalian sedang apa sih? Apa nggak ada yang mau makan?tanyaku jengkel.

Ada! kembali hanya jawaban yang kudengar dari kamar Dina.

Aku mendekat ke kamar Dina dan ternyata pintunya sedikit terbuka. Saat aku menengok kedalam, kulihat para gadis dengan berbagai posisi tanpa pakaian. Kudorong pintunya agar lebih terbuka.

Apa yang kalian lakukan?

Sedang menunggu Papa. Rahma menjawab dan mendekat lalu menarik tanganku agar masuk.

Kami membiarkan Papa minggu kemarin, tapi akhir pekan ini Papa tak akan dapat lolos dengan mudah.

Sudah Papa bilang. Mama kalian akan membunuhku! tangkisku.

Tidak, aku tak akan melakukannya! kudengar suara isteriku saat kulihat dia mengangkat kepalanya di antara paha Dina. Situs slot online terpercaya

Gadis-gadis ini menginginkanmu! Bisa apa aku menolak mereka?

Rahma menarik tanganku ke tengah kamar. Baru kemudian aku sadar kalau dia tak mengenakan selembar benangpun. Kupandangi tubuhnya. Apa yang kusaksikan ini jauh lebih baik dari yang kubayangkan. Payudaranya besar tapi kencang dengan putingnya yang menunggu untuk segera dihisap.

Bisa apa aku menolak mereka? pikirku saat aku rendahkan tubuhku dan mulai menghisap puting itu.

Kurasakan puting Rahma membesar dalam mulutku, lalu kutaruh diantara gigiku dan mulai menggigitnya pelan. Saat aku sedang sibuk dengan itu kurasakan ada tangan yang menarik turun resletingku.

Lalu tangan itu merogoh kedalam celana dalamku dan mengeluarkan penisku. Aku melihat ke bawah dan kudapati Ami sedang mengarahkan penisku ke mulutnya dan segera saja dihisapnya. Kutelusuri lekuk tubuh Dina dengan tanganku sampai pada vaginanya yang tak berambut, dan menyelipkan jariku padanya.

Dapat kurasakan kehangatan dalam vaginanya dan basah saat jariki kutekankan masuk dengan pelan. Aku berusah untuk mendorongnya lebih dalam lagi, tapi terasa ada yang menahan gerakanku. Rahma memandangku..

Ya, Rahma masih perawan, dan jari Papa adalah benda pertama yang memasuki vagina Rahma. Rahma harap penis Papalah yang kedua. aku membungkuk dan mencium Rahma, bibir kami seakan melebur bersama, sebuah ciuman yang sempurna.

Sementara itu, Ami masih mengoralku. Usahanya jelas berdampak padaku. Aku melihat kebawah, kepalanya bergerak maju mundur pada batang penisku. Aku tak ingin mengeluarkan sperma pertamaku dalam mulut Ami sedangkan ada pilihan lainnya. Vagina perawan Rahma dihadapanku. Maka kukeluarkan penisku dari mulut Ami.

Kita dapat melanjutkannya nanti. kataku padanya.

Kudorong Rahma ke tempat tidur, menindihnya dengan lembut. Kucium dia lagi lalu ciumanku bergerak ke sekujur tubuh telanjangnya. Kujilati lehernya, dan kutinggalkan bekas disana agar dia mengingat kejadian indah ini nantinya.

Kemudian aku bergerak ke dadanya, menghisapi putingnya. Ini mengakibatkan beberapa lenguhan keluar dari mulutnya. Saat kugigit lembut putingnya dan punggungnya terangkat sedikit keatas karena terkejut. Lalu turun ke perutnya hingga akhirnya bermuara pada vaginanya yang tak berambut.

Kupandangi sejenak lalu kubenamkan hidungku pada celahnya. Aroma yang keluar dari vaginanya semakin membuatku mabuk. Saat kugantikan hidungku dengan lidah, akibatnya jadi jauh lebih baik lagi.

Saat ujung lidahku merasakan untuk pertama kalinya hampir saja membuatku orgasme! Rahma telah basah dan siap untuk aksi selanjutnya. Penisku membesar dan keras hanya dengan membayangkan apa yang segera menantiku didepan wajahku ini.

Ciumanku bergerak keatas dan berlabuh dalam lumatan bibirnya lagi seiring dengan kepala penisku yang menguak beranda keperawanannya. Rahma mengalungkan lengannya dileherku dan menjepit pinggangku dengan kakinya saat aku berusaha untuk memasukinya lebih dalam lagi. Dapat kurasakan kehangatan yang menyambut kepala penisku. Aku tak dapat menahannya lebih lama. Rahma sangat panas, basah dan rapat!

Pelan namun pasti kutingkatkan tekananku pada vaginanya. Dapat kurasakan bibirnya melebar menyambutku, ke-basahannya mengundangku masuk. Kehangatan vaginanya membungkus kepala penisku saat aku menyeruak masuk.

Aku terus menekan kedalam dengan pelan meskipun aku ingin segera melesakkannya kedalam dengan cepat seluruh batang penisku. Akhirnya dapat kurasakan dinding keperawanannya, batas akhirnya sebagai seorang gadis untuk menjadi seorang wanita seutuhnya. Kupandangi dia tepat di mata.

Sayang, ini akan sedikit sakit, tapi Papa janji sakitnya hanya sebentar saja. kurasakan kakinya menjepit pinggangku lebih rapat saat aku merobek pertahanan akhirnya. Akhirnya jebol juga dinding itu.

Aargh! Gila! Sakit, Pa! katanya dengan mata yang berkaca-kaca. Vaginanya mencengkeram batang penisku, ototnya bereaksi pada penyusup dan rasa sakit.

Tenang sayang, sakitnya akan segera hilang. dan kuteruskan menekan ke dalam sampai akhirnya terbenam semua di dalamnya. Aku diam sejenak, membiarkannya untuk beradaptasi.

Gimana? Udah baikan? tanyaku. Dia anggukkan kepalanya.

Aku hanya merasa penuh, rasanya aneh. Tapi juga terasa enak berbarengan.

Aku mulai menarik dengan pelan, hanya beberapa inchi, dan kemudian mendorongnya lagi dengan lembut. Aku khawatir menyakitinya, tapi dalam waktu yang sama aku tak ingin segera menembakkan spermaku. Aku ingin menikmati rasa vaginanya selama mungkin. Kurasa dia mulai dapat menikmatinya, kepalanya mendongak ke atas dan matanya terpejam.

Kupercepat kocokanku, menariknya hampir keluar dan menekannya masuk kembali dengan pelan, menikmati rasa sempit vaginanya pada penisku. Rahma mulai memutar pinggulnya seiring hentakanku. Tempo dan nafsu kami semakin meningkat cepat. Kurendahkan tubuhku dan mencium lehernya dan bahunya. Tiap gerakan tubuh kami mengantarku semakin dekat pada batas akhir.

Ya Pa! Ya! Rasanya Rahma hampir sampai!

Papa juga sayang! Dan kulesakkan ke dalamnya untuk yang terakhir kali. Menekan berlawanan arah dengannya mencoba sedalam mungkin saat kuledakkan sperma semprotan demi semprotan kedalam vaginanya. Dapat kurasakan cairan kami bercampur dan meleleh keluar dari vaginanya menuju ke buah zakarku.

Tubuh Rahma bergetar di bawahku, tangan dan kakinya mendorongku merapat padanya. Pelan kutarik dan kudorong lagi semakin dalam padanya saat persediaan spermaku akhirnya benar-benar kosong. Kutatap matanya lalu menciumnya.

Rahma, ini adalah seks terbaik yang pernah Papa dapatkan. aku lupa kalau kami tak sendirian dikamar ini. i58

Aku dengar itu! kata isteriku.

Kita akan lihat apa kita bisa mengubah anggapanmu itu!

Dengan para gadis-gadis itu dalam kamar ini, aku sadar kesenanganku baru saja akan dimulai.

Minggu, 25 September 2022

DIPERKOSA BEJAT OLEH 2 ORANG PEKERJA KEBUN

22.41
DIPERKOSA BEJAT OLEH 2 ORANG PEKERJA KEBUN

Romantik seksual – Diperkosa Bejat Pada suatu pagi telefon di bilikku berbunyi, dengan malas aku paksakan diri untuk mengangkatnya. Ternyata telefon itu dari Pak Alang, tukang kebun dan penjaga Rumah Rehat kami. Cerita Dewasa Diperkosa Bejat 


Ternyata telefon itu dari Pak Alang, tukang kebun dan penjaga Rumah Rehat kami. Dia menyuruh aku supaya segera datang ke Rumah Rehat, katanya ada masalah yang harus dibincang di sana. Sebelum sempat aku tanya lebih lanjut hubungan telefon terputus.


Hatiku mulai tidak tenang saat itu, apakah masalahnya, apakah kecurian, kebakaran atau apa. Aku juga tidak tahu nak bertanya pada siapa lagi waktu itu kerana kedua orang tuaku berada di luar negara.


Aku segera bersiap untuk kesana. Tidak lupa aku ajak sama Rina, sahabatku yang sering pergi bersamaku kesana. Sesampainya di sana, kami disambut oleh Pak Alang, seorang lelaki setengah baya berumur 60-an, rambutnya sudah memutih, namun perawakannya masih sehat dan gagah. Dia adalah penduduk orang asli yang tinggal dekat Rumah Rehat ini. Sudah 4 tahun sejak ayahku membeli Rumah Rehat ini Pak Alang diupah untuk menjaganya.


Kami sekeluarga percaya padanya kerana selama ini belum pernah Rumah Rehatku ada masalah. Pak Alang mengajak kami masuk ke dalam dulu. Di ruang tamu sudah menunggu seorang lelaki lain.


Pak Alang memperkenalkannya pada kami. Orang ini bernama Pak Abu, berusia 50-an, tubuhnya agak gemuk pendek, dia adalah teman Pak Alang yang juga merupakan seorang penduduk orang asli disitu.


Tanpa membuang waktu lagi aku terus bertanya mengenai masalah apa sebenarnya aku disuruh datang. Pak Alang mengeluarkan sebuah bungkusan yang dalamnya berisi foto, dia mengatakan bahawa masalah inilah yang hendak dibincangkan dengan aku. Fastbet99


Lalu aku dan Rina melihat foto yang ditunjukkan. Betapa terkejutnya kami bak disambar petir di siang hari, bagaimana tidak, ternyata foto-foto itu adalah foto erotis kami yang diabadikan ketika cuti tahun lalu, ada foto bogelku, foto bogel Rina, dan juga foto persetubuhan kami dengan boy friend masing-masing.


“Pak Alang, dapat dari mana barang ini..?” tanyaku dengan tegang. “Hhmm.. begini Cik Ana, waktu itu saya sedang membersih bilik, saya terjumpa filem negatif Cik Ana bersama Cik Rina sedang berasmara, lalu saya bawa untuk dicuci.


” jawabnya sambil sedikit tertawa. “Pak Alang sangat kurang ajar, Pak Alang digaji untuk menjaga tempat ini, bukannya mengusik barang saya..!” kataku dengan marah dan menudingnya. Aku sangat menyesal kerana lalai membiarkan negatif itu tertinggal di Rumah Rehat, bahkan aku ingat negatif itu sudah dibawa oleh boy friendku atau boy friend Rina. Cerita Dewasa Diperkosa Bejat 


Wajah Rina juga ketika itu juga nampak resah dan marah. “Wah.. wah.. jangan marah Cik, saya tidak sengaja, Cik sendiri yang lalai kan?” mereka berdua tertawa memandangi kami. “Baik, kalau begitu serahkan negatifnya, dan kamu boleh pergi dari sini.” kataku dengan marah. Agen Obat Kuat


“OKlah Pak Alang, kami bayar berapapun asal kamu kembalikan negatifnya.” tambah Rina memohon. “Oo.. tidak, kita ini bukan peras ugut, kita cuma minta..” Pak Abu tidak meneruskan perkataannya. “Sudahlah Pak Alang, cakap saja apa yang kamu endak..!” bentak Rina.


Perasan aneh mulai menjalari tubuhku disertai peluh dingin membasahi dahiku kerana mereka mengamati tubuh kami dengan tatapan liar. Kemudian Pak Alang mendekatiku membuat degup jantungku makin kencang.


Beberapa inci di depanku tangannya bergerak mengenggam tetekku. “Hei.. kurang ajar, jangan keterlaluan ya..!” bentakku sambil menepis tangannya dan menolaknya. “Bangsat.. berani sekali kamu, tak sedar diri hah..? Dasar orang kampung..!” Rina mengherdik dengan marah dan melemparkan foto itu ke arah Pak Alang.  Cerita Dewasa Diperkosa Bejat 


“Hehehe.. cuba Cik berdua bayangkan, bagaimana kalau foto-foto itu diterima orangtua, atau teman-teman di kampus Cik? Wah silap-silap Cik berdua ini boleh jadi terkenal.!” kata Pak Abu dan disusul gelak tawa Pak Abu. Aku terpegun sejenak, fikiranku kalut, kurasa Rina pun merasakan hal yang sama denganku.


Nampaknya tiada pilihan lain bagi kami selain mengikuti kehendak mereka. Kalau foto-foto itu tersebar bagaimana reputasiku, keluargaku, apalagi Rina yang bekerja sebagai model sambilan, kariernya boleh hangus gara-gara masalah itu. Pak Alang kembali mendekatiku dan meraba bahuku, sementara itu Pak Abu mendekati Rina lalu mengelilinginya, mengamati tubuh Rina.


“Bagaimana Cik, apa sudah berubah fikiran..?” tanyanya sambil membelai rambutku yang separas bahu. Kufikir-fikir untuk apa lagi jual mahal, kami pun sudah bukan perawan lagi, hanya kami belum pernah bermain dengan orang-orang yang tegap dan kasar seperti mereka.

DIPERKOSA BEJAT OLEH 2 ORANG PEKERJA KEBUN

Akhirnya dengan berat hati aku hanya dapat menganggukkan kepala saja. “Ha.. ha.. ha.. akhirnya boleh juga orang kampung seperti kita merasakan gadis kampus, ada foto model lagi..!” mereka tertawa penuh keghairahan.


Aku hanya dapat menyumpah didalam hati, “Bangsat, dasar tua-tua keladi..!” Pak Alang memelukku dan tangannya meramas-ramas tetekku dari luar, lidahnya bermain dengan liar di dalam mulutku. Bibirnya yang hitam lebam menggigit-gigit bibir nipisku yang lembut. Perasaan geli, jijik dan nikmat bercampur aduk dengan berahiku yang mulai timbul.


i58 - Tangannya kini semakin berani menyusup ke bawah baju ketat lengan panjang yang aku pakai, terus bergerak menyusup ke dalam coliku. Degup jantungku bertambah kencang dan nafasku semakin sesak ketika kurasakan tangan kasarnya mula merayap didadaku, apalagi jari-jarinya turut mempermainkan putingku.


Tanpa ku sedari lidahku mulai aktif membalas permainan lidahnya, air liur kami bercantum lalu menitis di pinggir bibir. Nasib Rina tidak jauh beza denganku, Pak Abu mendakapnya dari belakang lalu tangannya mulai meramas tetek Rina dan tangan satunya lagi menaikkan skirt paras lututnya sambil meraba-raba peha Rina yang jinjang dan mulus.


Satu-persatu kancing baju Rina dilucutkan sehingga nampaklah colinya yang berwarna merah muda, belahan dadanya, dan perutnya yang rata. Melihat tetek 36B Rina yang membusut itu Pak Abu makin bernafsu, dengan kasar coli itu ditariknya turun maka tersembul tetek Rina yang montok dengan puting kemerahan.


“Whuua.. ternyata lebih cantik dari foto” katanya. Pak Abu menghempaskan diri ke sofa, dikangkangnya lebar-lebar kedua belah kaki Rina yg berada di pangkuannya. Tangannya yang kasar mula bergerak ke kelangkangnya, jari-jari besarnya menyelinap ke dalam panties Rina.Cerita Dewasa Diperkosa Bejat


Wajah Rina menunjukkan rasa pasrah tidak berdaya menolak perlakuan seperti itu, matanya pejam dan mulutnya mengeluarkan desahan. “Eeemhh.. uuhh.. jangan Pak Abu, tolong hentikan.. eemhh..!” Kemudian Pak Abu mengangkat tubuh Rina, mereka menghilangkan diri kedalam bilik meninggalkan kami berdua di ruang tamu. Setelah menaikkan baju dan coliku, kini tangan Pak Alang membuka zip seluar panjangku.


Dia merapatkan tubuhku pada tembok. Aku memejamkan mata berusaha menikmati perasaan itu, aku bayangkan yang sedang menikmati tubuhku ini adalah boy friendku, Farid. Si-tua bangka ini ternyata pandai membangkitkan nafsuku. Jilatan lidahnya pada putingku menyebabkan benda itu semakin mengeras.


Kemudian kurasakan tangannya mulai menyelinap masuk ke dalam pantiesku, diusap-usapnya permukaan kemaluanku yang ditumbuhi bulu-bulu halus itu. “Sshh.. eemhh..!” aku mulai meracau tidak keruan ketika jari-jari kasarnya memasuki vaginaku dan memainkan klitorisku, sementara itu mulutnya tidak henti-hentinya menghisap tetekku, aku mula merasai nikmat oleh permainannya.


“Hehehe.. Cik mulai terangsang ya?” ejeknya dekat telingaku. Tiba-tiba dia menghentikan aktivitinya dan dengan kasar ditolaknya tubuhku hingga terjatuh di sofa. Sambil berjalan mendekat dia menanggalkan pakaiannya satu persatu. Setelah dia membuka seluar dalamnya ternampak olehku kemaluannya yang sudah menegang dari tadi. Cerita Dewasa Diperkosa Bejat


Gila, ternyata penisnya besar, lebih besar dari boy friendku punya dan dihiasi bulu-bulu yang tebal dan beruban. Kemudian dia menanggalkan seluar dan pantiesku yang tinggal hanya baju lengan panjang dan coliku yang sudah terangkat.


Dikangkangnya kedua belah pehaku di depan wajahnya. Tatapan matanya sangat mengerikan ketika melihat mahkotaku, seolah-olah seperti monster lapar yang siap untuk membaham mangsanya.


Pak Alang membenamkan mukanya pada kelangkangku, dengan penuh nafsu dia melahap dan menyedut-nyedut vaginaku yang sudah basah itu, lidahnya dengan liar menjilati dinding vagina dan klitorisku.


Sesekali dia mengorek-ngorek lubang kemaluan dan anusku. Perlakuannya sungguh membuat diriku serasa terbang, tubuhku menggelinjang-gelinjang diiringi erangan nikmat. Tidak lama kemudian akhirnya kurasakan tubuhku mengejang, aku mencapai orgasme pertamaku.


Cairan wanitaku membasahi mulut dan jari-jari Pak Alang. “Sluurrpp… sluurpp.. sshhrrpp..” demikian bunyinya ketika dia menghisap sisa-sisa cairan wanitaku. Disuruhnya aku membersihkan jari-jarinya yang berlumuran cairan itu dengan mengulumnya, maka dengan terpaksa kubersihkan jari-jari kasar itu dengan mulutku.


“Cipap Cik Ana sedap sekali,� puji Pak Alang sambil menyeringai. “Sekarang giliran Cik Ana menghisap batang saya pula..!” katanya sambil melepas baju dan coliku yang masih melekat. Agen Poker Online


Sekarang sudah tidak ada apapun yang tinggal di tubuhku selain kalung dan cincin yang kukenakan. Dia menaikkan mukaku lalu menyuapkan batangnya padaku. Tiba-tiba telefon berbunyi memecah suasana.


“Angkat telefonnya Cik, ingat saya tahu rahsia Cik, jadi jangan cakap macam-macam,” ancamnya. Telefon itu ternyata dari Farid, boy friendku yang mengetahui aku sedang di Rumah Rehat dari pembantu di rumahku. Dengan alasan yang dibuat-buat aku menjawab pertanyaannya dan mengatakan aku di sini baik-baik saja.


Ketika aku sedang bercakap mendadak kurasakan sepasang tangan mendekapiku dari belakang dan dekat telingaku kurasakan dengusan nafas. Tangan itu mulai nakal meraba tetekku dan tangan satunya lagi pelan-pelan menjalar turun menuju kemaluanku, sementara pada leherku terasa ada benda hangat dan basah, ternyata Pak Alang sedang menjilat leherku. Penisnya yang tegang saling berhimpit dengan pantatku.


Aku sebenarnya mau memberontak tapi aku takut boy friendku tahu. Aku hanya dapat menggigit bibir dan memejamkan mata, berusaha keras agar tidak mengeluarkan suara-suara aneh


Malang bagiku, Farid mengajakku berbual panjang lebar sehingga membuatku semakin menderita dengan siksaan ini. Sekarang Pak Alang menyusu dariku, tidak henti-hentinya dia mengulum, menggigit dan menghisap putingku sampai kemerahan.Cerita Dewasa Diperkosa Bejat


Akhirnya setelah 15 minit Farid menutup bualan, saat itu Pak Alang tengah menyusu sambil mengorek-ngorek kemaluanku, aku pun akhirnya dengan lega mengeluarkan erangan yang dari tadi tertahan.


“Aahhh, sopanlah sikittt.! Bukankah tadi saya sedang berbual ditelefon…!” marahku sambil melepas pelukkannya. “Ohhh.. maaf Cik, saya kan orang kampung jadi kurang tau sopan santun, eh.. itu tadi boy friend Cik ya? Senang saja, lepas merasa batang saya pasti Cik lupa boy friend Cik..!” ejeknya dan dia kembali memeluk tubuhku. agen bola terpercaya


Disuruhnya aku duduk di sofa dan dia berdiri di hadapanku, batangnya diarahkan ke mulutku. Penis coklat kehitaman penuh urat yang besar dan tegang. Berbeza dengan kepunyaan Farid yang sederhana dan tidak berurat.


Atas perintahnya ku kocok dan ku urut batang itu, pada awalnya aku hampir muntah mencium batangnya yang agak berbau itu, namun dia menahan kepalaku hingga aku tidak dapat melepaskannya. “Hisap, hisap yang kuat Cik, jangan cuma masukkan ke mulut..!” suruhnya sambil tolak tarik batangnya didalam mulutku.


Sayup-sayup aku dapat mendengar erangan Rina dari dalam kamar yang pintunya sedikit terbuka itu. Lama kelamaan aku sudah dapat menikmatinya, tangannya yang bergerak lincah mempermainkan tetekku dan memutar-mutar putingnya membuatku semakin bersemangat mengulum dan menjilati batangnya. “Yaaa.. begitulah Cik, aahhh..!” desahnya sambil menarik rambutku.


Selama 15 minit aku menghisapnya dan dia mengakhirinya dengan menarik kepalaku. Setelah itu dibaringkannya tubuhku di sofa, dia lalu membuka lebar-lebar kedua pehaku dan berlutut di antaranya.


Aku memejamkan mata sambil menanti detik ketika batangnya menerobos mahkotaku. Rupanya orang asli ini masih sabar. Dibelainya cipapku dengan tangan kasarnya, klitorisku dipicit-picit, bibir cipapku yang telah basah diusap-usap. Aku geli bercampur nikmat.Cerita Dewasa Diperkosa Bejat


Tidak habis disitu, lidahnya kemudian menjilat klitoris dan bibir vaginaku dengan rakus. Lidah kasar orang asli itu membuat aku terbuai kelazatan. Dalam hati aku terfikir, apakah Pak Alang melakukan hal yang sama kepada isterinya. Akhirnya Pak Alang tak tahan lagi menahan nafsunya. Diacunya kepala penisnya ke muara vaginaku.


Ditekannya perlahan dan kepala penisnya meluncur masuk sampai menyentuh rahimku. Aku mengerang setiap kali dia menyodokkan penisnya. Gesekan demi gesekan, sodokan demi sodokan sungguh membuatku ghairah dan semakin menikmati perkosaan ini, aku tidak perduli lagi orang ini sesungguhnya adalah orang asli pembantu yang menjaga Rumah Rehatku.


Sambil menyetubuhiku bibirnya tidak henti-hentinya mengerjakan bibir dan tetekku, tangannya pun sentiasa meramas tetek dan pantatku. Erangan panjang keluar dari mulutku ketika mencapai klimaks, sekujur tubuhku mengejang beberapa saat sebelum lemas semula.


Peluh bercucuran membasahi tubuhku sehingga kelihatan berkilat. Tanpa memberiku kesempatan berehat dia menaikkan tubuhku ke pangkuannya. Aku hanya pasrah saja menerima perlakuannya.


Setelah batangnya memasuki cipapku, aku mulai menggerakkan tubuhku turun naik. Pak Alang menikmati goyanganku sambil menghisap tetekku yang tepat di depan wajahnya, tetekku dikulum dan digigit kecil dalam mulutnya seperti bayi sedang menyusu.


Terkadang aku melakukan gerakan memutar sehingga cipapku terasa seperti diadun. Aku terus mempercepat goyanganku kerana merasa sudah hendak terkeluar, makin lama gerakanku makin liar dan eranganku pun makin tidak keruan menahan nikmat yang luar biasa itu. Dan ketika klimaks sampai aku menjerit histeria sambil mempererat pelukanku.


Benar-benar dahsyat nikmat yang kuperoleh walaupun bukan dengan lelaki muda dan tampan. Kali ini dia membalikkan badanku hingga menungging. Disetubuhinya aku dari belakang, tangannya bergerak bebas meraba lekuk-lekuk tubuhku.


Harus ku akui sungguh hebat lelaki asli yang berumur ini, dapat bertahan begitu lama dan membuatku orgasme berkali-kali, atau mungkin sebelumnya dia sudah minum obat kuat, tongkat ali atau jamu sejenisnya, ah.. aku tidak perduli hal itu, yang penting dia telah memberiku kenikmatan luar biasa.


Sudah lebih dari setengah jam dia mengerjakanku. Tidak lama setelah aku mencapai klimaks berikutnya, dia mulai mengeluh panjang, sodokanya makin kencang dan kedua tetekku diramasnya dengan ganas sehingga aku berteriak merasa sakit bercampur nikmat. Setelah itu dia menarik keluar batangnya dan naik ke dadaku.


Di sana dia menyepitkan batangnya di celah kedua tetekku, lalu dikocoknya sampai air maninya memancut dengan deras membasahi wajah dan dadaku. Aku sudah kehabisan tenaga, kubiarkan saja air maninya bertaburan di tubuhku, bahkan ada yang mengalir masuk ke mulutku.


Sebagai ‘hidangan penutup’, Pak Alang menempelkan penisnya pada bibirku dan menyuruhku membersihkannya. Kujilati penis itu sampai bersih dan kutelan sisa-sisa maninya. Penis yang mengeras mula mengecut dan memendek. Selepas itu dia meninggalkanku terbaring di sofa, selanjutnya aku tidak tahu apa-apa lagi kerana sudah tidak sedarkan diri. Aku terlena puas di sofa…  Cerita Dewasa Diperkosa Bejat

Sabtu, 24 September 2022

Di Goda Sekretaris Nakal Yang Membuat Aku Bergairah

01.00
Di Goda Sekretaris Nakal Yang Membuat Aku Bergairah

Cerita Dewasa Selingkuh - Pagi itu pada waktu jam masuk kantor aqu berpapasan dgnnya di pintu masuk, seperti biasa kita saling tersenyum dan mengucapkan selamat pagi. Ah lucu juga kita yg sudah kenal beberapa tahun masih melaqukan kebiasaan seperti itu, padahal untuk hitungan waktu selama tiga tahun kita harus lebih akrab dari itu, tapi mau bagaimana lagi karena Silvi orangnya memang seperti itu jadi aqupun terbawa-bawa, aqu sendiri bertanya-tanya apakah sifatnya yg seperti itu hanya untuk menjaga jarak dgn orang-orang di lingkungan kerja atau memang dia punya pembawaan seperti itu sejak lahir.


Mungkin waktu itu aqu sedang ketiban mujur, tepat di pintu masuk entah apa penyebabnya tiba-tiba saja Silvi seperti akan terjatuh dan refleks aqu meraih badannya dgn maksud untuk menahan supaya dia tak benar-benar terjatuh, tapi tanpa sengaja tanganku menyentuh sesuatu di bagian dadanya.


Setelah dapat berdiri dgn sempurna Silvi memandang ke arahku sambil tersenyum, ya ampun menurutku itu merupakan sesuatu yg istimewa mengingat sifatnya yg kuketahui selama ini.


“Terima kasih Pak nendi, hampir saja aqu terjatuh.”


“Oh, gag apa-apa, maaf barusan tak sengaja.”


“Tak apa-apa.”


Seperti itulah dialog yg terjadi pagi itu. Walaupun gag mau mikirin terus kejadian tersebut tapi aqu tetap merasa kurang enak karena telah menyentuh sesuatu pada badannya walaupun gag sengaja, waktu kutengok ke arah meja kerjanya melalui kaca pintu ruanganku dia juga kelihatannya kepikiran dgn kejadian tersebut, untung waktu masuk kerja masih empat puluh lima menit lagi jadi belum ada orang, seandainya pada waktu itu sudah banyak orang mungkin dia selain merasa kaget juga akan merasa malu.


Cerita Dewasa | Aqu kembali melaqukan rutinitas keseharian menggeluti angka-angka yg yg gag ada ujungnya. Sudah kebiasaanku setiap tiga puluh menit memandang gambar panorama yg kutempel dikaca pintu ruanganku untuk menghindari kelelahan pada mata, tapi ternyata ada sesuatu yg lain di seberang pintu ruanganku pada hari itu, aqu melihat Silvi sedang memandang ke arah yg sama sehingga pandangan kami bertemu.


Lagi, dia tersenyum kearahku, aqu malah jadi bertanya-tanya ada apa gerangan dgn perempuan itu, aqu yg geer atau memang dia jadi lain hari ini, ah mungkin hanya pikiranku saja yg ngelantur.


Jam istirahat makan seperti biasa semua orang ngumpul di EDR untuk makan siang, dan suatu kebetulan lagi waktu nyari tempat duduk ternyata kursi yg kosong ada di sebelah Silvi, akhirnya aqu duduk disana dan menyantap makanan yg sudah kuambil.


Setelah selesai makan, kebiasaan kami ngobrol ngalor-ngidul sambil menunggu waktu istirahat habis, karena aqu duduk disebelah dia jadi aqu ngobrol sama dia, padahal sebelumnya aqu males ngobrol sama dia. 


“Gimana kabar suaminya vi?” aqu memulai percakapan


“Baik pak.”


“Trus gimana kerjaannya? masih di tempat yg dulu?”


“Sekarang sedang meneruskan studi di amerika, baru berangkat satu bulan yg lalu.”


“Oh begitu, baru tahu aqu.”


“Ingin lebih pintar katanya pak.”


“Ya baguslah kalau begitu, kan nantinya juga untuk mesa depan berdua.”


“Iya pak.” 


Setelah jam istirahat habis semua kembali ke ruangan masing-masing untuk meneruskan kerjaan yg tadi terhenti. Aqupun kembali hanyut dgn kerjaanku.


Pukul setengah tujuh aqu bermaksud beres-beres karena penat juga kerja terus, tanpa sengaja aqu nengok ke arah pintu ruanganku ternyata Silvi masih ada di mejanya. Setelah semua beres aqupun keluar dari ruangan dan bermaksud untuk pulang, aqu melewati mejanya dan iseng aqu nyapa dia.


“Kok tumben hari gini masih belum pulang?”

“Iya pak, ini baru mau pulang, baru beres, banyak kerjaan hari ini”


Aqu merasakan gaya bicaranya lain hari ini, tak seperti hari-hari sebelumnya yg kalau bicara selalu kedengaran resmi, yg menimbulkan rasa tak akrab.


“Ya udah kalo begitu kita bareng aja.” ajakku menawarkan.

“Tak usah pak, biar aqu pulang sendiri saja.”

“Gag apa-apa, ayo kita bareng, ini udah terlalu malam.”

“Baik Pak kalau begitu.”


Cerita Mesum Terbaru | Sambil berjalan menuju tempat parkir kembali kutawarkan jasa yg walaupun sebetulnya niatnya hanya iseng saja.


“Gimana kalo Silvi bareng aqu, kita kan searah.”

“Gag usah pak, biar aqu pakai angkutan umum atau taksi saja.”

“Lho, jangan gitu, ini udah malem, gag baik perempuan jalan sendiri malem-malem.”

“Baik kalau begitu pak.”


Di sepanjang jalan yg dilalui kami tak banyak bicara sampai akhirnya aqu perhatikan dia agak lain, dia kelihatan murung, kenapa ini perempuan.


“Lho kok kelihatannya murung, kenapa?” tanyaqu penasaran.

“Gag apa-apa pak.”

“Gag apa-apa kok ngelamun begitu, perlu teman buat ngobrol?” tanyaqu memancing.

“Gag ah pak, malu.”

“Kok malu sih, gag apa-apa kok, ngobrol aja aqu dengerin, kalo bisa dan perlu mungkin aqu akan bantu.”

“Susah mulainya pak, soalnya ini terlalu pribadi.”

“Oh begitu, ya kalo gag mau ya gag usah, aqu gag akan maksa.”

“Tapi sebetulnya memang aqu perlu orang untuk teman ngobrol tentang masalah ini.”

“Ya udah kalo begitu obrolin aja sama aqu, rahasia dijamin kok.”


“Ini soal suami aqu pak.”

“Ada apa dgn suaminya?”

“Itu yg bikin aqu malu untuk meneruskannya.”

“Gag usah malu, kan udah aqu bilang dijamin kerahasiaannya kalo Silvi ngobrol ke aqu.”

“Anu, aqu sering baca buku-buku mengenai hubungan suami istri.”

“Trus kenapa?”

“aqu baca, akhir dari hubungan badan antara suami istri yg bagus adalah orgasme yg dialami oleh keduanya.”

“Trus letak permasalahannya dimana?”

“Mengenai orgasme, aqu sampai dgn waktu ini aqu hanya sempat membacanya tanpa pernah merasakannya.”


Aqu sama sekali gag pernah menduga kalo pembicaraannya akan mengarah kesana, dalam hati aqu membatin, masa sih kawin satu setengah tahun sama sekali belum pernah mengalami orgasme? timbul niatku untuk beramal:-)


“Masa sih vi, apa betul kamu belum pernah merasakan orgasme seperti yg barusan kamu bilang?”

“Betul pak, kebetulan aqu ngobrolin masalah ini dgn bapak, jadi setaknya bapak bisa memberi masukan karena mungkin ini adalah masalah laki-laki.”

“Ya, gimana ya, sekarang kan suami Silvi lagi gag ada, seharusnya waktu suami Silvi ada barengan pergi ke ahlinya untuk konsultasi masalah itu”

“Pernah beberapa kali aqu ajak suami aqu, tapi menolak dan akhirnya kalau aqu singgung masalah itu hanya menimbulkan pertengkaran diantara kami.”


Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, dan tanpa terasa pula kami sudah sampai didepan rumah Silvi, Aqu bermaksud mengantar dia sampai depan pintu rumahnya.


“Tak usah pak, biar sampai sini saja.”

“Gag apa-apa, taqut ada apa-apa biar aqu antar sampai depan pintu.”


Dasar, kakiku menginjak sesuatu yg lembek ditanah dan hampir saja terpeleset karena penerangan di depan rumahnya agak kurang. Setelah sampai di teras rumahnya kulihat kakiku, ternya yg kunjak tadi adalah sesuatu yg kurang enak untuk disebutkan, sampai-sampai sepatuku sebelah kiri hampir setengahnya kena.


“Aduh Pak nendi, gimana dong itu kakinya.”

“Gag apa-apa, nanti aqu cuci kalo udah nyampe rumah.”

“Dicuci disini aja pak, nanti gag enak sepanjang jalan kecium baunya.”

“Ya udah, kalo begitu aqu ikut ke toilet.”


Setelah membersihkan kaki aqu diperliahkan duduk di ruang tamunya, dan ternyata disana sudah menunggu segelas kopi hanngat. Sambil menunggu kakiku kering kami berbincang lagi.


“Oh ya vi, mengenai yg kamu ceritakan tadi di jalan, gimana cara kamu mengatasinya?”

“aqu sendiri bingung Pak harus bagaimana.”


Mendengar jawaban seperti itu dalam otakku timbul pikiran kotor lelaki.


“Gimana kalau besok-besok aqu kasih apa yg kamu pengen?”

“Yg aqu mau yg mana pak.”

“Lho, itu yg sepanjang jalan kamu bilang belum pernah ngalamin.”

“Ah bapak bisa aja.”

“Bener kok, aqu bersedia ngasih itu ke kamu.”


Cerita Ngentot | Termenung dia mendengar perkataanku tadi, melihat dia yg sedang menerawang aqu berpikir kenapa juga harus besok-besok, kenapa gag sekarang aja selagi ada kesempatan.


Kudekati dia dan kupegang tangannya, tersentak juga dia dari lamunannya sambil menatap kearahku dgn penuh tanda tanya. Kudekatkan wajahku ke wajahnya dan kukecup pipi sebelah kanannya, dia diam tak bereaksi.


Ku kecup bibirnya, dia menarik napas dalam entah apa yg ada dipikirannya dan tetap diam, kulanjutkan mencium hidungnya dan dia memejamkan mata.


Ternyata napsu sudah menggerogoti kepalaqu, kulumat bibirnya yg tipis dan ternyata dia membalas lumatanku, bibir kami saling berpagut dan kulihat dia begitu meresapi dan menikmati adegan itu.


Kitarik tangannya untuk duduk disebelahku di sofa yg lebih panjang, dia hanya mengikuti sambil menatapku. Kembali kulumat bibirnya, lagi, dia membalasnya dgn penuh semangat.


Dgn posisi duduk seperti itu tanganku bisa mulai bekerja dan bergerilya. Kuraba bagian dadanya, dia malah bergerak seolah-olah menyodorkan dadanya untuk kukerjain.


Kuremas dadanya dari luar bajunya, tangan kirinya membuka kancing baju bagian atasnya kemudian membimbing tangan kananku untuk masuk kedalam BHnya. Ya ampun bener-bener udah gag tahan dia rupanya.


Kulepas tangan dan bibirku dari badannya, aqu berpindah posisi bersandar pada pegangan sofa tempatku duduk dan membuka kalkiku lebar-lebar. Agen bola terpercaya


Kutarik dia untuk duduk membelakangiku, dari belakang kubuka baju dan BHnya yg waktu itu sudah nempel gag karuan, kuciumi leher bagian belakang Silvi dan tangan kiri kananku memegang gunung di dadanya masing-masing satu, dia bersandar kebadanku seperti lemas tak memiliki tenaga untuk menopang badannya sendiri dan mulai kuremas payudaranya sambil terus kuciumi tengkuknya.


Setelah cukup lama meremas buah dadanya tangan kiriku mulai berpindah kebawah menyusuri bagian perutnya dan berhenti di tengah selangkangannya, dia melenguh waktu kuraba bagian itu.


Kusingkap roknya dan tanganku langsung masuk ke celana dalamnya, kutemukan sesuatu yg hangat-hangat lembab disana, sudah basah rupanya. Kutekan klitorisnya dgn jari tengah tangan kiriku.


“Ohh .. ehh ..”


Aqu semakin bernapsu mendgn rintihannya dan kumasukkan jariku ke kemaluannya, suaranya semakin menjadi. Kukeluar masukkan jariku disana, badannya semakin melenting seperti batang plastik kepanasan, terus kukucek-kucek semakin cepat badannya bergetar menerima perlaquanku. Dua puluh menit lamanya kulaqukan itu dan akhirnya keluar suara dari mulutnya.


“Udah dulu pak, aqu gag tahan pengen pipis.”

“Jangan ditahan, biarkan aja lepas.”

“Aduh pak, gag tahan, Silvi mau pipis .. ohh .. ahh.”


Badanya semakin bergetar, dan akhirnya.


“Ahh .. uhh.”


Badanya mengejang beberapa waktu sebelum akhirnya dia lunglai bersender kedadaqu.


“Gimana vi rasanya?”

“Enak pak.”


Kulihat air matanya berlinang.


“Kenapa kamu menangis vi.”


Dia diam tak menyahut.


“Kamu nyesel udah melaqukan ini?” tanyaqu.

“Bukan pak.”

“Lantas?”

“aqu bahagia, akhirnya aqu mendapatkan apa yg aqu idam-idamkan selama ini yg seharusnya datang dari suami aqu.”

“Oh begitu.”


Kami saling terdiam beberapa waktu sampai aqu lupa bahwa jari tengah tangan kiriku masih bersarang didalam kemaluannya dan aqu cabut perlahan, dia menggeliat waktu kutarik jari tanganku, dan aqu masih tercenung dgn kata-kata terakhir yg terlontar dari mulutnya, benar rupanya .. dia belum pernah merasakan orgasme.


“Mau ke kamar mandi pak?”


Tiba-tiba suara itu menyadarkanku dari lamunan ..


“Oh ya, sebelah mana kamar mandinya?”

“Sebelah sini pak”, sahutnya sambil menunjukkan jalan menuju kamar mandi.


Cerita Sex | Dia kembali ke ruang tamu sementara aqu mencuci bagian tangan yg tadi sudah melaksanakan tugas sebagai seorang laki-laki terhadap seorang perempuan. Tak habisnya aqu berpikir, kenapa orang berumah tangga sudah sekian lama tapi si perempuan baru mengalami orgasme satu kali saja dan itupun bukan oleh suaminya.


Selesai dari kamar mandi aqu kembali ke ruang tamu dan kutemukan dia sedang melihat acara di televisi, tapi kulihat

dari wajahnya seakan pikirannya sedang menerawang, entah apa yg ada dalam pikirannya waktu itu.


“Vi, udah malam nih, saya pulang dulu ya ..”


Terhenyak dia dan menatapku ..


“Emm, pak, mau gag malam ini nemanin Silvi?”


Kaget juga aqu menerima pertanyaan seperti itu karena memang tak pikiran untuk menginap dirumahnya malam ini, tapi aqu tak mau mengecewakan dia yg meminta dgn wajah mengharap.


“Waktu kan masih banyak, besok kita ketemu lagi di kantor, dan kapan-kapan kita masih bisa ketemu diluar kantor.”


Dia berdiri dan menghampiriku ..


“Terima kasih ya pak, Silvi sangat bahagia malam ini, saya harap bapak tak bosan menemani saya.”

“Kita kan kenal sudah lama, saya selalu bersedia untuk membantu kamu dalam hal apapun.”

“Sekali lagi terima kasih, boleh kalau mau pulang sekarang dan tolong sampaikan salam saya buat ibu.”


Akhirnya aqu pulang dgn terus dihinggapi pertanyaan didalam pikiranku, kenapa dia bisa begitu, kasihan sekali dia.


Seperti biasa esoknya aqu masuk kantor pagi-pagi sekali karena memang selalu banyak pekerjaan yg harus diselesaikan, kupikir belum ada siapa-siapa karena biasanya yg sudah ada waktu aqu datang adalah office boy, tapi ternyata pagi itu aqu disambut dgn senyuman Silvi yg sudah duduk di meja kerjanya.


Tak seperti biasa, pada hari-hari sebelumnya aqu selalu melihat Silvi dalam penampilan yg lain dari pagi ini, sekarang dia terlihat berseri dan terkesan ramah dan akrab.


“Pagi vi.”

“Pagi pak.”

“Gimana, bisa tidur nyenyak tadi malam?”

“Ah bapak, bisa aja, tadi malam saya tidur pulas sekali.”

“Ya sudah, saya tinggal dulu ya, selamat bekerja.”

“Iya pak.”

cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas


Aqu meneruskan langkahku menuju ruang kerjaqu yg memang tak jauh dari meja kerjanya, dari dalam ruangan kembali aqu menengokkan wajah ke arahnya, ternyata dia masih menatapku sambil tersenyum.


Tak seperti biasanya, aqu merasakan hari ini bekerja merupakan sesuatu yg membosankan, suntuk rasanya menghadapi pekerjaan yg memang dari hari ke hari selalu saja ada sesuatu yg harus diulang, akhirnya aqu menulis cerita ini.


HP didalam saqu celanaqu berbunyi, ada SMS yg masuk, kubuka SMS tersebut yg rupanya datang dari perempuan diseberang ruanganku yg tadi pagi menatapku sampai aqu masuk ke ruangan ini .. ya dia, Silvi.


“Pak, nanti mlm ada acara gak? kalo tak bisa gak bapak menuhin janji bapak tadi malam.”


Begitulah isi SMS yg kuterima, aqu berpikir agresif juga nih perempuan pada akhirnya. Kuangkan telepon yg ada diatas meja kerjaqu dan kutekan nomor extensin dia.


“Kenapa gitu vi, mau ngajak kemana?”

“Eh bapak, kirain siapa, egag, Silvi udah nyediain makan malam di rumah, bapak bisa kan makan malam sama Silvi nanti malam?”

“Boleh, kalau gitu nanti pulang saya tunggu di ruang parkir ya.”

“Iya pak, ma kasih.”


Sore hari aqu terkejut karena waktu pulang sudah terlewat sepuluh menit, bergegas kubereskan ruanganku dan berlari menuju ruang parkir. Disana Silvi sudah menungguku, tapi dia tersenyum waktu melihatku datang, tadinya kupikir dia akan kecewa, tapi syukurlah kelihatanyya dia tak kecewa.


“Maaf jadi nunggu ya vi, harus beres-beres sesuatu dulu.”

“Gag apa-apa pak, Silvi juga barusan ada yg harus diselesaikan dulu dgn neni.”

“Yo.” kataqu sambil membukkan pintu untuk dia, dan dia masuk kedalam mobil kemudian duduk disebelahku.


Diperjalanan kami ngobrol kesana kemari, dan tanpa terasa akhirnya kami masuk ke komplek perumahan dimana Silvi tinggal lalu kami turun menuju ke rumahnya. Dia membuka pintu depan rumahnya dgn susah, rupanya ada masalah dgn kunci pintu tersebut.


Aqu tak berusaha membantunya, karena dari belakang baru kuperhatikan kali ini kalau bagian tengah belakang milik Silvi menarik sekali, lingkarannya tak terlalu besar, tapi aqu yakin laki-laki akan suka bila melihatnya dalam keadaan setengah berjongkok seperti itu.


Akhirnya pintu terbuka juga dan dia mempersilakan aqu masuk, dan kamipun masuk. Setelah mempersilakan aqu untuk duduk, dia pergi ke kamarnya, setelah itu dia kembali lagi dgn pakaian yg sudah digantinya, dia tak langsung menghampiriku tapi terus melangkah ke arah dapur dan kembali dgn segelas air putih dan segelas kopi, lalu dia menyodorkan kopi tersebut kepadaqu.


“Wah enak sekali nih hari gini minum kopi, kamu kok gag minum kopi juga vi?”

“Saya gag pernah minum kopi pak, gag boleh sama si mas.”

“Oh gitu.”

“Pak mobilnya dimasukin garasi aja ya, biar Silvi yg mindahin.”

“Bolah, sekalian saya mau ikut ke kamar mandi dulu, badan rasanya gag enak kalau masih ada keringatnya.”

“Handuknya ada di kamar mandi pak.”

Di Goda Sekretaris Nakal Yang Membuat Aku Bergairah

Dia berdiri sambil menerima kunci mobil yg kuserahkan sedangkan aqu ngeloyor ke kamar mandi untuk terus membersihkan badan yg memang rasanya agak gag enak setelah barusan diperjalanan dihadapkan ke kondisi jalan yg cukup macet tak seperti biasa.


Keluar dari kamar mandi kudapati Silvi kelihatan sedikit bingung, kutanya dia,


“Kenapa vi, kok seperti yg bingung begitu ..”

“Anu pak, barusan ada telepon dari restoran yg saya pesani untuk makan malam, katanya gag bisa nganter makanan yg dipesan karena kendaraannya gag ada.”

“Ya sudah gag apa-apa, kita kan bisa bikin makanan sendiri, punya apa yg bisa dimasak?”

“Adu pa, Silvi jadi malu.”

“Udah gag apa-apa kok, malah jadi bagus kita bisa masak barengan.”


Kataqu sambil tersenyum, Silvi melangkahkan kakinya menuju dapur dan kuikuti, sampai didapur dia membuka lemari es yg ternyata hanya ada sedikit makanan yg siap masak disana. Akhirnya kami masak masakan seadanya sambil berbincang kesana kemari.


Tanpa sengaja aqu perhatikan postur badan Silvi yg terlihat lain dgn pakaian yg dikenakan sekarang, pakaian yg sedikir agak ketat menyebabkan lekuk-lekuk badannya terlihat jelas, sungguh bentuk badan yg sempurna untuk wanita seusia dia


Tanpa sadar kuhampiri dia dan dari belakang kupeluk dia yg sedang melaqukan tugasnya sebagai ibu rumah tangga, dia menoleh kearahku dan tersenyum, kudekatkan bibirku ke bibirnya dan dia menyambutnya, awalnya hanya ciuman biasa sampai akhirnya kami saling berpagutan disini, ya di dapur miliknya.


Berlanjut terus pergulatan bibir tersebut, kuraba buah dadanya dan kuremas dari luar bajunya. Tangan Silvi bergerak membuka kancing baju bagian depan dilanjutkan dgn menyingkapkan BH yg dia pakai, dgn demikian tanganku kiri kanan lebih leluasa meremasnya.


Beberapa waktu kemudian kulepaskan bibirku dari bibirnya dan kuarahkan ke buah dadanya yg terlihat sungguh indah dgn warna puting yg kemerahan, kujilat puting yg sebelah kanan dan dia menarik nafas dalam menerima perlaquan itu, akhirnya kukulum puting itu dan kuhisap dalam-dalam sambil tangan kananku tetap meremas dadanya yg sebelah kiri.


Tangan kiriku kugerakkan ke arah pantatnya, dan kuremas pantat yg kenyal itu. Kumasukkan tangan itu ke dalam rok yg dia pakai dan disana kuraba ada sesuatu yg hangat dan sedikit basah dan kuraba-raba bagian itu terus menerus.


Rupanya dia tak tahan menerima sikapku itu, tangannya bergerak membuka resleting roknya dan melorotkannya kebawah. Aqu hentikan kegiatan bibirku di buah dadanya lalu bubuka celana dalamnya dan kutemukan bulu indah yg tak terlalu banyak disana kusingkapkan sedikit dan kuarahkan bibirku kesana dan kujilat bagian kecil yg menonjol disana.


Suara lenguhan dari bibirnya sudah tak terbaygkan lagi, akan memperpanjang cerita kalau saya tuliskan disini.


“Oh, pak, saya belum pernah merasakan ini, oh ..”


Aqu terus melanjutkan kegiatan lidahku diselangkangannya sambil terus memasukkan lidah ini kedalam gua lembab yg berbau khas milik wanita.


Lenguhan demi lenguhan terus keluar dari mulutnya sampai akhirnya kurasakan badannya mengejang dan bergetar dgn mengeluarkan teriakan yg tak bisa ditahan dari mulutnya, dia sudah sampai ke puncak kenikmatan sentuhan seorang lelaqu seperti aqu ini, dan akhirnya kuhentikan kegiatanku itu lalu berdiri menghadap dia, danpa kuduga dia mencium bibirku.


“Pak kita ke kamar ya.”


Dia menuntunku masuk ke kamar tidurnya, kamar itu terlihat rapi, lalu kami duduk dipinggir tempat tidur dan kembali saling berpagutan disana. Dia bangkit berdiri dihadapanku seraya bertanya.


“Boleh saya buka pakaian bapak?”


Aqu hanya tersenyum menanggapi pertanyaan tersebut, lalu dia membuka seluruh pakaian yg kukenakan sampai ke celana dalamku. Dia memegang senjataqu yg dia dapati dibalik celana dalam yg baru saja terbuka, lalu dia menciumnya dan menjilatinya, nikmat sekali rasanya.


“Dari dulu saya ingin melaqukan ini, tapi suami saya gag pernah mau diperlaqukan begini.”


Dia berkata begitu sambil kembali meneruskan kegiatannya menjilati senjata milikku, tanpa kuduga dia lanjutkan kegiatannya tadi dgn mengulum dan menyedot batang kemaluanku, dan rasanya lebih nikmat dari yg tadi kurasakan. Akhirnya dia berhenti berlaqu seperti itu dan berkata.


“Pak, tidurin Silvi ya.”


Tanpa menunggu permintaan itu terulang aqu baringkan badannya diatas tempat tidur, aqu ciumi sekujur badannya yg dibalas dgn gelinjangan badan mulus itu, akhirnya setelah sekian lama kucoba masukkan kemaluanku kedalam lubang senggama yg memang sudah basah dari sejak tadi, dan “Ahh ..” itulah yg keluar dari mulut Silvi, sungguh nikmat sekali rasanya memasuki badan yg telanjang ini, dan satu lagi, lubang kemaluannya masih terasa cukup sempit dan menggigit, terbersit lam pikiranku sebuah pertanyaan, sebesar apa milik suaminya sampai lubang ini masih terasa sempit seperti ini.


Kuperhatikan jam yg ada di dinding kamarnya menunjukkan bahwa aqu sudah mengeluar masukkan kemaluanku kedalam badannya selama dua puluh menit dan akhirnya kembali kurasakan badannya mengejang sambil mengeluarkan suara-suara aneh dari mulutnya, akhirnya dia menggelepar sambil memeluk badanku erat-erat seolah tak ingin lepas dari badannya, karena pelukannya itu aqu jadi terhenti dari kegiatanku.


Beberapa waktu kemudian Silvi melepaskan pelukannya dan terkulai lemas, tapi aqu melihat sebuah senyuman puas diwajahnya dan itu membuat aqu merasa puas karena malam ini dia sudah dua kali mendapatkan apa yg selama ini belum pernah dia dapatkan dari suaminya.


“Gimana vi?”

“Aduh, Silvi lemas tapi tadi itu nikmat sekali ..”

“Silvi mau coba gaya yg lain?”

“Emm ..”


Kubangunkan badannya dan kugerakkan untuk membelakangiku, kudorong pundaknya dgn pelan sampai dia menungging dihadapanku, kumasukkan kejantananku kedalam lubang senggamanya dan dia mengeluarkan teriakan kecil.


“Aduh .. Pak enak sekali, dorong terus pak, Silvi belum pernah merasakan kenikmatan seperti ini ..”


Aqu keluar masukkan kemaluanku ini kedalam badannya dgn irama yg semakin lama semakin kupercepat, lama juga aqu melaqukan itu sampai akhirnya dia berkata “Pak Silvi mau pipis lagi ..”, semakin kupercepat gerakanku karena kurasakan ada sesuatu yg mendorong ingin keluar dari dalam badanku.


Dalam kondisi lemas dan masih menungging Silvi menerima gerakan maju mundur dariku, mungkin dia tahu kalau aqu sebentar lagi mencapai klimaks, dan akhirnya menyemburlah cairan dari kemaluanku masuk semua kedalam badannya.


Beberapa waktu kemudian aqu merasakan badanku lemas bagai tak bertulang dan kucabut senjataqu dari lubang milik Silvi.


Aqu terbaring disampingnya setelah melepaskan nikmat yg diada tara, dia tersenyum puas sambil menatapku dan memelukku, lalu kami tertidur dgn perasaan masing-masing.


Dalam tidur aqu memimpikan kegiatan yg barusan kami laqukan dan waktu hampir pagi aqu terbangun kudapati Silvi masih terpejam dgn wajah yg damai sambil masih memelukku, kulepaskan pelukkannya dan dia terbangun, lalu kami meneruskan kegiatan yg tadi malam terpotong oleh tidur sampai akhirnya kami berdua bangun dan menuju kamar mandi dalam keadaan masing-masing telanjang bulat tanpa sehelai benangpun menutupi badan kami. Situs casino online terpercaya


Dikamar mandi kami melaqukannya lagi, dan kembali dia mengucapkan kata-kata yg tak habis aqu bisa mengerti “Silvi belum pernah melaqukan seperti ini sebelumnya ..”.


Akhirnya kami berangkat kerja dari rumah Silvi, sengaja masih pagi agar tak ada orang di kantor yg melihat kedatangan kami berdua untuk menghindari sesuatu yg kami berdua tak inginkan.


Sampai saya menulis cerita ini, masih tetap terngiang kata-katanya yg sering mengucapkan kata-kata “Silvi belum pernah melaqukan seperti ini sebelumnya ..” setiap saya berhubungan dgn dia dgn gaya yg lain.


Berawal dari situlah kami sering melaqukan hubungan suami istri, dan itu selalu kami laqukan atas permintaan dari dia, aqu sendiri tak pernah memintanya karena aqu tak mau dia punya pikiran seolah-olah aqu mengeksploitir dia. Dan sekarang Silvi yg kukenal jauh berbeda dari Silvi yg dulu, dia menjadi orang yg ramah dan selalu tersenyum kepada semua orang dilingkungannya.

Selasa, 20 September 2022

Suami Lugu Ternyata Dahsyat Banget

00.55
Suami Lugu Ternyata Dahsyat Banget

Suami Lugu Ternyata Dahsyat Banget | Aku Deby. Setelah lulus kuliah aku langsung bekerja di salah satu perusahaan swasta terkemuka di jakarta. Belon lama aku lulus dan bekerja, kedua orang tuaku yang sudah berusia senja menyuruhku menikah dengan salah putra kerabat jauh mereka. aku menuruti saja kemauan kedua orang tuaku, walaupun sekarang sudah gak jamannya lagi menerapkan pernikahan ala Siti Nurbaya dan Datuk Maringgih.


Aku langsung nikah tanpa pacaran sebelumnya.Cerita Hot Suami Lugu Ternyata Memuaskan

Lelaki itu (untuk selanjutnya aku sebut ja abang) lebih tua dari aku. resepsi pernikahan kami berjalan lancar. Malam pertama lewat begitu aja. Gak da tu gulat smekdon yang menggebu2. Kami langsung tertidur karena ternyata menjalani resepsi tu sangat melelahkan, walaupun cuma senyum dan salaman.


Ketika paginya aku bangun, dia gak da disebelahku, aku memang bobo duluan semalem. aku keluar dari kamar untuk membuat secangkir kopi di dapur, dia lagi baca koran. Setelah minum kopi dan mandi, aku segera beberes untuk siap2 kekantor. Aku memang gak bisa cuti walaupun baru nikah. Bosku minta dengan sangat aku menunda cuti nikah karena ada proyek besar yang harus selesai dalam waktu dekat ini, dan porsi kerjaan yang menjadi bagianku penting sekali untuk keberhasilan proyek ini. Walaupun kesal ya aku iya aja. “Deby ke kantor ya bang, pulangnya mungkin malem, nguber dead line proyek” ujarku sambil mengenakan sepatu di ruang tengah. “Iya”, jawabnya singkat, gak yau apa yang ada dibenaknya, kok malem pertamaku bisa lewat bgitu aja tanpa nyolek2 aku, istrinya yang baru ja dinikahinya. Masa bodoh ah, aku juga terpaksa nikah ma dia untuk menyenangkan kedua ortu aja. Dia gak mo nyentuh aku ya no problemo juga, mantan2 pacarku diluar banyak yang bersedia menyentuh aku begitu aku kasi signal hihi.


Cerita Dewasa Istri | Di kantor rame sekali, temen2 kerjaku yang prempuan cipika cipiki dengan aku sambil menggodaku betapa nikmatnya malem pertama, aku cuma senyum2 ja, gak tau ja semalem aku bobo ja ampe pagi, gak da yang nyolek2. Yang lelaki menyalami aku saja, kelihatan sekali kalo mereka kecewa dengan keputusanku untuk menikah, artinya gak bisa dugem lagi bareng mereka lagi. Malemnya, aku pulang dengan segudang rasa lelah akibat kerja rodi di kantor, itu juga blon slesai kerjaanku. Bos nyuru aku pulang duluan walau tim yang laen masi trus menggeluti kerjaannya masing2, toleransi buat pengantin anyar kata bos, dan disambut dengan gemuruh ketawaan dari seluruh tim ketika aku pamit duluan. Agen bola terpercaya


Setibanya di rumah dia blon pulang, padahal dah malem banget. aku hanya merebahkan badanku yang capek di ranjang tanpa melepas pakean kerjaku. tiba tiba, “udah pulang kamu?” tanyanya sambil masuk ke kamar. “sorry bang, tadi Deby nggak sempet masak, kita pesen makanan delivery aja yah” jawabku. Kami menyantap makan malam kami setelah pesenannya dateng.


Dibandingkan temen2 prempuan dikantor, dan juga pengakuan temen2 lelakiku, aku termasuk wanita yang cantik, menawan serta sexy. Selain itu aku orang yang mudah mencairkan suasana dan nyambung jika diajak bercerita, makanya aku binun banget ngeliat kelakuan suamiku itu, gak tau lugu pa jutek, ampe aku juga gak tau mo ngomong apa ma dia. Walaupun dijodohkan tapi namanya malem pertama gak ngapa2in aneh juga untukku, mana ada kucing yang nolak ikan asin hihi.


 Setelah mandi dia nonton tv, karena gak da acara yang menarik menurutnya, dia duduk di meja kerjanya meneruskan pekerjaan kantor yang dibawanya pulang. Dah jam 23.30, aku dah ngantuk nungguin movenya, tapi kayanya ni malem bakal lewat lagi bgitu aja. aku menghampirinya, “Blon slesai kerjanya bang”. “Blon”, jawabnya singkat, tanpa memandang wajahku yang berdiri disamping meja kerjanya. “ya udah, kalo gitu Deby tidur duluan yah”, jawabku dengan tetep senyum manis walaupun bete banget.


Suami Lugu Ternyata Dahsyat Banget
Malam itu rupanya sofa menjadi tepat tidurnya karena keesokan harinya aku bangun dan dia gak diranjang. Kukira dia olahraga ato apa, ketika aku keluar kamar ternyata dia sedang tidur di sofa. Rupanya malem kmaren dia juga bobo di sofa, aneh banget, takut aku makan kali ya, padahal aku dah jinak banget, dimakan si enggak – paling diemut2 hihi. Aku segera membuatkan secangkir kopi untuknya dan kembali ke sofa dimana dia tidur.


“Bang, kok nggak tidur di kamar? Entar masuk angin loh, mending kan masuk ke Deby”, kataku melihat dia menggeliat terbangun karena suara sandalku memecah keheningan pagi itu.“nggak apa-apa kok, takut ngeganggu kamu yang dah bobo duluan”, jawabnya sambil mengusap , guyonanku gak dapet respon papa. “Deby buatin kopi ni”. “nggak, nggak usah aku bisa buat sendiri kok” jawabnya. “udah, nih…” ujarku sambil menyodorkan secangkir kopi kepadanya, buset dah juteknya, bukannya trima kasi dah dibikinin kopi ma istrinya. setelah itu aku sengaja duduk mepet disampingnya, sangat dekat hingga paha kami berdua bersentuhan. Pagi itu seperti biasa aku menggunakan celpen dan kaos oblong yang kebesaran (ni seragam rumahku).


“nggak ngantor?” tanyanya. aku sengaja menaruh tanganku di pahanya, dan menatapnya. “jam sembilan lewat dikit baru aku berangkat, abang?” tanyaku balik. “sama, aku juga, kita berangkat bareng mau nggak?” “Siap komandan,” jawabku sambil tertawa, lumayan gunung es mulai merespons signalku. Waktu sebelum berangkat ke kantor itu kami gunakan untuk bercanda dan saling mengenal lebih dekat lagi. Hari itu terasa sangat singkat, tugas-tugas di kantor terasa lebih ringan mungkin karena suasana hatiku yang sedang senang.


Cerita Dewasa | Sepulang kantor dia menjemputku di kantor, sambil bergandengan tangan kami menuju mobil lalu meluncur ke sebuah rumah makan yang bersuasana romantis. Sampai di rumah makan itu lalu kami memesan makan dan minum. Sambil menunggu kami , aku mencoba membuka pembicaraan, “Bang, Deby seneng deh abang ajak makan, ni kan resepsi khusus buat kita berdua ja ya bang”. Kemudian aku banyak cerita tentang kerjaan di kantor, problema yang aku hadapi di kantor, dia hanya menjadi pendengar yang baek tanpa mengomentari apa2 critaku.


Kemudian makanan sudah dihidangkan oleh waiter dan selanjutnya kami makan dan aku selingi dengan menyuapinya. Dia merespons dengan menyuapi aku juga. Kami memang duduk bersebelahan, dah aku atur gitu. pembicaraan terhenti karena mulut masing2 sibuk mengunyah makanan yang dihidangkan. Setelah makan kami pun pulang. Gak banyak pembicaraan yang kami lakukan, aku dah mulai ngantuk, kekenyangan – penyakit orang kaya, kalo bis makan trus ngantuk. Maklum, kata ahli kesehatan seabis makan darah banyak mengalir ke perut untuk mengolah makanan yang masuk, mata gak kebagian darah sehingga akhirnya makin menyipit kerna ngantuk. Tapi lumayanlah, gunung es lebih mencair dibandingkan semalem.


Sesampainya di rumah, dia mandi duluan dan langsung menonton tv. Jam 21.00, aku baru slesai mandi, aku hanya mengenakan celpen tanpa atasan. Aku sedang mencari baju kaos gombrong dilemari. Tiba2 pintu terbuka, refleks langsung dia menutup pintu sembari meminta maaf. Aku yakin, walaupun beberapa detik tadi dia pasti melihat kedua toketku yang lumayan besar dan masi kencang banget, “Deb, sorry aku mau ngambil bantal, aku nggak ngintip kok” ujarnya dari luar kamar. Walaupun jengkel tapi aku jadi geli sendiri melihat kelakuan bodoh seorang lelaki yang judulnya suamiku itu. Apa impoten kali ya dia, sampe gak tergiur sama sekali melihat toketku tadi.


Kukira gunung esnya makin cair karena sejak tadi pagi dia nampak lebi ceria, gak taunya…. “nggak apa-apa masuk aja….” teriakku dari dalam kamar. Dengan menggunakan tangan kiri, dia menutup matanya sedangkan tangan kanannya meraba-raba permukaan tempat tidur untuk mencari bantal. “udah, gak usah nutupin mata, ntar kesandung2 lagi,” kataku sambil mencolek pinggangnya. “Sorry, aku bukan mau ngintip tadi, aku bener-bener nggak sengaja”, katanya lagi. “nyantai aja lagi, Deby yang di intip kok abang yang panik”, balasku sambil tertawa, “eh, nggak pegel apa tidur di sofa? Enakan tidur di sini bareng Deby,” sambungku sambil menepuk tempat tidur. “udah, cepetan tvnya di matiin dulu”, lanjutku sambil sedikit mendorongnya. Lumayan gunung es nurut juga ma aku, selangkah lebi maju lagi.


Setelah tv dimatikan, dia kembali ke kamar. Di kamar aku dah berada di atas tempat tidur, “bobo sini bang,” kataku sambil membetulkan posisi bantal yang berada di sampingku. Dia merebahkan tubuhnya tepat disampingku dan langsung memejamkan matanya. “Abang masih punya pacar yah waktu kita nikah” dia membuka matanya pelan-pelan, menatap wajahku yang sangat dekat dengan wajahnya, karena posisi tubuhku yang menindih sebagian tubuhnya. “nggak, emang napa?” tanyanya balik. “penasaran aja, abisnya abang dingin banget…serem tau” jawabku sambil tersenyum.


“aku cuman kaget aja, keadaan berubah drastis banget” jawabnya. “ohh… Deby kira abang jeruk makan jeruk.” “aku masi normal kali” jawabnya, tanganku perlahan mulai memeluk perutnya, “abisnya…..” aku cekikikan ja. Sepertinya signal yang aku berikan gak sia2 sama sekali walaupun belum membuahkan hasil. ternyata ada juga lelaki macam ini didunia.


Karena tidak bisa lagi menahan kantuk akhirnya kami berdua tertidur sampai pagi, hanya tertidur tanpa melakukan sesuatu. Keesokan harinya aku bangun terlebih dahulu, sepanjang malam aku memeluknya dan tertidur dengan posisi setengah tubuhku menindih tubuhnya, aku gak meriksa ada yang tegang gak diselangkangannya. Aku nyesel gak mriksa, kalo tegang artinya dia masi normal seperti yang diucapkannya. “bang, bangun…nggak ngantor?” tanyaku sambil menjepit hidungnya. Dia menggeliat dan bangun sambil mengucek-ngucek mata.


pagi itu, di kantor aku memberi perhatian lebih padanya dan terus saja mengirimkan sms yang menanyakan kegiatannya dan lain-lain. Aku terus saja mengirimkan signal2 kepadanya dan kayanya response nya positif.


Malemnya aku sampe duluan dirumah. Hari ini hari Jumat, besok kami berdua libur, aku menyiapkan strategiku untuk mendorong dia mau mengemeliku. aku dah nyiapin makan malem buat dia. aku mengenakan kaos berlambang MU dengan celpen, karena kegedean bajunya aku atur hingga bahu sebelah kananku terlihat keluar dari leher baju. Dia bengong melihat aku pake baju kaya gitu. “Kenapa kok abang bengong?” tanyaku. “tu kan kaos aku,” katanya. “iya, emang istri nggak boleh pake baju suaminya?” tanyaku balik. “bole aja sih, eh tapi kamu cantik loh kayak gitu. Aku sampe terpana ngeliatnya” katanya. “bisa merayu juga toh abang. Kalo cantik mah Deby dari kecil bang, abang baru nyadar ya kalo istri abang cantik”, aku menggodanya. “udah makan dulu sana….keburu dingin,” kataku lagi. “Masakanmu enak Deb”. “Tu kan selain cantik, istri abang koki yang baek juga ya”. Dia senyum2 ja mendengar ocehanku.


Sehabis makan, dia nyamperin aku, aku lagi nonton film di tv. “duduk sini bang, deket Deby”. perlahan dia duduk disampingku. Aku langsung menarik tangannya dan menggengam jemarinya erat-erat. Dia menyandarkan tubuhnya di sofa, aku langsung menyandarkan kepalaku di bahunya. Dia menaikan tangannya sedikit agar aku bisa meletakkan kepalaku di dadanya, tanganku menyusuri pinggangnya lalu kupeluk.


“Deb, kalo mau minta tolong, atau mau ngomong sesuatu, kasih tahu aja, aku siap bantu kok” katanya untuk memecah suasana. “abang masih belum nerima kenyataan kalo kita udah nikah ya?” jawabku pelan. “sekarang udah nggak, abis kamu baik, cantik lagi.” “ih gombal,.” jawabku sambil mencubit pinggangnya. “kalo Deby sih pasrah aja, orang tuaku mau nyuruh apa juga, yang penting pekerjaan Deby nggak keganggu. Deby mau minta sesuatu sama abang, bole gak”. “minta apa?” “ehm, gimana ngomongnya ya,” jawabku. “udah, bilang aja, nggak usah malu” “beneran nih, gak papa?”tanyaku lagi. “iya, beneran, trus apa?” “boleh minta cium nggak?” “ooh..” langsung dia mencium pipiku. “iiihh…bukan di situ, tapi di sini” kataku sambil menunjuk bibir.


Dia tidak meresponse, padahal signal yang kuberikan dah kuat banget. “abang nggak mau ya, nggak apa-apa deh kalo gitu” kataku dengan nada sedikit kecewa. “nggak, aku cuma..” “Cuma apa bang?” kataku karena dia diam sejenak. “belum pernah ciuman” jawabnya malu-malu, mukanya memerah. “astaga, jadi kalo kita ciuman, itu first kiss abang dong?” aku mengangkat wajahnya yang tertunduk malu. “Deby prempuan pertama yang abang cium di bibir ya?” kataku lagi, “Deby ajarain dulu ya, terus nanti kalo udah bisa, abang bales.”


Segera kucium bibirnya. mula2 hanya nempelin bibir, kemudian aku mulai memagut bibirnya dan mulai menjulurkan lidahku kedalam mulutnya. “dibales dong” kataku di sela-sela seranganku ke bibirnya. Alhamdulilah, dia membalas ciumanku dengan cara yang sama seperti yang kuajarkan. “mmhhh” lenguhku. Setelah beberapa menit, kulepaskan ciumanku. aku tertawa lepas sambil memandangnya, “nah, bibir abang udah nggak perjaka lagi.” kataku sambil menepuk dadaku. “hebat juga kamu ya, master banget deh kayaknya, ngasi kursus juga ya?” “ya nggak lah, Deby juga baru pertama kali praktek nih, tau dari baca buku ama liat film bokep, ternyata rasanya dahsyat yah” jawabku.


“jadi bibir kamu sekarang juga udah nggak perawan nih,” candanya. “apa lagi yang masih perawan?” “ya semuanya lah” jawabku. “mau dong nyobain” “sok atuh, silahken…,” jawabku sambil menarik tangannya mendekati tubuhku. “aku becanda kok” “beneran juga nggak apa-apa. nanggung kan rasanya kalo cuman gitu-gitu aja” lanjutku memancing. “terus maunya gimana?” “nggak ngerti-ngerti juga?” jawabku, kok ada ya didunia ini lelaki yang selugu itu, gak tau deh kalo dia cuma pura2 lugu. “ngomongnya langsung aja, nggak usah berbelit-belit, bingung aku” “Deby mau diemelin ma abang” jawabku to the point sambil menarik bajunya.


“yah…nggak tau harus gimana duluan” jawabnya. “kan ada film Bokep, liat dari situ aja bisa kan?” “aku coba deh.” Aku segera berjalan menuju kamar tidur kami dan kembali membawa kotak kecil yang isinya adalah kumpulan DVD film-film porno dari jepang, asean, gak da bule maen ma bule, aku gak demen si liatnya, kalo bule maen ma asean pa jepang baru asik diliatnya. “lengkap banget,..hobby nonton ginian yah?” tanyanya sambil melihat-lihat dvdnya. “eh, ini punya temen kantor lagi, nonton sih sering tapi kalo punya koleksi sebanyak ini….enggak deh”, jawabku.


“aku kira kamu hyper “ katanya bercanda. “eh hyper juga asik tau, bisa siap setiap saat” jawabku sambil tertawa dan terus mencari bokep yang menurutku sangat bagus. “nah ini dia akhirnya ketemu.” kataku sambil merapihkan dvd lain yang berantakan di atas sofa. “nontonnya di kamar aja, supaya kalau capek bisa langsung tidur”. “emangnya kita mau nyangkul? kok capek?” tanyaku bercanda. Adegan pertama ciuman, dia duduk diatas tempat tidur dan aku duduk di pangkuannya. “itu namanya foreplay bang”, kataku.


Mulailah aku memagut bibirnya, selama beberapa menit kami mempertahankan posisi seperti itu. Kami saling berpagutan bibir serta kedua lidah kami saling menjalar ke seluruh rongga mulut lawan. film pun berganti adegan, sang lelaki bule mulai menggerayangi tubuh si prempuan asia, kayanya thai deh. Baju si prempuan disingkap keatas dan toketnya mulai diemut oleh si bule. “pengen deh di gituin” kataku sambil melepaskan ciuman kami. Posisiku sekarang duduk berhadapan dengannya, aku tetep duduk di pangkuannya. “ya udah, bajunya di buka” jawabnya.


Aku membuka bajuku perlahan, sedikit demi sedikit toketku yang tidak tertutup bra mulai tersingkap. Seperti orang bodoh, toketku hanya diperhatikan tanpa berbuat apa-apa. “kok cuman diliatin doang, aku pake lagi nih bajunya” kataku kesel. “sorry, speechless aja aku, gede amir, seumur-umur baru pernah liat yang ginian selain ibuku punya, eh besar lagi. sexy banget tubuh kamu”, jawabnya untuk meredakan rasa keselku. “Ach masak begini saja sexy dan cantik, biasa aja kali. di emut dong” kataku lagi sambil tersenyum. “nggak ahh, entar lecet, nanti kalo mandi kan nyeri,” jawabnya. “jadi gimana dong?” “aku jilatin aja, mau nggak?”


Kami langsung berpagutan lagi. Dia mencium bibirku, kemudian aku melepaskan ciumannya dan menarik kepalanya ke arah toketku. lidahnya menjulur dan mulai menjilati melingkar disekitar pentilku, ujung pentilku disentuh perlahan menggunakan ujung lidahnya. “Mmhh…enak bang, terus..terus.. yang kanan juga..aahh,” desahku yang membuat dia bersemangat melakukannya. Lima belas menit dia menyerang kedua toketku, hanya suara desahan yang keluar dari bibirku, saat tubuhku mengelijang hebat, ada cairan membasahi celanaku. “Deb, celana kamu basah” “iya, Deby kluar tadi”, jawabku sambil menciumi pipinya.


Adegan di film kini berubah lagi, konti bule yang besar panjang sudah sedari tadi tegang mulai diurut turun naik oleh siprempuan., kemudian dimasukkan kedalam mulutnya. “mau Deby gituin nggak?” tanyaku. “udah gak usah, lain kali aja” jawabnya cepat. “nggak apa-apa, nggak usah malu…..enak lagi” balasku. Aku segera menarik celananya, dan langsung menggenggam kontinya yang belum menegang sama sekali dibalik cdnya. “gila, Deby udah hampir dua kali orgasme, abang berdiri aja belon”. “aku baru sekali diginiin” jawabnya.


Cerita Mesum Terbaru | aku kemudian menarik turun celananya. “besar juga punya abang, beda dikit lah ama yang di film”, kataku sambil tersenyum. Aku mengenggam kontinya dan mulai mengurutnya dari atas ke pangkal pahanya, selama 10 menit, kemudian aku menempelkan bibirku ke ujung kepala kontinya dan menghisapnya pelan, kujilati kembali kepala kontinya dan lalu kukulum dengan mengeluarmasukkan kontinya ke dalam mulutku. “udah…udah…udah…”, katanya sambil mencoba menarik kontinya keluar dari mulutku, keluarlah maninya di dalam mulutku.


Aku agak terkejut dan mengeluarkan kontinya dari dalam mulutku sehingga muncratan mani berikutnya membasahi wajahku. Aku bisa menerimanya dan kujilati yang masih tersisa di kontinya. Wah blon apa2 dah ngecret dianya, percaya deh kalo dia masi perjaka ting ting (sodaranya ayu ting ting kali ya). Dia membetulkan clananya lalu mengambil handuk di lemari untuk membersihkan maninya di wajahku. “ketelen gak?” “dikit..” jawabku sambil tersenyum.


Tibalah film itu di puncak aksinya, si bule melepas cd si prempuan dan mulai melumat slangkangannya. “rebahan deh,” katanya. Saat aku berbaring di tempat tidur, dia telungkup diatasku dan mulai menciumku lagi. Kemudian dia menyerang leherku, seperti instruksi di film itu. “Mmhh..”, lenguhku.

Suami Lugu Ternyata Dahsyat Banget

Tak lama setelah itu, kedua toketku dimainkan, dipijat pelan dan mulai dijilat perlahan. Desahan nikmat terdengar dari mulutku ketika dia menghisap serta menggigit-gigit kecil kedua pentilnya. “Ooohh.. baang.. teruuss baanngg..!” jeritku perlahan dan tertahan-tahan. Dia terus mengulum toket dan pentilku. Kemudian turun ke arah dan pusarku, dia menjilat sekeliling pusarku sambil tangannya meremas lembut kedua toketku. Aku menggenggam dengan kuat rambutnya sambil menjepitkan kedua kakiku ke badannya. “Bang.. Deby nggak mau disituu ajaa..teruuss tuurruunn..”


Dia ikuti kemauanku. Dihentikannya remasan pada kedua toketku, aku menaikan pinggulku dan menurunkan celanaku. Sekarang aku sudah tidak mengenakan sehelai benang pun di tubuhku. “kok nggak pake cd si,” katanya sambil mencubit pipiku. “kalo nggak ada abang sih Deby pake, tapi kalo ada abang ya gak lah, kalo tiba-tiba abang minta gimana?” jawabku.


dia kembali menciumi pusarku sampai di atas vegiku yang tidak memiliki bulu sedikitpun. “sering dicukur ya Deb?” “nggak juga sih, gak tau kenapa, bulunya lama numbuh” jawabku. Dia menjilati dengan lembut pusarku hingga aku menggelepar menerima rangsangan yang terasa nikmat. “Ach.. Uch bang enak sekali..” ceracauku sambil terengah-engah.Aku memejamkan mataku, kunikmati saja ciumannya yang panas. perlahan-lahan dengan tangan kirinya dia membuka kedua belah bibir vegiku.


dengan disertai jeritan kecil, aku menekan kepalanya ke arah vegiku sambil mendesah, “Bang.. oohh.. ngg.. nikmaatt.. bang..” Sementara mulutnya, lidahnya terbenam di antara bibir vegiku yang sudah basah dengan keluarnya cairan bening dengan aroma yang khas, agak asin dan kental. Dia mengisap serta menelannya. Dikecupnya klitku. Aku menjerit kecil dan menggoyangkan pantatku naik turun disertai erangan dan desahan nikmat kadang jeritan-jeritan kecil. cepet belajar juga dia rupanya, sekali liat di bokep langsung ngerti kudu ngapain. situs slot online terpercaya


aku semakin terangsang hebat sampai pantat kuangkat-angkat supaya lebih dekat dengan mulutnya. Dia pun merespons hal itu dengan memainkan lidahnya ke dalam vegiku, kemudian dia mempercepat jilatannya di liang vegiku. Semakin cepat dia menjilat, semakin aku menjepit kepalanya di tengah kedua pahaku, “kalo Deby tau enaknya gak ketulungan gini, Deby dah minta dari awal”. Aku makin mengejang hebat dan mencoba menarik rambutnya agar kepalanya menjauh dari vegiku, tapi dia meneruskan permainannya hingga kurasakan suatu cairan keluar membasahi vegiku.


Cerita Ngentot | Aku mengerang panjang, “Ooohh baang.. Deby keluaarr..mmff..” sambil menjepitkan kedua pahaku di kepalanya sampai dia sulit bernafas. Akhirnya jepitanku berangsur-angsur melemah dan aku tergeletak sambil membukakan kedua pahaku dan dia bisa menghirup udara segar sejenak.

“Enak?” tanyanya. “iya, enak lah”. “ya udah, gitu aja dulu yah, kepalaku sakit banget, abis kamu jambak tadi”. “kok udahan sih? sorry tadi Deby keenakan jadinya narik-narik rambut abang deh.” “entar baru nyambung lagi ya”. “iya, tapi jangan lama-lama”.


Aku hanya terbaring di tempat tidur, tubuh bugilku ditutupinya dengan selimut. Film porno itu di ‘pause’ sebentar. Dia segera menuju wastafel untuk mencuci muka, kulihat waktu menunjukan jam 11.00. Setelah minum segelas air, dia segera kembali ke kamar dan merebahkan tubuhnya disampingku, “Deb, aku mau minta maaf kalo aku udah jutek sama kamu sejak kita nikah, sekarang aku ngerasa bersalah banget”.“biarin aja berlalu yang kayak gitu mah, gak usah dipikir lagi, Deby juga udah lupa, abang juga makin hari makin asik, seneng Deby”, jawabku.


“Kok jadi gerah ya”, katanya sambil membuka baju kaosnya dan tinggal memakai celana basket yang sejak tadi dipakainya. “ribet banget nih selimut…”kataku sambil menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhku, Aku segera memulai lagi adegan di film yang tadi kami ‘pause’. Aku menarik tangannya dan menempelkan telapak tangannya ke selangkanganku. Kini adegan di film itu bertambah panas, pemeran pria di film itu mulai memasukkan kontinya kedalam vegi pemeran wanita. Pemeran wanita di film itu hanya menggumam tak karuan. Beberapa menit kami menyaksikan film itu.


“mau coba gituan?” tanyaku. “kalo sekarang nggak bisa, gak apa-apa juga…..kamu aja yang master blon siap apa lagi aku,” jawabnya. “kita coba tapi pelan-pelan yah…soalnya Deby kan masih perawan”. “gak apa-apa nanti aja.” “tapi Deby pengen banget.” “ya uda.,,,tapi bakal sakit loh nanti.” Dia menghentikan filmnya dan melepas celananya. Kontinya dah tegang lagi, bole juga tu, baru ngecret dah bisa keras lagi.


Aku menaikkan pinggulku dan pantatku disanggah dengan bantal. Dia membuka sedikit lubang vegiku. “beneran masukin sekarang?” tanyanya. “iya bang tapi pelan-pelan yah”. Dia menggesek-gesekan kepala kontinya dulu pada vegiku yang sudah banyak lendirnya. “Ayo bang cepat, Deby sudah tidak tahan lagi” pintaku dengan bernafsu. Dengan pelan tapi pasti dia masukan kontinya kedalam vegiku. Terasa perih ketika selaput prawanku ditrobos kontinya, aku meneteskan air mata. Ada darah membekas di batang kontinya. Aku mulai menggoyangkan pinggulku, karena dia mengeluar masukkan kontinya pelan didalam vegiku. “sakit?”, tanyanya pelan. “udah nggak kok,…perih aja tadi, banget…” jawabku. “mau diterusin?” tanyanya lagi. “iya..” jawabku manja.


Perlahan mulai dia memasukkan kontinya ke vegiku sampai pada akhirnya masuk semua. Lalu dia tarik pelan-pelan juga dan dimasukkan lagi sampai mendalam dan terasa kontinya menyentuh bibir rahimku saking dalamnya. Dalam permainan ini kami saling cium menjalarkan tangan kesana kemari sambil mengeluarkan suara erotis di antara kami . Aku hanya menggumam sambil meremas toketku ndiri.


“ennnaaakk bang…” hingga selang beberapa lama dia memaju mundurkan pinggulnya, makin lama makin cepat. kami hampir bersamaan orgasme dan gak lama lagi, “Bang pompa yang cepat, bang, Deby mau keluar ach.. Uch.. Enak bang”, lenguhku, sampe akhirnya, “mmhh…Deby…. keelluuaarr..” Dengan hitungan detik kami berdua orgasme bersama sambil merapatkan pelukan dan kontinya berkedutan di dalam vegiku. Lemas dan capai kami berbaring sebentar untuk memulihkan tenaga. Orgasme ku disusul olehnya, senang sekali melihat expresinya ketika menyemprotkan maninya didalam vegiku. Cairan yang keluar dari vegiku bercampur sedikit dengan darah. “Deb..sorry tadi aku keluarin di dalem..”, katanya. “nggak apa-apa kali,..kalo nanti Deby hamil.. ya abang jadi bapaknya.” Akhirnya kami pun kelelahan dan tertidur.


Kira2 satu jam kami tertidur, aku terbangun dan menuju ke kamar mandi, pipis. Dia menyusulku ke kamar mandi, rupanya pipis juga. Setelah itu kami kembali lagi ke ranjang. Gairahku timbul lagi untuk mengulang kenikmatan yang baru aja aku rasakan. aku menggapai kontinya untuk aku kulum. “Mau lagi ya” tanyanya. “Ehm, habis nikmat bang, Deby mau lagi ya”. “Enak kan Deb kontolku” , katanya sambil menikmati kulumanku. “Jelas enak bang, punya abang kan besar apalagi panjang lagi, ada 17 cm ya bang. Awaknya si perih tapi udahannya nikmat buangetz”.”


Dia diam tidak menjawab karena sangat menikmati kulumanku. Aku mengulum serta menjilati pelirnya hingga dia sampai terangsang berat menuju orgasme kedua. Aku berhenti untuk menjilatinya dan ganti dengan posisi 69. Dari posisi ini kami saling mengulum lagi. vegiku dia buka sedikit dengan jari dan dimasukkannya jarinya sambil dikeluar masukkan. Selang beberapa lama kami melakukan pemanasan maka dia berinisiatif untuk melakukan penetrasi pada vegiku. “Deb kalau masih mau, kamu nungging gih, kaya di film tadi, sepertinya nikmat juga ya” pintanya. “Oh, mau doggy style ya, ayo” ajakku bersemangat.


Cerita Sex | Setelah aku siap menungging, dengan pelan ditempelkannya kepala kontinya ke bibir vegiku dan

perlahan-lahan ditekan masuk sedikit demi sedikit, “Terus bang.. emmff.. enaakk, oohh..” aku mendesah. “Bleess..!” akhirnya masuk semua batang kontinya ke dalam vegiku, kemudian mulai menggerakkan pantatnya maju mundur, aku menggoyangkan pinggul seirama dengan gerakan pantatnya. “Aaahh.. bang.. enak sekali… teruuss.. oohh..” aku merintih penuh nikmat.


Ada kira-kira 5 menit kami saling bergoyang dan tangan kirinya menjalar ke toketku dan diremas-remas pelan. Kontinya masuk semakin dalam dan dipompanya dengan semakin cepat hingga aku semakin menikmati permainan ini. “Ooohh.. baangg.. Deby nggak tahan lagi..” rintihku dan akhirnya aku mencapai orgasmeku lagi. Dia makin gencar menggenjot kontinya keluar masuk vegiku sehingga akhirnya ditekannya pantatnya dengan keras sehingga kontinya tenggelam habis ke dalam vegiku dan “Sroott.. sroott.. sroott..” entah berapa banyak mani yang disemprotkan di dalam vegiku.


Kami berdua mencapai klimaks orgasme pada saat yang sama. Sepertinya dia dah lulus dari kursus singkat bokep. Dia mencabut kontinya dari vegiku dan terkapar disebelahku yang telungkup diranjang. setelah permainan itu kembali kami kembali tertidur dalam posisi itu.


Ketika kami terbangun hari sudah siang banget. Dengan mesra aku ajak dia mandi bersama. Di dalam kamar mandi kami saling membersihkan dan berciuman. Siapa dulu yang memulai kami tidak tahu karena secara spontan aku segera jongkok dan siap menjilat serta mengulum kontinya yang sudah tegak berdiri. Lalu kukulum kontinya sambil mengocoknya pelan-pelan naik turun.


Setelah dia merasa nikmat lalu ganti dia yang jongkok dan minta aku berdiri sambil kakiku satunya ditumpangkan di kloset wc, agar siap mendapat serangan oral nya yang nikmat.

Dia menyerang selangkanganku dengan lidah yang menari-nari kesana kemari pada klitku sehingga aku mengerang sambil memegang kepalanya untuk menenggelamkannya lebih dalam ke vegiku. dia menjulurkan lidahnya lebih dalam ke vegiku sambil dia korek-korek klitku dengan jari manisnya. Semakin hebat rangsangan yang aku rasakan dari dia sampai aku mengalami orgasme dengan derasnya hingga lendir kenikmatan itu keluar tanpa bisa dibendung lagi. Dijilatinya dan ditelannya semua lendir kenikmatanku yang ada itu tanpa sisa. “Gimana Deb, rasanya permainan kita tadi, puas tidak?” tanyaku. “Puas banget bang, tapi abang blon kluar”.


Kami saling membersihkan diri, disiraminya seluruh tubuhku, kemudian disabuni. Aku melakukan hal yang sama terhadapnya. Tubuh kami masih basah, kontinya mulai mengeras kembali akibat remasan tanganku, sementara dia mengusap-usap toketku kemudian turun mengusap bibir vegiku. jarinya masuk dan mempermainkan klitku dengan lembut. Aku mulai mendesah. Sambil berpandangan kami saling mengusap, meremas lembut apa saja yang dapat kami sentuh, sehingga pengen maen lagi.


Tanpa sempat untuk mengeringkan badan, aku ditariknya kembali ke tempat tidur, direbahkannya diriku dan dengan agak kasar karena mulai gak tahan, aku menarik sehingga dia jatuh menindihku. Kami saling memandang, diciumnya dengan lembut bibirku. Aku menggigit lembut bibirnya sambil tanganku mulai meraba kontinya yang masih tegang, kubelai dan kukocok pelan-pelan, membuatnya merintih nikmat sambil memejamkan mata, sementara mulut kami berdua terkunci dengan kecupan-kecupan yang makin lama makin buas. Tangannya meremas toket dan pentilku yang mengeras.


Aku bangun dan merayap ke atas tubuhnya hingga vegiku tepat berada di atas hidung dan mulutnya. Dia menekan pantatku dan mengecup bibir vegi serta klitku dengan lembut. Dia memainkan lidahnya pada klitku terus ke lubang vegiku, “Ooohh bang.. teruuss.. baang..!” erangku nikmat. pantatku bergoyang mengimbangi permainan bibir dan lidahnya.


Aku gak bisa menahan napsuku sehingga aku mempoisisikan vegiku diatas kontinya, kuarahkan kontinya ke vegiku kemudian pantat kuturunkan sehingga masuklah kontinya penuh ke lubang vegiku. Aku merebahkan tubuhku diatas tubuhnya. Dia mulai menggerakkan pantatnya keatas memberi tekanan pada vegiku dengan kontinya. Akupun menyambut serangannya dengan menggerakkan juga pantatku naik turun dengan perlahan-lahan. Makin cepat.. makin cepat..”Ooohh.. bang.. mmff..” desahanku semakin menggila.


Tangannya tidak tinggal diam, kedua toketku diremas dan pentilku diplintir lembut menambah kenikmatan bagiku. sekonyong-konyong aku menjatuhkan badanku ke atas dadanya sehingga remasan di toketku terlepas. “Bang.. Deby nggak tahaann.. oohhmmff..” lenguhku sambil memagut bibirnya dan akupun nyampe kembali. Vegiku berdenyut keras memerah kontinya yang masih nancap dengan gagahnya sehingga akhirnya dia gak bisa menahan lebih lama lagi, dan “Srroott.. Srroott.. Srroott..” maninya muncrat.


Aku menelungkup diatasnya, bibirku dipagutnya sambil memelukku erat sekali. Hebat juga si abang, yang tadinya cuek saja ternyata menjadi pejantan tangguh di ranjang yang bisa membuat aku berkali2 mendapat O, luar biasa. Dah selesai semuanya baru terasa laper karena hari dah mo siang tapi kita sarapan ja belon. sarapannya diganti breakfast in bed alias emel.


weekend itu kamu terus saja mengadu konti dan vegi, staminanya benar2 hebat seakan2 dia gak pernah puas menggenjot vegiku dengan kontinya sampe aku lemas Lugu diawal akhirnya jadi buas banget, nikmatnya…

About Us

Recent

Random