Tampilkan postingan dengan label xxx. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label xxx. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 08 Oktober 2022

Ngentot Dengan Ayam Kampus Yang Menggoda

04.02

Ngentot Dengan Ayam Kampus Yang Menggoda

Romantika seksual - Ketika itu jam 6 sore aku sedang berjalan di koridor lantai 3 kampusku, saat itu aku melihat seorang gadis di dalam kelas.

Eheemm… malam non, kok belum pulang, udah menjelang malam nih ! sapaku
Sebentar lagi pak, lagi tanggung nyalin tugas, tapi kelas mau di kunci ya pak ? tanya nya kepadaku
Iya benar non, kan udah malam ! jawabku sambil mata melihat lekuk tubuh seksinya, kebetulan dia memakai tengtop hingga aku menelan ludah melihat belahan dadanya

Oke pak, kalau gitu bapak beresin kelas aja dulu, nanti kalo udah selesai kita sama-sama keluar, karena catatan di hp ini mau aku kembalikan ke yang punya malam ini juga. gpp kan pak ? tanya nya kembali kepadaku dengan senyum manis. Poker online terpercaya

“Aku pun membiarkan gadis itu meneruskan mencatat dan lanjut membersihkan ruangan kelas. Tentu aku tidak merasa terganggu dengan adanya gadis ini di dalam ruang tersebut, hitung-hitung menjadikan objek cucian mata sejenaklah” pikirku

Bayangkan, gadis ini putih bersih, buah dadanya semok, tinggi lagi sepantaran denganku sekitar 170 cm.

Hmmm.. emang di luar sana gak ada orang lagi ya pak ? tanyanya kembali kepadaku

Iya non, udah pulang semua nih, tinggal kita berdua aja di sini, emang kamu gak takut non ? jawabku singkat

Cerita Dewasakagak lah, takut apaan ! sekarangkan aku di temenin bapak di sini, oh iya pak sekalian tutup pintunya karena angin malam gak enak nih, terasa dingin sekali ” ucapnya dengan nada rendah

Akupun menutup pintu itu,”aku menjadi ngiler ketika melihat BH nya kelihatan dari balik baju tipisnya, ingin rasanya aku senditi yang membuka BH nya langsung dari belakang ketika suasana sunyi seperti ini” pikiran jorokku

Saat aku sedang asik-asik nyapu, tiba-tiba HP gadis itu terjatuh di hadapanku. secara spontan aku membungkuk untuk mengambilnya, kesempatan juga bagiku melihat isi dalam celananya yang kebetulan kebuka dikit.

Ngeliat apa pak ? tanya nya kepadaku dengan cuek !!! “pegang aja pak dari pada bengong ngiler, aku tau bapak dari tadi melihatku” ucapnya dengan nada genit

Sebelum aku mengembalikan HP nya, gadis itu memegang kedua tanganku. Sungguh Aku ngak menyangka itu akan menggodaku !

Sebenarnya cerita yang aku karang ini kelihatan palsu “masa ada-ada aja, cewek yang mau di kentot ngomong blak-blakan” padahal ini memang nyata,

Anda ngak tau juga kan, kalau ada mahasiswi itu jadi cabe-cabean di luar sana”.

Non, sengaja godain aku yah ? ucapku memastikannya
Hmmm… emang gak lihat gerak-gerik aku ya pak, kalo aku emang mau gituan ? tanya kembali kepadaku
Tapi,, saya takut non menjerit, kalo saya akan memperkosan non ! jawabku rendah hati
Udah lupakan itu, aku gak akan menjerit kok, sekarang kamu mau gak puasin aku ? ucapnya dengan senyum menggoda sambil membelai wajahku

Kata-kata itu membuat aku terangsang, Tangannya yang tadi masih mengelus wajahku kini meraba-raba bagian celana dalamku, ternyata aku baru tau bahwa gadis ini sedang horny sejak dari tadi.
dan pantesan aku lihat dia itu sedang berpura-pura nyalin tugas padahal sedang menyalin video bokep dari hp temannya.

Cerita Mesum Terbaru | Aku membuka rok mininya agar celana dalamnya kebuka. dengan permainan awal memasuki lobang vaginanya dengan jari-jariku membuat dia terangsang, dengan perlahan juga aku membuka kancing bajunya
Aku usap-usap payudaranya sambil menjilati klistoris bagian vaginanya.

Ooohhhhh…. Aarrgghhh ! desahannya kepadaku

Non suka kan diginiin hehe ? tanyaku kepadanya
Iya terusin aja pak, aku jadi horny kalau di giniin pak” jawabnya sambil menarik kepalaku ke dalam lubang vaginanya.

Uuuuhhh… hebat banget main oralnya pak ! desah gadis sambil merasakan dahsyatnya permainan lidahku

Gadis yg udah terangsang berat itu terus menarik-narik kepala dan rambutku, ketika aku mengetahui dia akan orgasme, aku langsung memberhentikannya. agar dia merasakan bagaiamana rasa tanggung orgasme.

Yahhh… kok berhenti !!! ucapnya dengan sinis.

Sabar non, ini permainan awal ! jawabku dengan nada percaya diri akan memuaskannya malam ini di dalam kelas kampus

Ayo non sekarang berbaring, biar aku yang penetrasi dari atas supaya kita sama-sama enak toh” jawabku singkat

Sejenak gadis ini terdiam mendengar panduanku, lalu dia mengangkangkan kedua bagian pahanya. Ketika aku memasukan penisku ke vaginanya

Oouuhhhhhhhh, mantap !!! terdengar kembali desahnya sambil memeluk tubuhku

Enak kan non ? tanyaku

Yoi pak !!!

Aku mulai mengatur ritme keluar masuk vagina gadis ini, Tubuhnya tersentak-sentak ketika aku melakukan goyangan cepat.

Oohh… Ohh… Yess pak, Oh no Pak… jeritnya kayak di film-film seks luar negri.

Cerita Ngentot | karena dia menurutku berisik, aku mencoba menciumi bibirnya agar dia tidak menjerit yang bisa terdengar keluar. Ketika aku mendekati bibirnya, iapun menyambut bibirku kembali dengan hawa nafsu yang tinggi. Bahkan menurutku permainan lidahnya lebih kece dari pada permainan lidahku, “mungkin namanya cewek kampus lebih sering cipokan bersama laki-laki lain”

Aku terlibat adu lidah yang hot sampai-sampai kami bertukar air liur

Hampir lima menit berlalu dan diapun tidak mengerang lagi, kini nafasku terasa segar menelan air liurnya yang enak.

Domino 99 - Aku mencabut batang penisku, dengan request berganti posisi agar lebih nyaman !

Dengan posisi doggy style yang lebih ramping, aku lebih mudah menggenjot bibir memeknya dari belakang.

Ooohh… Ooohh.. Terus paaaaaaaaaaakkk !!! desahnya kepadaku

Terasa hangat sekali bagian dalam bibir vaginanya, tubuhnya pun terkadang menggelinjang karena keenakan. beradu antara paha dan bokong yang semok terdengar suara “plok..plok..plok..plok..” ini membuatku menjadi semakin garang

Bercak keringat malah membanjiri tubuh kami yang sedang semangat-semangatnya

Benar-benar top bikin aku ketagihan deh ! ucapku merasa bangga

Setelah bergoyang 15 menit aku akhirnya menghentakan sodokan yang cukup keras di bagian vaginanya.

Non, ini bentar lagi mau keluar ! Cabut kagak yah ? tanyaku kepadanya

Cabut aja pak, ntar aku bisa hamil ! jawabnya singkat

Dengan goyangan beberapa kali lagi di bagian bokongnya, aku langsung cabut penis dan menyodorkan di bagian bokongnya yang semok bulat itu.
Crott… Crott. Arrrggghhhh ! erangku

Kini gadis itu merasakan semprotan yang benar-benar hangat murni, yang keluar dari dalam penisku, Hingga gadis itu benar-benar terasa lemas hingga terduduk di lantai.

Buset pak, ajib bener” jawabnya ” terlihat Wajahnya menunjukkan kepuasan akan pemenuhan hasrat yang nikmat kuberikan”

Cerita Sex | Sambil menghirup nafas segar, kami berdua memakai baju kembali tetapi gadis tersebut menitip pesan kepadaku, agar setelah ini tidak ada hubungan apa-apa lagi, karena ia takut di ketahui oleh pacarnya di kampus tersebut. Casino online i58bet

Setelah memasukkan barangnya ke dalam tas, dia pamit sambil memberikan kecupan di bibirku.

Makasih ya pak, selamat malam . Byeeeeeee !

Nggak salah saya ketemu kamu nenk, Good bye juga, Muach..Muach.. ! jawabku ketika dia berlari keluar kampus setelah perpisahan kami yang bercumbu nikmat.

Senin, 03 Oktober 2022

Sex Ayah Sange Dengan Gadis-Gadisnya

21.49
Sex Ayah Sange Dengan Gadis-Gadisnya

Cerita Dewasa - Sex Ayah Sange Dengan Gadis-Gadisnya - Aku dan istriku selalu kompak dalam melakukan kegiatan seks dengna cara apapun supaya tidak bosan dengan yang pernah dirasakan, kita selalu mencari hal yang menarik, aku berusaha berfantasi dengan orang lain biasanya aku menonton film porn dulu sebelum gairahku memuncak dan aku menonton film biasanya malam hari setelah orang rumah sudah tidur semua.

Yang mengejutkanku, kebanyakan film porno itu selalu melibatkan seorang gadis muda. Dalam usia kepala tiga, aku tak pernah memikirkan wanita yang lebih muda sampai aku menyaksikan film-film itu. Aku sadar kalau ternyata gadis-gadis muda sangatlah panas.

Hal lain yang menarik perhatianku adalah kenyataan kalau permainan lesbian sangat populer. Aku mulai tertarik dengan gadis muda yang mencumbui vagina gadis muda lainnya yang lembut, basah, dan biasanya tak berambut.

Melihat film-film itu untuk berfantasi mulai mengubah kehidupanku. Aku mempunyai tiga orang anak gadis yang beranjak remaja. Aku mulai memperhatikan mereka, kulihat cara mereka berpakaian, cara jalannya, dan segala tingkah laku mereka.

Mereka menjadi obsesiku sendiri! Kuamati lebih detil saat mereka bangun pagi untuk melihat putingnya yang mengeras di balik pakaian tidur mereka. Kunikmati puting mereka yang terayun saat mereka berjalan-jalan dalam rumah. Aku terus mengamati mereka sampai semuanya beranjak menjadi seorang gadis muda yang sempurna. Cerita Dewasa 2022

Yang tertua adalah Dina. Dia mempunyai puting yang paling besar, branya mungkin D-cup atau lebih besar. Dia sesungguhnya tak terlalu cantik, tapi enak dipandang. Aku yakin teman-teman cowoknya banyak yang memperhatikan dadanya. Dina juga mempunya pantat yang kencang dan besar. Tapi meskipun dia yang paling tua di antara saudara-saudaranya, dia sering bertingkah seperti gadis berusia separuh umurnya.

Yang paling muda Tia. Tia mungkin yang paling cantik di antara ketiganya. Masalahnya adalah dia pemalas, hanya duduk dan tak mengerjakan apa pun sepanjang waktu. Jadi pantatnya menjadi melebar..? Putingnya baru mulai tumbuh. Dan di samping itu dia tomboy, aku jadi mempertanyakan jenis kelaminnya. Dia lebih suka berada di antara cowok daripada cewek.

Rahma yang di tengah, di antara anak-anakku, bentuk tubuhnya lah yang terbagus. Bagiku, dia mempunyai tubuh dalam fantasiku. Dia memiliki tubuh yang sempurna dengan bra B-cupnya, atau C-cup kecil. Rambutnya yang panjang hingga melewati bahunya, dan matanya selalu nampak mempesona.

Sex Ayah Sange Dengan Gadis-Gadisnya

Masalahnya dia yang paling bandel. Selalu membuat masalah. Dia juga sadar kalau dia punya tubuh yang bagus dan selalu memakai pakaian yang memperlihatkan hal itu. Di antara anak-anakku, Rahma lah yang jadi bahan fantasi utamaku. Setiap kali aku menyetubuhi istriku, Rahma lah yang ada dalam benakku!

Kisah ini bermula dengan Dina dan temannya Sitha. Sitha setahun lebih muda, tapi mereka sangat akrab. Sitha selalu menginap di rumah kami setidaknya sekali sebulan. Sitha sangat kurus, dadanya kecil, tapi sangat manis.

Suatu malam saat Sitha menginap, aku mulai melihat film porno seperti biasa. Suaranya kumatikan jadi aku dapat mendengar kalau ada orang yang mendekat. Lagipula aku dengar suara berisik dari kamar Dina.

Kupikir mereka sedang sibuk dengan urusan gadis remaja dan begadang sampai pagi ngomongin tentang cowok dan sekolah, atau apapun yang menjadi urusan gadis seusia mereka. Entah bagaimana suara yang kudengar tak lagi seperti orang yang sedang ngobrol. Kadang kudengar suara erangan.. Yang lama-lama cukup keras juga.

Aku mendekat ke pintu kamar Dina dan lebih mendengarkan apa yang tengah terjadi. Dan benar! Itu suara erangan dan cukup berisik! Kalau saja pintunya tak tertutup pasti kedengaran sampai luar dengan jelas. Lalu aku dengar teriakan kenikmatan. Ngentot Terbaru 2017

Kudorong pintunya sedikit terbuka. Apa yang kulihat didalam sangat mengejutkanku. Sitha dan Dina berbaring di lantai dengan Tia diantara mereka. Kepala Sitha berada diantara paha Dina dan kepala Tia ada di sela paha Dina..

Setelah mataku dapat menyesuaikan dengan kegelapan kamar itu, kulihat dada Dina bergerak naik turun dengan cepat karena nafasnya. Putingnya ternyata lebih besar dari yang kubayangkan. Tangannya memelintir putingnya sendiri saat Sitha menjilati kelentitnya dan dua jarinya yang terbenam pada vagina Dina. Mata Dina terpejam dalam kenikmatan yang diberikan Sitha.

Aku terus memperhatikan mereka hingga paha Dina mencengkeram kepala Sitha dan terlihat sepertinya dia akan memecahkan putingnya sendiri saat dia mendapatkan orgasmenya pada wajah Sitha. Kelihatannya Sitha juga telah orgasme dalam waktu yang sama

Karena dia mengangkatkan kepalanya dari paha Dina dengan cairan vagina yang menetes jatuh di pipinya seiring dengan tubuhnya yang mengejang dan kudengar sebuah umpatan keluar dari bibirnya. Aku terkejut mundur saat kurasakan ada tubuh yang menekan punggungku. Saat kutengok, kulihat Rahma sedang berdiri di depanku. Rahma memandangku dengan mata indahnya dan bertanya..

Apa Papa menikmatinya? lalu dia melihat ke bawah dan meremas penisku yang sudah keras.

Tak perlu dijawab, aku bisa lihat dan rasa Papa menikmatinya.

Kenapa Papa tak lepas saja celana Papa dan bergabung dengan kami? tanyanya bersamaan dengan tangannya yang bergerak masuk dalam celanaku dan mulai meremas penisku dengan pelan.

Dan sepertinya aku tak menginginkan hal lain selain ikut bergabung dengan anak-anakku, tapi..

Papa nggak bisa, Mama kalian akan membunuh Papa. Aku dengar suara Dina saat aku mulai menjauhi mereka.

Papa nggak tahu apa yang Papa lewatkan!

Sedihnya, aku tahu apa yang telah kulewatkan. Aku telah melewatkan kesempatan untuk mendapatkan tak hanya satu, tapi empat gadis muda yang panas. Fantasiku hampir saja jadi nyata.

Aku pergi ke kamarku dan berbaring disamping isteriku. Biasanya saat aku dan isteriku melakukan hubungan seks terasa hambar. Kali ini saat aku merangkak ke atas tubuhnya, kusetubuhi dia dengan keras dan cepat. Aku keluar dalam beberapa menit saja, baru saja kukeluarkan penisku..

Bagaimana denganku? kudengar isteriku bertanya dan memegang penisku yang masih keras.

Dia bergerak naik di atasku dan segera memasukkan kembali penisku dalam vaginanya. Ini pertama kalinya dia berinisiatif. Dan kupikir ini juga pertama kalinya dia di atas. Isteriku bergerak naik turun dan dapat kurasakan tangannya yang mempermainkan kelentitnya saat dia bergerak diatasku. Cerita Bokep Terbaru


Melihat isteriku yang berusaha meraih orgasmenya membuatku terangsang kembali. Kuremas payudarnya, kubayangkan yang berada dalam genggamanku adalah milik Dina. Kupelintir putingnya diantara jariku, keras dan lebih keras lagi, tak mungkin menghentikan aku.

Dia menggelinjang kegelian, tangannya semakin menekan kelentitnya. Ini pertama kalinya kurasakan cairan vagina isteriku menyemprot padaku. Orgasmenya kali ini terhebat dari yang pernah didapatkannya. Aku jadi berpikir apa dia benar-benar puas dengan kehidupan seks kami sebelumnya.

Isteriku mulai melemah. Aku belum keluar kali ini, jadi kugulingkan tubuhnya kesamping dan segera menindihnya. Langsung kuhisap putingnya dengan bernafsu. Kusetubuhi dia dengan kekuatan yang tak pernah kubayangkan sebelumnya.

Aku mulai merasakan orgasmeku akan segera meledak. Saat puncakku semakin dekat, kugigit putingnya sedikit lebih keras, yang membawanya pada orgasmenya. Dan saat kurasakan dinding vaginanya berkontraksi pada penisku, kutembakkan spermaku jauh didalam tubuhnya untuk kedua kalinya dalam tiga puluh menit ini. Kuturunkan tubuhku dari atasnya.

Tadi sungguh hebat kata isteriku.

Seharusnya kamu lebih sering seperti tadi.

Saat aku bangun keesokan harinya, isteriku sudah tak ada di sampingku. Tiba-tiba kejadian tadi malam kembali terbayang. Kupejamkan mataku menikmatinya dan tanganku bergerak kebawah mulai mengocok penisku yang mengeras. Aku hampir saja mendapatkan orgasmeku saat kudengar..

Kenapa Papa tak membiarkan kami saja yang melakukan untuk Papa?

Kubuka mataku segera dan terkejut saat melihat Dina dan Sitha berdiri di pintu kamarku. Orgasmeku tak dapat kucegah seiring dengan bayangan wajah Sitha yang belepotan dengan cairannya Dina yang melintas di benakku.

Ups, terlambat! kata Dina saat mereka meninggalkan kamar.

Aku langsung bangkit dan segera mandi. Aku hampir selesai mandi saat tiba-tiba isteriku membuka pintu kamar mandi dan menyelinap masuk.

Anak-anak sudah pergi. Ayo bersenang-senang.

Isteriku berjongkok di depanku dan memasukkan penisku yang masih loyo ke mulutnya. Penisku mulai membesar dalam mulutnya karena rangsangan lidahnya yang bergerak liar. Penisku makin membesar dan kurasakan kepala penisku meluncur masuk ke tenggorokannya.

Dia tak menariknya keluar dan bibirnya semakin ditekankan ke rambut kemaluanku. Lalu kurasakan dia mulai menelan, gerakan tenggorokannya serasa ombak hangat yang basah pada penisku. Dan hal ini pertama kalinya bagi kami juga. Rasanya sungguh dahsyat, sesuatu yang belum pernah kualami. Isteriku mempunyai keahlian yang disembunyikan dariku. Cerita Hot Dewasa 2017

Pelan-pelan dikeluarkannya penisku dari tenggorokannya lalu dimasukkannya lagi seluruhnya. Dia menatapku dengan penisku yang terkubur dalam mulutnya dan dengan pelan dikeluarkannya lagi.

Kamu menyukainya sayang? tanyanya.

Sebelum aku dapat menjawabnya dia melakukan hal itu lagi, menelanku seluruhnya. Dia mulai menggerakkanya keluar masuk dalam mulutnya, dan tetap memandangku saat dia melakukan itu. Isteriku mulai menaikkan temponya hingga aku tak dapat menahannya lebih lama lagi saat tiba-tiba dia berhenti..

Hei, hei, tunggu dulu bung. Belum waktunya. Lubangku yang lain perlu dimasuki, tahu. katanya.

Isteriku berdiri dan berputar. Dia membungkuk di depanku, merapatkan pantatnya padaku. Penisku terjepit di lubang anusnya maka kuarahkan pada vaginanya.

Siapa suruh mengalihkan senjatamu?tanyanya.

Kembalikan ke tempat semula!

Dia meraihnya dan lalu mengembalikan penisku ke anusnya, sesuatu yang pernah kulakukan sebelumnya, tapi tidak dengannya. Pelan-pelan dia mendorong pantatnya ke belakang. Kulihat barangku jadi bengkok karena tekanan itu, kepala penisku mulai membelah lubang anusnya, tapi belum masuk. Kemudian tiba-tiba masuk begitu saja, hanya kepalanya saja.

Sex Ayah Sange Dengan Gadis-Gadisnya
Dia mengerang. Lalu, dia terus menekan ke belakang dan memperhatikan aku memasukkan batang penisku seluruhnya. Aku tak dapat menolak rangsangan ini, kuraih pinggangnya dan mendorong lebih keras lagi untuk memastikan aku telah memasukinya seutuhnya. Kuputar pinggangku, memastikan dia dapat merasakan setiap mili senjataku didalamnya, aku terpukau akan pemandangan penisku yang terkubur dalam lubang anusnya. Lalu perlahan aku bergerak mundur.

Saat hampir seluruhnya keluar kemudian kutekan lagi ke depan. Berikutnya aku benar-benar keluarkan penisku dan menggodanya, mengoleskan kepalanya saja pada lubang anusnya. Lalu benar-benar kusingkirkan menjauh dan melesakkan batang penisku kembali kedalam lubang anusnya. Aku bergerak maju mundur dengan cepat.

Pelan, cepat, pelan dan keras. Tak terlalu lama orgasmeku mulai naik. Dia pasti dapat merasakannya karena dia mulai memainkan tangannya pada vaginanya, berusaha untuk meraih orgasmenya sendiri. Untung saja dia mendapatkannya sebelum aku.

Saat kurasakan orgasmenya segera meledak, aku bergerak semakin liar. Pantatnya bergoyang dalam setiap hentakan. Dia mulai mengerang dengan keras seiring hentakanku terhadapnya. Tak kuhentikan gerakanku saat orgasme merengkuhnya, milikku segera datang! Kudorong diriku sejauh yang kubisa dan membiarkan spermaku bersarang dalam lubang anusnya.

Isteriku berteriak saat orgasme datang padanya secara berkesinambungan seiring ledakan spermaku yang kuberikan padanya. Akhirnya, aku selesai, tapi dia mendapatkan orgasme sekali lagi saat kepala penisku keluar dari jepitan lubang anusnya.

Isteriku membersihkan tubuhku lalu mendorongku keluar dari kamar mandi. Aku melangkah ke kamar kami dan berganti pakaian. Baru saja aku selesai memakai pakaian saat isteriku keluar dari kamar mandi dan muncul dalam kamar.

Tadi benar-benar indah katanya.

Mungkin kita harus mengulanginya lagi nanti. Sekarang keluarlah dan nonton TV.

Anak-anakku, tanpa Sitha pulang tak lama kemudian. Semuanya bertingkah normal. Aku lihat pertandingan bola, dan mereka melakukan apa yang biasa mereka kerjakan di hari Minggu sore.

Sisa seminggu itu normal-normal saja. Gadis-gadis pergi ke sekolah dan Isteriku pergi kerja seperti biasanya.

Tak ada seorangpun yang bicara atau menanyakan tentang kejadian minggu lalu. Isteriku terlalu letih tiap malamnya sepulang dia kerja. Anak-anakku juga bersikap seperti tak pernah terjadi apapun. Aku jadi mulai berpikir apakah itu hanya khayalanku atau aku bermimpi tentang itu?

Saat aku pulang kerja di hari Jumat, anak-anaku meminta ijinku apa temannya boleh menginap nanti malam. Sitha ingin meghabiskan kembali akhir minggunya bersama kami dan Rahma ingin temannya Ami bermalam juga.

Aku suka Ami. Dia anggun. Kalau saja aku masih remaja, aku pasti akan mengajaknya kencan. Dia, seperti Rahma, memiliki sosok sempurna. Bedanya Ami memiliki wajah yang dapat membuatnya dengan mudah jadi seorang model kalau dia mau.

Malam harinya semuanya pergi tidur lebih awal. Mereka benar-benar ingin lepas dari rutinitas hariannya, baik itu sekolah atau kerja. Saat kami bangun hari Sabtunya, semua orang memintaku untuk mengadakan pesta kebun.

Maka, isteriku mengajak mereka semua pergi ke toko untuk belanja. Aku beristirahat sejenak kemudian pergi mandi. Ada kerjaan menungguku saat mereka pulang nanti.

Saat mereka akhirnya pulang, sepertinya mereka memborong semua barang-barang di toko. Aku bilang pada mereka kalau hanya aku saja yang memasak pasti tak akan selesai. Bisa kacau jadinya. Akhirnya mereka bersedia berbagi tugas.

Dengan semua belanjaan yang mereka borong, memerlukan hampir dua jam untuk memasaknya. Badanku bau asap dan terasa sangat letih. Saat aku masuk kedalam rumah, tak ada seorangpun di ruang keluarga ataupun dapur.

Hey! Dimana kalian?teriakku, Saatnya makan!

Ya! kudengar jawaban dari kamar Dina. Tapi tak ada seorangpun yang datang untuk makan.

Hey, kalian sedang apa sih? Apa nggak ada yang mau makan?tanyaku jengkel.

Ada! kembali hanya jawaban yang kudengar dari kamar Dina.

Aku mendekat ke kamar Dina dan ternyata pintunya sedikit terbuka. Saat aku menengok kedalam, kulihat para gadis dengan berbagai posisi tanpa pakaian. Kudorong pintunya agar lebih terbuka.

Apa yang kalian lakukan?

Sedang menunggu Papa. Rahma menjawab dan mendekat lalu menarik tanganku agar masuk.

Kami membiarkan Papa minggu kemarin, tapi akhir pekan ini Papa tak akan dapat lolos dengan mudah.

Sudah Papa bilang. Mama kalian akan membunuhku! tangkisku.

Tidak, aku tak akan melakukannya! kudengar suara isteriku saat kulihat dia mengangkat kepalanya di antara paha Dina. Situs slot online terpercaya

Gadis-gadis ini menginginkanmu! Bisa apa aku menolak mereka?

Rahma menarik tanganku ke tengah kamar. Baru kemudian aku sadar kalau dia tak mengenakan selembar benangpun. Kupandangi tubuhnya. Apa yang kusaksikan ini jauh lebih baik dari yang kubayangkan. Payudaranya besar tapi kencang dengan putingnya yang menunggu untuk segera dihisap.

Bisa apa aku menolak mereka? pikirku saat aku rendahkan tubuhku dan mulai menghisap puting itu.

Kurasakan puting Rahma membesar dalam mulutku, lalu kutaruh diantara gigiku dan mulai menggigitnya pelan. Saat aku sedang sibuk dengan itu kurasakan ada tangan yang menarik turun resletingku.

Lalu tangan itu merogoh kedalam celana dalamku dan mengeluarkan penisku. Aku melihat ke bawah dan kudapati Ami sedang mengarahkan penisku ke mulutnya dan segera saja dihisapnya. Kutelusuri lekuk tubuh Dina dengan tanganku sampai pada vaginanya yang tak berambut, dan menyelipkan jariku padanya.

Dapat kurasakan kehangatan dalam vaginanya dan basah saat jariki kutekankan masuk dengan pelan. Aku berusah untuk mendorongnya lebih dalam lagi, tapi terasa ada yang menahan gerakanku. Rahma memandangku..

Ya, Rahma masih perawan, dan jari Papa adalah benda pertama yang memasuki vagina Rahma. Rahma harap penis Papalah yang kedua. aku membungkuk dan mencium Rahma, bibir kami seakan melebur bersama, sebuah ciuman yang sempurna.

Sementara itu, Ami masih mengoralku. Usahanya jelas berdampak padaku. Aku melihat kebawah, kepalanya bergerak maju mundur pada batang penisku. Aku tak ingin mengeluarkan sperma pertamaku dalam mulut Ami sedangkan ada pilihan lainnya. Vagina perawan Rahma dihadapanku. Maka kukeluarkan penisku dari mulut Ami.

Kita dapat melanjutkannya nanti. kataku padanya.

Kudorong Rahma ke tempat tidur, menindihnya dengan lembut. Kucium dia lagi lalu ciumanku bergerak ke sekujur tubuh telanjangnya. Kujilati lehernya, dan kutinggalkan bekas disana agar dia mengingat kejadian indah ini nantinya.

Kemudian aku bergerak ke dadanya, menghisapi putingnya. Ini mengakibatkan beberapa lenguhan keluar dari mulutnya. Saat kugigit lembut putingnya dan punggungnya terangkat sedikit keatas karena terkejut. Lalu turun ke perutnya hingga akhirnya bermuara pada vaginanya yang tak berambut.

Kupandangi sejenak lalu kubenamkan hidungku pada celahnya. Aroma yang keluar dari vaginanya semakin membuatku mabuk. Saat kugantikan hidungku dengan lidah, akibatnya jadi jauh lebih baik lagi.

Saat ujung lidahku merasakan untuk pertama kalinya hampir saja membuatku orgasme! Rahma telah basah dan siap untuk aksi selanjutnya. Penisku membesar dan keras hanya dengan membayangkan apa yang segera menantiku didepan wajahku ini.

Ciumanku bergerak keatas dan berlabuh dalam lumatan bibirnya lagi seiring dengan kepala penisku yang menguak beranda keperawanannya. Rahma mengalungkan lengannya dileherku dan menjepit pinggangku dengan kakinya saat aku berusaha untuk memasukinya lebih dalam lagi. Dapat kurasakan kehangatan yang menyambut kepala penisku. Aku tak dapat menahannya lebih lama. Rahma sangat panas, basah dan rapat!

Pelan namun pasti kutingkatkan tekananku pada vaginanya. Dapat kurasakan bibirnya melebar menyambutku, ke-basahannya mengundangku masuk. Kehangatan vaginanya membungkus kepala penisku saat aku menyeruak masuk.

Aku terus menekan kedalam dengan pelan meskipun aku ingin segera melesakkannya kedalam dengan cepat seluruh batang penisku. Akhirnya dapat kurasakan dinding keperawanannya, batas akhirnya sebagai seorang gadis untuk menjadi seorang wanita seutuhnya. Kupandangi dia tepat di mata.

Sayang, ini akan sedikit sakit, tapi Papa janji sakitnya hanya sebentar saja. kurasakan kakinya menjepit pinggangku lebih rapat saat aku merobek pertahanan akhirnya. Akhirnya jebol juga dinding itu.

Aargh! Gila! Sakit, Pa! katanya dengan mata yang berkaca-kaca. Vaginanya mencengkeram batang penisku, ototnya bereaksi pada penyusup dan rasa sakit.

Tenang sayang, sakitnya akan segera hilang. dan kuteruskan menekan ke dalam sampai akhirnya terbenam semua di dalamnya. Aku diam sejenak, membiarkannya untuk beradaptasi.

Gimana? Udah baikan? tanyaku. Dia anggukkan kepalanya.

Aku hanya merasa penuh, rasanya aneh. Tapi juga terasa enak berbarengan.

Aku mulai menarik dengan pelan, hanya beberapa inchi, dan kemudian mendorongnya lagi dengan lembut. Aku khawatir menyakitinya, tapi dalam waktu yang sama aku tak ingin segera menembakkan spermaku. Aku ingin menikmati rasa vaginanya selama mungkin. Kurasa dia mulai dapat menikmatinya, kepalanya mendongak ke atas dan matanya terpejam.

Kupercepat kocokanku, menariknya hampir keluar dan menekannya masuk kembali dengan pelan, menikmati rasa sempit vaginanya pada penisku. Rahma mulai memutar pinggulnya seiring hentakanku. Tempo dan nafsu kami semakin meningkat cepat. Kurendahkan tubuhku dan mencium lehernya dan bahunya. Tiap gerakan tubuh kami mengantarku semakin dekat pada batas akhir.

Ya Pa! Ya! Rasanya Rahma hampir sampai!

Papa juga sayang! Dan kulesakkan ke dalamnya untuk yang terakhir kali. Menekan berlawanan arah dengannya mencoba sedalam mungkin saat kuledakkan sperma semprotan demi semprotan kedalam vaginanya. Dapat kurasakan cairan kami bercampur dan meleleh keluar dari vaginanya menuju ke buah zakarku.

Tubuh Rahma bergetar di bawahku, tangan dan kakinya mendorongku merapat padanya. Pelan kutarik dan kudorong lagi semakin dalam padanya saat persediaan spermaku akhirnya benar-benar kosong. Kutatap matanya lalu menciumnya.

Rahma, ini adalah seks terbaik yang pernah Papa dapatkan. aku lupa kalau kami tak sendirian dikamar ini. i58

Aku dengar itu! kata isteriku.

Kita akan lihat apa kita bisa mengubah anggapanmu itu!

Dengan para gadis-gadis itu dalam kamar ini, aku sadar kesenanganku baru saja akan dimulai.

Minggu, 25 September 2022

DIPERKOSA BEJAT OLEH 2 ORANG PEKERJA KEBUN

22.41
DIPERKOSA BEJAT OLEH 2 ORANG PEKERJA KEBUN

Romantik seksual – Diperkosa Bejat Pada suatu pagi telefon di bilikku berbunyi, dengan malas aku paksakan diri untuk mengangkatnya. Ternyata telefon itu dari Pak Alang, tukang kebun dan penjaga Rumah Rehat kami. Cerita Dewasa Diperkosa Bejat 


Ternyata telefon itu dari Pak Alang, tukang kebun dan penjaga Rumah Rehat kami. Dia menyuruh aku supaya segera datang ke Rumah Rehat, katanya ada masalah yang harus dibincang di sana. Sebelum sempat aku tanya lebih lanjut hubungan telefon terputus.


Hatiku mulai tidak tenang saat itu, apakah masalahnya, apakah kecurian, kebakaran atau apa. Aku juga tidak tahu nak bertanya pada siapa lagi waktu itu kerana kedua orang tuaku berada di luar negara.


Aku segera bersiap untuk kesana. Tidak lupa aku ajak sama Rina, sahabatku yang sering pergi bersamaku kesana. Sesampainya di sana, kami disambut oleh Pak Alang, seorang lelaki setengah baya berumur 60-an, rambutnya sudah memutih, namun perawakannya masih sehat dan gagah. Dia adalah penduduk orang asli yang tinggal dekat Rumah Rehat ini. Sudah 4 tahun sejak ayahku membeli Rumah Rehat ini Pak Alang diupah untuk menjaganya.


Kami sekeluarga percaya padanya kerana selama ini belum pernah Rumah Rehatku ada masalah. Pak Alang mengajak kami masuk ke dalam dulu. Di ruang tamu sudah menunggu seorang lelaki lain.


Pak Alang memperkenalkannya pada kami. Orang ini bernama Pak Abu, berusia 50-an, tubuhnya agak gemuk pendek, dia adalah teman Pak Alang yang juga merupakan seorang penduduk orang asli disitu.


Tanpa membuang waktu lagi aku terus bertanya mengenai masalah apa sebenarnya aku disuruh datang. Pak Alang mengeluarkan sebuah bungkusan yang dalamnya berisi foto, dia mengatakan bahawa masalah inilah yang hendak dibincangkan dengan aku. Fastbet99


Lalu aku dan Rina melihat foto yang ditunjukkan. Betapa terkejutnya kami bak disambar petir di siang hari, bagaimana tidak, ternyata foto-foto itu adalah foto erotis kami yang diabadikan ketika cuti tahun lalu, ada foto bogelku, foto bogel Rina, dan juga foto persetubuhan kami dengan boy friend masing-masing.


“Pak Alang, dapat dari mana barang ini..?” tanyaku dengan tegang. “Hhmm.. begini Cik Ana, waktu itu saya sedang membersih bilik, saya terjumpa filem negatif Cik Ana bersama Cik Rina sedang berasmara, lalu saya bawa untuk dicuci.


” jawabnya sambil sedikit tertawa. “Pak Alang sangat kurang ajar, Pak Alang digaji untuk menjaga tempat ini, bukannya mengusik barang saya..!” kataku dengan marah dan menudingnya. Aku sangat menyesal kerana lalai membiarkan negatif itu tertinggal di Rumah Rehat, bahkan aku ingat negatif itu sudah dibawa oleh boy friendku atau boy friend Rina. Cerita Dewasa Diperkosa Bejat 


Wajah Rina juga ketika itu juga nampak resah dan marah. “Wah.. wah.. jangan marah Cik, saya tidak sengaja, Cik sendiri yang lalai kan?” mereka berdua tertawa memandangi kami. “Baik, kalau begitu serahkan negatifnya, dan kamu boleh pergi dari sini.” kataku dengan marah. Agen Obat Kuat


“OKlah Pak Alang, kami bayar berapapun asal kamu kembalikan negatifnya.” tambah Rina memohon. “Oo.. tidak, kita ini bukan peras ugut, kita cuma minta..” Pak Abu tidak meneruskan perkataannya. “Sudahlah Pak Alang, cakap saja apa yang kamu endak..!” bentak Rina.


Perasan aneh mulai menjalari tubuhku disertai peluh dingin membasahi dahiku kerana mereka mengamati tubuh kami dengan tatapan liar. Kemudian Pak Alang mendekatiku membuat degup jantungku makin kencang.


Beberapa inci di depanku tangannya bergerak mengenggam tetekku. “Hei.. kurang ajar, jangan keterlaluan ya..!” bentakku sambil menepis tangannya dan menolaknya. “Bangsat.. berani sekali kamu, tak sedar diri hah..? Dasar orang kampung..!” Rina mengherdik dengan marah dan melemparkan foto itu ke arah Pak Alang.  Cerita Dewasa Diperkosa Bejat 


“Hehehe.. cuba Cik berdua bayangkan, bagaimana kalau foto-foto itu diterima orangtua, atau teman-teman di kampus Cik? Wah silap-silap Cik berdua ini boleh jadi terkenal.!” kata Pak Abu dan disusul gelak tawa Pak Abu. Aku terpegun sejenak, fikiranku kalut, kurasa Rina pun merasakan hal yang sama denganku.


Nampaknya tiada pilihan lain bagi kami selain mengikuti kehendak mereka. Kalau foto-foto itu tersebar bagaimana reputasiku, keluargaku, apalagi Rina yang bekerja sebagai model sambilan, kariernya boleh hangus gara-gara masalah itu. Pak Alang kembali mendekatiku dan meraba bahuku, sementara itu Pak Abu mendekati Rina lalu mengelilinginya, mengamati tubuh Rina.


“Bagaimana Cik, apa sudah berubah fikiran..?” tanyanya sambil membelai rambutku yang separas bahu. Kufikir-fikir untuk apa lagi jual mahal, kami pun sudah bukan perawan lagi, hanya kami belum pernah bermain dengan orang-orang yang tegap dan kasar seperti mereka.

DIPERKOSA BEJAT OLEH 2 ORANG PEKERJA KEBUN

Akhirnya dengan berat hati aku hanya dapat menganggukkan kepala saja. “Ha.. ha.. ha.. akhirnya boleh juga orang kampung seperti kita merasakan gadis kampus, ada foto model lagi..!” mereka tertawa penuh keghairahan.


Aku hanya dapat menyumpah didalam hati, “Bangsat, dasar tua-tua keladi..!” Pak Alang memelukku dan tangannya meramas-ramas tetekku dari luar, lidahnya bermain dengan liar di dalam mulutku. Bibirnya yang hitam lebam menggigit-gigit bibir nipisku yang lembut. Perasaan geli, jijik dan nikmat bercampur aduk dengan berahiku yang mulai timbul.


i58 - Tangannya kini semakin berani menyusup ke bawah baju ketat lengan panjang yang aku pakai, terus bergerak menyusup ke dalam coliku. Degup jantungku bertambah kencang dan nafasku semakin sesak ketika kurasakan tangan kasarnya mula merayap didadaku, apalagi jari-jarinya turut mempermainkan putingku.


Tanpa ku sedari lidahku mulai aktif membalas permainan lidahnya, air liur kami bercantum lalu menitis di pinggir bibir. Nasib Rina tidak jauh beza denganku, Pak Abu mendakapnya dari belakang lalu tangannya mulai meramas tetek Rina dan tangan satunya lagi menaikkan skirt paras lututnya sambil meraba-raba peha Rina yang jinjang dan mulus.


Satu-persatu kancing baju Rina dilucutkan sehingga nampaklah colinya yang berwarna merah muda, belahan dadanya, dan perutnya yang rata. Melihat tetek 36B Rina yang membusut itu Pak Abu makin bernafsu, dengan kasar coli itu ditariknya turun maka tersembul tetek Rina yang montok dengan puting kemerahan.


“Whuua.. ternyata lebih cantik dari foto” katanya. Pak Abu menghempaskan diri ke sofa, dikangkangnya lebar-lebar kedua belah kaki Rina yg berada di pangkuannya. Tangannya yang kasar mula bergerak ke kelangkangnya, jari-jari besarnya menyelinap ke dalam panties Rina.Cerita Dewasa Diperkosa Bejat


Wajah Rina menunjukkan rasa pasrah tidak berdaya menolak perlakuan seperti itu, matanya pejam dan mulutnya mengeluarkan desahan. “Eeemhh.. uuhh.. jangan Pak Abu, tolong hentikan.. eemhh..!” Kemudian Pak Abu mengangkat tubuh Rina, mereka menghilangkan diri kedalam bilik meninggalkan kami berdua di ruang tamu. Setelah menaikkan baju dan coliku, kini tangan Pak Alang membuka zip seluar panjangku.


Dia merapatkan tubuhku pada tembok. Aku memejamkan mata berusaha menikmati perasaan itu, aku bayangkan yang sedang menikmati tubuhku ini adalah boy friendku, Farid. Si-tua bangka ini ternyata pandai membangkitkan nafsuku. Jilatan lidahnya pada putingku menyebabkan benda itu semakin mengeras.


Kemudian kurasakan tangannya mulai menyelinap masuk ke dalam pantiesku, diusap-usapnya permukaan kemaluanku yang ditumbuhi bulu-bulu halus itu. “Sshh.. eemhh..!” aku mulai meracau tidak keruan ketika jari-jari kasarnya memasuki vaginaku dan memainkan klitorisku, sementara itu mulutnya tidak henti-hentinya menghisap tetekku, aku mula merasai nikmat oleh permainannya.


“Hehehe.. Cik mulai terangsang ya?” ejeknya dekat telingaku. Tiba-tiba dia menghentikan aktivitinya dan dengan kasar ditolaknya tubuhku hingga terjatuh di sofa. Sambil berjalan mendekat dia menanggalkan pakaiannya satu persatu. Setelah dia membuka seluar dalamnya ternampak olehku kemaluannya yang sudah menegang dari tadi. Cerita Dewasa Diperkosa Bejat


Gila, ternyata penisnya besar, lebih besar dari boy friendku punya dan dihiasi bulu-bulu yang tebal dan beruban. Kemudian dia menanggalkan seluar dan pantiesku yang tinggal hanya baju lengan panjang dan coliku yang sudah terangkat.


Dikangkangnya kedua belah pehaku di depan wajahnya. Tatapan matanya sangat mengerikan ketika melihat mahkotaku, seolah-olah seperti monster lapar yang siap untuk membaham mangsanya.


Pak Alang membenamkan mukanya pada kelangkangku, dengan penuh nafsu dia melahap dan menyedut-nyedut vaginaku yang sudah basah itu, lidahnya dengan liar menjilati dinding vagina dan klitorisku.


Sesekali dia mengorek-ngorek lubang kemaluan dan anusku. Perlakuannya sungguh membuat diriku serasa terbang, tubuhku menggelinjang-gelinjang diiringi erangan nikmat. Tidak lama kemudian akhirnya kurasakan tubuhku mengejang, aku mencapai orgasme pertamaku.


Cairan wanitaku membasahi mulut dan jari-jari Pak Alang. “Sluurrpp… sluurpp.. sshhrrpp..” demikian bunyinya ketika dia menghisap sisa-sisa cairan wanitaku. Disuruhnya aku membersihkan jari-jarinya yang berlumuran cairan itu dengan mengulumnya, maka dengan terpaksa kubersihkan jari-jari kasar itu dengan mulutku.


“Cipap Cik Ana sedap sekali,� puji Pak Alang sambil menyeringai. “Sekarang giliran Cik Ana menghisap batang saya pula..!” katanya sambil melepas baju dan coliku yang masih melekat. Agen Poker Online


Sekarang sudah tidak ada apapun yang tinggal di tubuhku selain kalung dan cincin yang kukenakan. Dia menaikkan mukaku lalu menyuapkan batangnya padaku. Tiba-tiba telefon berbunyi memecah suasana.


“Angkat telefonnya Cik, ingat saya tahu rahsia Cik, jadi jangan cakap macam-macam,” ancamnya. Telefon itu ternyata dari Farid, boy friendku yang mengetahui aku sedang di Rumah Rehat dari pembantu di rumahku. Dengan alasan yang dibuat-buat aku menjawab pertanyaannya dan mengatakan aku di sini baik-baik saja.


Ketika aku sedang bercakap mendadak kurasakan sepasang tangan mendekapiku dari belakang dan dekat telingaku kurasakan dengusan nafas. Tangan itu mulai nakal meraba tetekku dan tangan satunya lagi pelan-pelan menjalar turun menuju kemaluanku, sementara pada leherku terasa ada benda hangat dan basah, ternyata Pak Alang sedang menjilat leherku. Penisnya yang tegang saling berhimpit dengan pantatku.


Aku sebenarnya mau memberontak tapi aku takut boy friendku tahu. Aku hanya dapat menggigit bibir dan memejamkan mata, berusaha keras agar tidak mengeluarkan suara-suara aneh


Malang bagiku, Farid mengajakku berbual panjang lebar sehingga membuatku semakin menderita dengan siksaan ini. Sekarang Pak Alang menyusu dariku, tidak henti-hentinya dia mengulum, menggigit dan menghisap putingku sampai kemerahan.Cerita Dewasa Diperkosa Bejat


Akhirnya setelah 15 minit Farid menutup bualan, saat itu Pak Alang tengah menyusu sambil mengorek-ngorek kemaluanku, aku pun akhirnya dengan lega mengeluarkan erangan yang dari tadi tertahan.


“Aahhh, sopanlah sikittt.! Bukankah tadi saya sedang berbual ditelefon…!” marahku sambil melepas pelukkannya. “Ohhh.. maaf Cik, saya kan orang kampung jadi kurang tau sopan santun, eh.. itu tadi boy friend Cik ya? Senang saja, lepas merasa batang saya pasti Cik lupa boy friend Cik..!” ejeknya dan dia kembali memeluk tubuhku. agen bola terpercaya


Disuruhnya aku duduk di sofa dan dia berdiri di hadapanku, batangnya diarahkan ke mulutku. Penis coklat kehitaman penuh urat yang besar dan tegang. Berbeza dengan kepunyaan Farid yang sederhana dan tidak berurat.


Atas perintahnya ku kocok dan ku urut batang itu, pada awalnya aku hampir muntah mencium batangnya yang agak berbau itu, namun dia menahan kepalaku hingga aku tidak dapat melepaskannya. “Hisap, hisap yang kuat Cik, jangan cuma masukkan ke mulut..!” suruhnya sambil tolak tarik batangnya didalam mulutku.


Sayup-sayup aku dapat mendengar erangan Rina dari dalam kamar yang pintunya sedikit terbuka itu. Lama kelamaan aku sudah dapat menikmatinya, tangannya yang bergerak lincah mempermainkan tetekku dan memutar-mutar putingnya membuatku semakin bersemangat mengulum dan menjilati batangnya. “Yaaa.. begitulah Cik, aahhh..!” desahnya sambil menarik rambutku.


Selama 15 minit aku menghisapnya dan dia mengakhirinya dengan menarik kepalaku. Setelah itu dibaringkannya tubuhku di sofa, dia lalu membuka lebar-lebar kedua pehaku dan berlutut di antaranya.


Aku memejamkan mata sambil menanti detik ketika batangnya menerobos mahkotaku. Rupanya orang asli ini masih sabar. Dibelainya cipapku dengan tangan kasarnya, klitorisku dipicit-picit, bibir cipapku yang telah basah diusap-usap. Aku geli bercampur nikmat.Cerita Dewasa Diperkosa Bejat


Tidak habis disitu, lidahnya kemudian menjilat klitoris dan bibir vaginaku dengan rakus. Lidah kasar orang asli itu membuat aku terbuai kelazatan. Dalam hati aku terfikir, apakah Pak Alang melakukan hal yang sama kepada isterinya. Akhirnya Pak Alang tak tahan lagi menahan nafsunya. Diacunya kepala penisnya ke muara vaginaku.


Ditekannya perlahan dan kepala penisnya meluncur masuk sampai menyentuh rahimku. Aku mengerang setiap kali dia menyodokkan penisnya. Gesekan demi gesekan, sodokan demi sodokan sungguh membuatku ghairah dan semakin menikmati perkosaan ini, aku tidak perduli lagi orang ini sesungguhnya adalah orang asli pembantu yang menjaga Rumah Rehatku.


Sambil menyetubuhiku bibirnya tidak henti-hentinya mengerjakan bibir dan tetekku, tangannya pun sentiasa meramas tetek dan pantatku. Erangan panjang keluar dari mulutku ketika mencapai klimaks, sekujur tubuhku mengejang beberapa saat sebelum lemas semula.


Peluh bercucuran membasahi tubuhku sehingga kelihatan berkilat. Tanpa memberiku kesempatan berehat dia menaikkan tubuhku ke pangkuannya. Aku hanya pasrah saja menerima perlakuannya.


Setelah batangnya memasuki cipapku, aku mulai menggerakkan tubuhku turun naik. Pak Alang menikmati goyanganku sambil menghisap tetekku yang tepat di depan wajahnya, tetekku dikulum dan digigit kecil dalam mulutnya seperti bayi sedang menyusu.


Terkadang aku melakukan gerakan memutar sehingga cipapku terasa seperti diadun. Aku terus mempercepat goyanganku kerana merasa sudah hendak terkeluar, makin lama gerakanku makin liar dan eranganku pun makin tidak keruan menahan nikmat yang luar biasa itu. Dan ketika klimaks sampai aku menjerit histeria sambil mempererat pelukanku.


Benar-benar dahsyat nikmat yang kuperoleh walaupun bukan dengan lelaki muda dan tampan. Kali ini dia membalikkan badanku hingga menungging. Disetubuhinya aku dari belakang, tangannya bergerak bebas meraba lekuk-lekuk tubuhku.


Harus ku akui sungguh hebat lelaki asli yang berumur ini, dapat bertahan begitu lama dan membuatku orgasme berkali-kali, atau mungkin sebelumnya dia sudah minum obat kuat, tongkat ali atau jamu sejenisnya, ah.. aku tidak perduli hal itu, yang penting dia telah memberiku kenikmatan luar biasa.


Sudah lebih dari setengah jam dia mengerjakanku. Tidak lama setelah aku mencapai klimaks berikutnya, dia mulai mengeluh panjang, sodokanya makin kencang dan kedua tetekku diramasnya dengan ganas sehingga aku berteriak merasa sakit bercampur nikmat. Setelah itu dia menarik keluar batangnya dan naik ke dadaku.


Di sana dia menyepitkan batangnya di celah kedua tetekku, lalu dikocoknya sampai air maninya memancut dengan deras membasahi wajah dan dadaku. Aku sudah kehabisan tenaga, kubiarkan saja air maninya bertaburan di tubuhku, bahkan ada yang mengalir masuk ke mulutku.


Sebagai ‘hidangan penutup’, Pak Alang menempelkan penisnya pada bibirku dan menyuruhku membersihkannya. Kujilati penis itu sampai bersih dan kutelan sisa-sisa maninya. Penis yang mengeras mula mengecut dan memendek. Selepas itu dia meninggalkanku terbaring di sofa, selanjutnya aku tidak tahu apa-apa lagi kerana sudah tidak sedarkan diri. Aku terlena puas di sofa…  Cerita Dewasa Diperkosa Bejat

Sabtu, 24 September 2022

Di Goda Sekretaris Nakal Yang Membuat Aku Bergairah

01.00
Di Goda Sekretaris Nakal Yang Membuat Aku Bergairah

Cerita Dewasa Selingkuh - Pagi itu pada waktu jam masuk kantor aqu berpapasan dgnnya di pintu masuk, seperti biasa kita saling tersenyum dan mengucapkan selamat pagi. Ah lucu juga kita yg sudah kenal beberapa tahun masih melaqukan kebiasaan seperti itu, padahal untuk hitungan waktu selama tiga tahun kita harus lebih akrab dari itu, tapi mau bagaimana lagi karena Silvi orangnya memang seperti itu jadi aqupun terbawa-bawa, aqu sendiri bertanya-tanya apakah sifatnya yg seperti itu hanya untuk menjaga jarak dgn orang-orang di lingkungan kerja atau memang dia punya pembawaan seperti itu sejak lahir.


Mungkin waktu itu aqu sedang ketiban mujur, tepat di pintu masuk entah apa penyebabnya tiba-tiba saja Silvi seperti akan terjatuh dan refleks aqu meraih badannya dgn maksud untuk menahan supaya dia tak benar-benar terjatuh, tapi tanpa sengaja tanganku menyentuh sesuatu di bagian dadanya.


Setelah dapat berdiri dgn sempurna Silvi memandang ke arahku sambil tersenyum, ya ampun menurutku itu merupakan sesuatu yg istimewa mengingat sifatnya yg kuketahui selama ini.


“Terima kasih Pak nendi, hampir saja aqu terjatuh.”


“Oh, gag apa-apa, maaf barusan tak sengaja.”


“Tak apa-apa.”


Seperti itulah dialog yg terjadi pagi itu. Walaupun gag mau mikirin terus kejadian tersebut tapi aqu tetap merasa kurang enak karena telah menyentuh sesuatu pada badannya walaupun gag sengaja, waktu kutengok ke arah meja kerjanya melalui kaca pintu ruanganku dia juga kelihatannya kepikiran dgn kejadian tersebut, untung waktu masuk kerja masih empat puluh lima menit lagi jadi belum ada orang, seandainya pada waktu itu sudah banyak orang mungkin dia selain merasa kaget juga akan merasa malu.


Cerita Dewasa | Aqu kembali melaqukan rutinitas keseharian menggeluti angka-angka yg yg gag ada ujungnya. Sudah kebiasaanku setiap tiga puluh menit memandang gambar panorama yg kutempel dikaca pintu ruanganku untuk menghindari kelelahan pada mata, tapi ternyata ada sesuatu yg lain di seberang pintu ruanganku pada hari itu, aqu melihat Silvi sedang memandang ke arah yg sama sehingga pandangan kami bertemu.


Lagi, dia tersenyum kearahku, aqu malah jadi bertanya-tanya ada apa gerangan dgn perempuan itu, aqu yg geer atau memang dia jadi lain hari ini, ah mungkin hanya pikiranku saja yg ngelantur.


Jam istirahat makan seperti biasa semua orang ngumpul di EDR untuk makan siang, dan suatu kebetulan lagi waktu nyari tempat duduk ternyata kursi yg kosong ada di sebelah Silvi, akhirnya aqu duduk disana dan menyantap makanan yg sudah kuambil.


Setelah selesai makan, kebiasaan kami ngobrol ngalor-ngidul sambil menunggu waktu istirahat habis, karena aqu duduk disebelah dia jadi aqu ngobrol sama dia, padahal sebelumnya aqu males ngobrol sama dia. 


“Gimana kabar suaminya vi?” aqu memulai percakapan


“Baik pak.”


“Trus gimana kerjaannya? masih di tempat yg dulu?”


“Sekarang sedang meneruskan studi di amerika, baru berangkat satu bulan yg lalu.”


“Oh begitu, baru tahu aqu.”


“Ingin lebih pintar katanya pak.”


“Ya baguslah kalau begitu, kan nantinya juga untuk mesa depan berdua.”


“Iya pak.” 


Setelah jam istirahat habis semua kembali ke ruangan masing-masing untuk meneruskan kerjaan yg tadi terhenti. Aqupun kembali hanyut dgn kerjaanku.


Pukul setengah tujuh aqu bermaksud beres-beres karena penat juga kerja terus, tanpa sengaja aqu nengok ke arah pintu ruanganku ternyata Silvi masih ada di mejanya. Setelah semua beres aqupun keluar dari ruangan dan bermaksud untuk pulang, aqu melewati mejanya dan iseng aqu nyapa dia.


“Kok tumben hari gini masih belum pulang?”

“Iya pak, ini baru mau pulang, baru beres, banyak kerjaan hari ini”


Aqu merasakan gaya bicaranya lain hari ini, tak seperti hari-hari sebelumnya yg kalau bicara selalu kedengaran resmi, yg menimbulkan rasa tak akrab.


“Ya udah kalo begitu kita bareng aja.” ajakku menawarkan.

“Tak usah pak, biar aqu pulang sendiri saja.”

“Gag apa-apa, ayo kita bareng, ini udah terlalu malam.”

“Baik Pak kalau begitu.”


Cerita Mesum Terbaru | Sambil berjalan menuju tempat parkir kembali kutawarkan jasa yg walaupun sebetulnya niatnya hanya iseng saja.


“Gimana kalo Silvi bareng aqu, kita kan searah.”

“Gag usah pak, biar aqu pakai angkutan umum atau taksi saja.”

“Lho, jangan gitu, ini udah malem, gag baik perempuan jalan sendiri malem-malem.”

“Baik kalau begitu pak.”


Di sepanjang jalan yg dilalui kami tak banyak bicara sampai akhirnya aqu perhatikan dia agak lain, dia kelihatan murung, kenapa ini perempuan.


“Lho kok kelihatannya murung, kenapa?” tanyaqu penasaran.

“Gag apa-apa pak.”

“Gag apa-apa kok ngelamun begitu, perlu teman buat ngobrol?” tanyaqu memancing.

“Gag ah pak, malu.”

“Kok malu sih, gag apa-apa kok, ngobrol aja aqu dengerin, kalo bisa dan perlu mungkin aqu akan bantu.”

“Susah mulainya pak, soalnya ini terlalu pribadi.”

“Oh begitu, ya kalo gag mau ya gag usah, aqu gag akan maksa.”

“Tapi sebetulnya memang aqu perlu orang untuk teman ngobrol tentang masalah ini.”

“Ya udah kalo begitu obrolin aja sama aqu, rahasia dijamin kok.”


“Ini soal suami aqu pak.”

“Ada apa dgn suaminya?”

“Itu yg bikin aqu malu untuk meneruskannya.”

“Gag usah malu, kan udah aqu bilang dijamin kerahasiaannya kalo Silvi ngobrol ke aqu.”

“Anu, aqu sering baca buku-buku mengenai hubungan suami istri.”

“Trus kenapa?”

“aqu baca, akhir dari hubungan badan antara suami istri yg bagus adalah orgasme yg dialami oleh keduanya.”

“Trus letak permasalahannya dimana?”

“Mengenai orgasme, aqu sampai dgn waktu ini aqu hanya sempat membacanya tanpa pernah merasakannya.”


Aqu sama sekali gag pernah menduga kalo pembicaraannya akan mengarah kesana, dalam hati aqu membatin, masa sih kawin satu setengah tahun sama sekali belum pernah mengalami orgasme? timbul niatku untuk beramal:-)


“Masa sih vi, apa betul kamu belum pernah merasakan orgasme seperti yg barusan kamu bilang?”

“Betul pak, kebetulan aqu ngobrolin masalah ini dgn bapak, jadi setaknya bapak bisa memberi masukan karena mungkin ini adalah masalah laki-laki.”

“Ya, gimana ya, sekarang kan suami Silvi lagi gag ada, seharusnya waktu suami Silvi ada barengan pergi ke ahlinya untuk konsultasi masalah itu”

“Pernah beberapa kali aqu ajak suami aqu, tapi menolak dan akhirnya kalau aqu singgung masalah itu hanya menimbulkan pertengkaran diantara kami.”


Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, dan tanpa terasa pula kami sudah sampai didepan rumah Silvi, Aqu bermaksud mengantar dia sampai depan pintu rumahnya.


“Tak usah pak, biar sampai sini saja.”

“Gag apa-apa, taqut ada apa-apa biar aqu antar sampai depan pintu.”


Dasar, kakiku menginjak sesuatu yg lembek ditanah dan hampir saja terpeleset karena penerangan di depan rumahnya agak kurang. Setelah sampai di teras rumahnya kulihat kakiku, ternya yg kunjak tadi adalah sesuatu yg kurang enak untuk disebutkan, sampai-sampai sepatuku sebelah kiri hampir setengahnya kena.


“Aduh Pak nendi, gimana dong itu kakinya.”

“Gag apa-apa, nanti aqu cuci kalo udah nyampe rumah.”

“Dicuci disini aja pak, nanti gag enak sepanjang jalan kecium baunya.”

“Ya udah, kalo begitu aqu ikut ke toilet.”


Setelah membersihkan kaki aqu diperliahkan duduk di ruang tamunya, dan ternyata disana sudah menunggu segelas kopi hanngat. Sambil menunggu kakiku kering kami berbincang lagi.


“Oh ya vi, mengenai yg kamu ceritakan tadi di jalan, gimana cara kamu mengatasinya?”

“aqu sendiri bingung Pak harus bagaimana.”


Mendengar jawaban seperti itu dalam otakku timbul pikiran kotor lelaki.


“Gimana kalau besok-besok aqu kasih apa yg kamu pengen?”

“Yg aqu mau yg mana pak.”

“Lho, itu yg sepanjang jalan kamu bilang belum pernah ngalamin.”

“Ah bapak bisa aja.”

“Bener kok, aqu bersedia ngasih itu ke kamu.”


Cerita Ngentot | Termenung dia mendengar perkataanku tadi, melihat dia yg sedang menerawang aqu berpikir kenapa juga harus besok-besok, kenapa gag sekarang aja selagi ada kesempatan.


Kudekati dia dan kupegang tangannya, tersentak juga dia dari lamunannya sambil menatap kearahku dgn penuh tanda tanya. Kudekatkan wajahku ke wajahnya dan kukecup pipi sebelah kanannya, dia diam tak bereaksi.


Ku kecup bibirnya, dia menarik napas dalam entah apa yg ada dipikirannya dan tetap diam, kulanjutkan mencium hidungnya dan dia memejamkan mata.


Ternyata napsu sudah menggerogoti kepalaqu, kulumat bibirnya yg tipis dan ternyata dia membalas lumatanku, bibir kami saling berpagut dan kulihat dia begitu meresapi dan menikmati adegan itu.


Kitarik tangannya untuk duduk disebelahku di sofa yg lebih panjang, dia hanya mengikuti sambil menatapku. Kembali kulumat bibirnya, lagi, dia membalasnya dgn penuh semangat.


Dgn posisi duduk seperti itu tanganku bisa mulai bekerja dan bergerilya. Kuraba bagian dadanya, dia malah bergerak seolah-olah menyodorkan dadanya untuk kukerjain.


Kuremas dadanya dari luar bajunya, tangan kirinya membuka kancing baju bagian atasnya kemudian membimbing tangan kananku untuk masuk kedalam BHnya. Ya ampun bener-bener udah gag tahan dia rupanya.


Kulepas tangan dan bibirku dari badannya, aqu berpindah posisi bersandar pada pegangan sofa tempatku duduk dan membuka kalkiku lebar-lebar. Agen bola terpercaya


Kutarik dia untuk duduk membelakangiku, dari belakang kubuka baju dan BHnya yg waktu itu sudah nempel gag karuan, kuciumi leher bagian belakang Silvi dan tangan kiri kananku memegang gunung di dadanya masing-masing satu, dia bersandar kebadanku seperti lemas tak memiliki tenaga untuk menopang badannya sendiri dan mulai kuremas payudaranya sambil terus kuciumi tengkuknya.


Setelah cukup lama meremas buah dadanya tangan kiriku mulai berpindah kebawah menyusuri bagian perutnya dan berhenti di tengah selangkangannya, dia melenguh waktu kuraba bagian itu.


Kusingkap roknya dan tanganku langsung masuk ke celana dalamnya, kutemukan sesuatu yg hangat-hangat lembab disana, sudah basah rupanya. Kutekan klitorisnya dgn jari tengah tangan kiriku.


“Ohh .. ehh ..”


Aqu semakin bernapsu mendgn rintihannya dan kumasukkan jariku ke kemaluannya, suaranya semakin menjadi. Kukeluar masukkan jariku disana, badannya semakin melenting seperti batang plastik kepanasan, terus kukucek-kucek semakin cepat badannya bergetar menerima perlaquanku. Dua puluh menit lamanya kulaqukan itu dan akhirnya keluar suara dari mulutnya.


“Udah dulu pak, aqu gag tahan pengen pipis.”

“Jangan ditahan, biarkan aja lepas.”

“Aduh pak, gag tahan, Silvi mau pipis .. ohh .. ahh.”


Badanya semakin bergetar, dan akhirnya.


“Ahh .. uhh.”


Badanya mengejang beberapa waktu sebelum akhirnya dia lunglai bersender kedadaqu.


“Gimana vi rasanya?”

“Enak pak.”


Kulihat air matanya berlinang.


“Kenapa kamu menangis vi.”


Dia diam tak menyahut.


“Kamu nyesel udah melaqukan ini?” tanyaqu.

“Bukan pak.”

“Lantas?”

“aqu bahagia, akhirnya aqu mendapatkan apa yg aqu idam-idamkan selama ini yg seharusnya datang dari suami aqu.”

“Oh begitu.”


Kami saling terdiam beberapa waktu sampai aqu lupa bahwa jari tengah tangan kiriku masih bersarang didalam kemaluannya dan aqu cabut perlahan, dia menggeliat waktu kutarik jari tanganku, dan aqu masih tercenung dgn kata-kata terakhir yg terlontar dari mulutnya, benar rupanya .. dia belum pernah merasakan orgasme.


“Mau ke kamar mandi pak?”


Tiba-tiba suara itu menyadarkanku dari lamunan ..


“Oh ya, sebelah mana kamar mandinya?”

“Sebelah sini pak”, sahutnya sambil menunjukkan jalan menuju kamar mandi.


Cerita Sex | Dia kembali ke ruang tamu sementara aqu mencuci bagian tangan yg tadi sudah melaksanakan tugas sebagai seorang laki-laki terhadap seorang perempuan. Tak habisnya aqu berpikir, kenapa orang berumah tangga sudah sekian lama tapi si perempuan baru mengalami orgasme satu kali saja dan itupun bukan oleh suaminya.


Selesai dari kamar mandi aqu kembali ke ruang tamu dan kutemukan dia sedang melihat acara di televisi, tapi kulihat

dari wajahnya seakan pikirannya sedang menerawang, entah apa yg ada dalam pikirannya waktu itu.


“Vi, udah malam nih, saya pulang dulu ya ..”


Terhenyak dia dan menatapku ..


“Emm, pak, mau gag malam ini nemanin Silvi?”


Kaget juga aqu menerima pertanyaan seperti itu karena memang tak pikiran untuk menginap dirumahnya malam ini, tapi aqu tak mau mengecewakan dia yg meminta dgn wajah mengharap.


“Waktu kan masih banyak, besok kita ketemu lagi di kantor, dan kapan-kapan kita masih bisa ketemu diluar kantor.”


Dia berdiri dan menghampiriku ..


“Terima kasih ya pak, Silvi sangat bahagia malam ini, saya harap bapak tak bosan menemani saya.”

“Kita kan kenal sudah lama, saya selalu bersedia untuk membantu kamu dalam hal apapun.”

“Sekali lagi terima kasih, boleh kalau mau pulang sekarang dan tolong sampaikan salam saya buat ibu.”


Akhirnya aqu pulang dgn terus dihinggapi pertanyaan didalam pikiranku, kenapa dia bisa begitu, kasihan sekali dia.


Seperti biasa esoknya aqu masuk kantor pagi-pagi sekali karena memang selalu banyak pekerjaan yg harus diselesaikan, kupikir belum ada siapa-siapa karena biasanya yg sudah ada waktu aqu datang adalah office boy, tapi ternyata pagi itu aqu disambut dgn senyuman Silvi yg sudah duduk di meja kerjanya.


Tak seperti biasa, pada hari-hari sebelumnya aqu selalu melihat Silvi dalam penampilan yg lain dari pagi ini, sekarang dia terlihat berseri dan terkesan ramah dan akrab.


“Pagi vi.”

“Pagi pak.”

“Gimana, bisa tidur nyenyak tadi malam?”

“Ah bapak, bisa aja, tadi malam saya tidur pulas sekali.”

“Ya sudah, saya tinggal dulu ya, selamat bekerja.”

“Iya pak.”

cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas


Aqu meneruskan langkahku menuju ruang kerjaqu yg memang tak jauh dari meja kerjanya, dari dalam ruangan kembali aqu menengokkan wajah ke arahnya, ternyata dia masih menatapku sambil tersenyum.


Tak seperti biasanya, aqu merasakan hari ini bekerja merupakan sesuatu yg membosankan, suntuk rasanya menghadapi pekerjaan yg memang dari hari ke hari selalu saja ada sesuatu yg harus diulang, akhirnya aqu menulis cerita ini.


HP didalam saqu celanaqu berbunyi, ada SMS yg masuk, kubuka SMS tersebut yg rupanya datang dari perempuan diseberang ruanganku yg tadi pagi menatapku sampai aqu masuk ke ruangan ini .. ya dia, Silvi.


“Pak, nanti mlm ada acara gak? kalo tak bisa gak bapak menuhin janji bapak tadi malam.”


Begitulah isi SMS yg kuterima, aqu berpikir agresif juga nih perempuan pada akhirnya. Kuangkan telepon yg ada diatas meja kerjaqu dan kutekan nomor extensin dia.


“Kenapa gitu vi, mau ngajak kemana?”

“Eh bapak, kirain siapa, egag, Silvi udah nyediain makan malam di rumah, bapak bisa kan makan malam sama Silvi nanti malam?”

“Boleh, kalau gitu nanti pulang saya tunggu di ruang parkir ya.”

“Iya pak, ma kasih.”


Sore hari aqu terkejut karena waktu pulang sudah terlewat sepuluh menit, bergegas kubereskan ruanganku dan berlari menuju ruang parkir. Disana Silvi sudah menungguku, tapi dia tersenyum waktu melihatku datang, tadinya kupikir dia akan kecewa, tapi syukurlah kelihatanyya dia tak kecewa.


“Maaf jadi nunggu ya vi, harus beres-beres sesuatu dulu.”

“Gag apa-apa pak, Silvi juga barusan ada yg harus diselesaikan dulu dgn neni.”

“Yo.” kataqu sambil membukkan pintu untuk dia, dan dia masuk kedalam mobil kemudian duduk disebelahku.


Diperjalanan kami ngobrol kesana kemari, dan tanpa terasa akhirnya kami masuk ke komplek perumahan dimana Silvi tinggal lalu kami turun menuju ke rumahnya. Dia membuka pintu depan rumahnya dgn susah, rupanya ada masalah dgn kunci pintu tersebut.


Aqu tak berusaha membantunya, karena dari belakang baru kuperhatikan kali ini kalau bagian tengah belakang milik Silvi menarik sekali, lingkarannya tak terlalu besar, tapi aqu yakin laki-laki akan suka bila melihatnya dalam keadaan setengah berjongkok seperti itu.


Akhirnya pintu terbuka juga dan dia mempersilakan aqu masuk, dan kamipun masuk. Setelah mempersilakan aqu untuk duduk, dia pergi ke kamarnya, setelah itu dia kembali lagi dgn pakaian yg sudah digantinya, dia tak langsung menghampiriku tapi terus melangkah ke arah dapur dan kembali dgn segelas air putih dan segelas kopi, lalu dia menyodorkan kopi tersebut kepadaqu.


“Wah enak sekali nih hari gini minum kopi, kamu kok gag minum kopi juga vi?”

“Saya gag pernah minum kopi pak, gag boleh sama si mas.”

“Oh gitu.”

“Pak mobilnya dimasukin garasi aja ya, biar Silvi yg mindahin.”

“Bolah, sekalian saya mau ikut ke kamar mandi dulu, badan rasanya gag enak kalau masih ada keringatnya.”

“Handuknya ada di kamar mandi pak.”

Di Goda Sekretaris Nakal Yang Membuat Aku Bergairah

Dia berdiri sambil menerima kunci mobil yg kuserahkan sedangkan aqu ngeloyor ke kamar mandi untuk terus membersihkan badan yg memang rasanya agak gag enak setelah barusan diperjalanan dihadapkan ke kondisi jalan yg cukup macet tak seperti biasa.


Keluar dari kamar mandi kudapati Silvi kelihatan sedikit bingung, kutanya dia,


“Kenapa vi, kok seperti yg bingung begitu ..”

“Anu pak, barusan ada telepon dari restoran yg saya pesani untuk makan malam, katanya gag bisa nganter makanan yg dipesan karena kendaraannya gag ada.”

“Ya sudah gag apa-apa, kita kan bisa bikin makanan sendiri, punya apa yg bisa dimasak?”

“Adu pa, Silvi jadi malu.”

“Udah gag apa-apa kok, malah jadi bagus kita bisa masak barengan.”


Kataqu sambil tersenyum, Silvi melangkahkan kakinya menuju dapur dan kuikuti, sampai didapur dia membuka lemari es yg ternyata hanya ada sedikit makanan yg siap masak disana. Akhirnya kami masak masakan seadanya sambil berbincang kesana kemari.


Tanpa sengaja aqu perhatikan postur badan Silvi yg terlihat lain dgn pakaian yg dikenakan sekarang, pakaian yg sedikir agak ketat menyebabkan lekuk-lekuk badannya terlihat jelas, sungguh bentuk badan yg sempurna untuk wanita seusia dia


Tanpa sadar kuhampiri dia dan dari belakang kupeluk dia yg sedang melaqukan tugasnya sebagai ibu rumah tangga, dia menoleh kearahku dan tersenyum, kudekatkan bibirku ke bibirnya dan dia menyambutnya, awalnya hanya ciuman biasa sampai akhirnya kami saling berpagutan disini, ya di dapur miliknya.


Berlanjut terus pergulatan bibir tersebut, kuraba buah dadanya dan kuremas dari luar bajunya. Tangan Silvi bergerak membuka kancing baju bagian depan dilanjutkan dgn menyingkapkan BH yg dia pakai, dgn demikian tanganku kiri kanan lebih leluasa meremasnya.


Beberapa waktu kemudian kulepaskan bibirku dari bibirnya dan kuarahkan ke buah dadanya yg terlihat sungguh indah dgn warna puting yg kemerahan, kujilat puting yg sebelah kanan dan dia menarik nafas dalam menerima perlaquan itu, akhirnya kukulum puting itu dan kuhisap dalam-dalam sambil tangan kananku tetap meremas dadanya yg sebelah kiri.


Tangan kiriku kugerakkan ke arah pantatnya, dan kuremas pantat yg kenyal itu. Kumasukkan tangan itu ke dalam rok yg dia pakai dan disana kuraba ada sesuatu yg hangat dan sedikit basah dan kuraba-raba bagian itu terus menerus.


Rupanya dia tak tahan menerima sikapku itu, tangannya bergerak membuka resleting roknya dan melorotkannya kebawah. Aqu hentikan kegiatan bibirku di buah dadanya lalu bubuka celana dalamnya dan kutemukan bulu indah yg tak terlalu banyak disana kusingkapkan sedikit dan kuarahkan bibirku kesana dan kujilat bagian kecil yg menonjol disana.


Suara lenguhan dari bibirnya sudah tak terbaygkan lagi, akan memperpanjang cerita kalau saya tuliskan disini.


“Oh, pak, saya belum pernah merasakan ini, oh ..”


Aqu terus melanjutkan kegiatan lidahku diselangkangannya sambil terus memasukkan lidah ini kedalam gua lembab yg berbau khas milik wanita.


Lenguhan demi lenguhan terus keluar dari mulutnya sampai akhirnya kurasakan badannya mengejang dan bergetar dgn mengeluarkan teriakan yg tak bisa ditahan dari mulutnya, dia sudah sampai ke puncak kenikmatan sentuhan seorang lelaqu seperti aqu ini, dan akhirnya kuhentikan kegiatanku itu lalu berdiri menghadap dia, danpa kuduga dia mencium bibirku.


“Pak kita ke kamar ya.”


Dia menuntunku masuk ke kamar tidurnya, kamar itu terlihat rapi, lalu kami duduk dipinggir tempat tidur dan kembali saling berpagutan disana. Dia bangkit berdiri dihadapanku seraya bertanya.


“Boleh saya buka pakaian bapak?”


Aqu hanya tersenyum menanggapi pertanyaan tersebut, lalu dia membuka seluruh pakaian yg kukenakan sampai ke celana dalamku. Dia memegang senjataqu yg dia dapati dibalik celana dalam yg baru saja terbuka, lalu dia menciumnya dan menjilatinya, nikmat sekali rasanya.


“Dari dulu saya ingin melaqukan ini, tapi suami saya gag pernah mau diperlaqukan begini.”


Dia berkata begitu sambil kembali meneruskan kegiatannya menjilati senjata milikku, tanpa kuduga dia lanjutkan kegiatannya tadi dgn mengulum dan menyedot batang kemaluanku, dan rasanya lebih nikmat dari yg tadi kurasakan. Akhirnya dia berhenti berlaqu seperti itu dan berkata.


“Pak, tidurin Silvi ya.”


Tanpa menunggu permintaan itu terulang aqu baringkan badannya diatas tempat tidur, aqu ciumi sekujur badannya yg dibalas dgn gelinjangan badan mulus itu, akhirnya setelah sekian lama kucoba masukkan kemaluanku kedalam lubang senggama yg memang sudah basah dari sejak tadi, dan “Ahh ..” itulah yg keluar dari mulut Silvi, sungguh nikmat sekali rasanya memasuki badan yg telanjang ini, dan satu lagi, lubang kemaluannya masih terasa cukup sempit dan menggigit, terbersit lam pikiranku sebuah pertanyaan, sebesar apa milik suaminya sampai lubang ini masih terasa sempit seperti ini.


Kuperhatikan jam yg ada di dinding kamarnya menunjukkan bahwa aqu sudah mengeluar masukkan kemaluanku kedalam badannya selama dua puluh menit dan akhirnya kembali kurasakan badannya mengejang sambil mengeluarkan suara-suara aneh dari mulutnya, akhirnya dia menggelepar sambil memeluk badanku erat-erat seolah tak ingin lepas dari badannya, karena pelukannya itu aqu jadi terhenti dari kegiatanku.


Beberapa waktu kemudian Silvi melepaskan pelukannya dan terkulai lemas, tapi aqu melihat sebuah senyuman puas diwajahnya dan itu membuat aqu merasa puas karena malam ini dia sudah dua kali mendapatkan apa yg selama ini belum pernah dia dapatkan dari suaminya.


“Gimana vi?”

“Aduh, Silvi lemas tapi tadi itu nikmat sekali ..”

“Silvi mau coba gaya yg lain?”

“Emm ..”


Kubangunkan badannya dan kugerakkan untuk membelakangiku, kudorong pundaknya dgn pelan sampai dia menungging dihadapanku, kumasukkan kejantananku kedalam lubang senggamanya dan dia mengeluarkan teriakan kecil.


“Aduh .. Pak enak sekali, dorong terus pak, Silvi belum pernah merasakan kenikmatan seperti ini ..”


Aqu keluar masukkan kemaluanku ini kedalam badannya dgn irama yg semakin lama semakin kupercepat, lama juga aqu melaqukan itu sampai akhirnya dia berkata “Pak Silvi mau pipis lagi ..”, semakin kupercepat gerakanku karena kurasakan ada sesuatu yg mendorong ingin keluar dari dalam badanku.


Dalam kondisi lemas dan masih menungging Silvi menerima gerakan maju mundur dariku, mungkin dia tahu kalau aqu sebentar lagi mencapai klimaks, dan akhirnya menyemburlah cairan dari kemaluanku masuk semua kedalam badannya.


Beberapa waktu kemudian aqu merasakan badanku lemas bagai tak bertulang dan kucabut senjataqu dari lubang milik Silvi.


Aqu terbaring disampingnya setelah melepaskan nikmat yg diada tara, dia tersenyum puas sambil menatapku dan memelukku, lalu kami tertidur dgn perasaan masing-masing.


Dalam tidur aqu memimpikan kegiatan yg barusan kami laqukan dan waktu hampir pagi aqu terbangun kudapati Silvi masih terpejam dgn wajah yg damai sambil masih memelukku, kulepaskan pelukkannya dan dia terbangun, lalu kami meneruskan kegiatan yg tadi malam terpotong oleh tidur sampai akhirnya kami berdua bangun dan menuju kamar mandi dalam keadaan masing-masing telanjang bulat tanpa sehelai benangpun menutupi badan kami. Situs casino online terpercaya


Dikamar mandi kami melaqukannya lagi, dan kembali dia mengucapkan kata-kata yg tak habis aqu bisa mengerti “Silvi belum pernah melaqukan seperti ini sebelumnya ..”.


Akhirnya kami berangkat kerja dari rumah Silvi, sengaja masih pagi agar tak ada orang di kantor yg melihat kedatangan kami berdua untuk menghindari sesuatu yg kami berdua tak inginkan.


Sampai saya menulis cerita ini, masih tetap terngiang kata-katanya yg sering mengucapkan kata-kata “Silvi belum pernah melaqukan seperti ini sebelumnya ..” setiap saya berhubungan dgn dia dgn gaya yg lain.


Berawal dari situlah kami sering melaqukan hubungan suami istri, dan itu selalu kami laqukan atas permintaan dari dia, aqu sendiri tak pernah memintanya karena aqu tak mau dia punya pikiran seolah-olah aqu mengeksploitir dia. Dan sekarang Silvi yg kukenal jauh berbeda dari Silvi yg dulu, dia menjadi orang yg ramah dan selalu tersenyum kepada semua orang dilingkungannya.

Senin, 19 September 2022

Gitu-gituan Demi Profesi Model

02.37
Gitu-gituan Demi Profesi Model

Gitu-gituan Demi Profesi Model - Aku punya temen, sebut saja Dini, biar lebih asil. Abg asal kota amoy, Singkawang. Seperti ciri kebanyakan abg amoy, Dini punya perawakan kutilang tapi gak darat, karena toketnya lumyayan gede. Pinggangnya ramping dan pinggulnya yang besar sehingga membuat setiap lelaki betah berlama2 menyapu tubuh Dini dengan matanya. Apalagi kalo liat Dini jalan, pantatnya yang besar bergerak kekiri kekanan mengikuti gerak langkahnya. Rela Gitu-gituan Demi Profesi Model

Pasti bikin nafsu para lelaki yang ngeliatnya, apalagi Dini sering pake celana panjang, apalagi pendek, yang ketat. Kulitnya yang putih dan wajah sendu dengan sepasang mata sipit menambah kecantikan Dini. Yang khas lagi dari Dini adalah bulu tangan dan kaki yang panjang-panjang, ditambah dengan kumis tipis yang menghiasi bagian atas dari bibir mungilnya, menambah keseksiannya. Pastilah jembutnya lebat, dan nafsunya gede, seperti aku kalee.


Model pakeannya juga selalu seperti yang dipake abg amoy, rambut lurus sebahu yang dicat kepirangan, blus ketat yang menonjolkan kemontokkan toketnya, dan celana hipster yang juga ketat sehingga pinggang dan pinggulnya pasti menarik perhatian lelaki yang melihatnya. Lagian blus ketatnya cuma sepinggang sehingga pinggang dan perutnya yang putih mulus serta pusernya suka ngintip kalo Dini bergerak. Tambah lagi daya tarik Dini dimata lelaki. Dini sering ngobrol apa saja dengan aku termasuk urusan sex. Dia cerita bahwa cowoknya suka nafsu ama dia dan setiap weekeng pasti Dini ngentot dengan cowoknya, kalo gak dirumahnya ya di rumah cowoknya. Situs slot online terpercaya

Ortu Dini sibuk berbisnis sehingga jarang dirumah, makanya Dini bebas saja ngajak cowoknya tidur dirumahnya. Aku nanya

“apa ini cowok yang mrawani kamu”, jawabnya

“ini cowok yang kedua”.

“Kok bisa”, tanyaku lagi.

“Iya Dini kenal ama cowok kedua ini karena cowok yang pertama juga”.


Cowoknya ngajak temennya untuk ber 3 some dengan Dini. dasar Din, dia mau aja diantre 2 cowok sekaligus. Bener kan napsunya Dini gede. Ternyata kontol cowok kedua ini lebih besar dan panjang dibanding cowok pertama.

Dini ngerasain lebih nikmat dientot ama cowok kedua. Ketika ber threesome, cowok kedua sampe 3 kali ngentotin Dini, sedang cowok pertama cuma 2 kali seperti biasanya. Setelah 3some itu, Dini diam2 ngentot juga dengan cowok kedua, hanya berdua saja. sampai akhirnya cowok pertama tau dan hubungan mereka putus. Buat Dini gak masalah karena toh dia mendapat kenikmatan yang lebih dari cowok yang kedua.

“Nes, kamu suka ngentotnya ama om om ya”, Dini nanya kebiasaan ngentotku.

“Kenapa sih” “Buat aku lebih nikmat kalo sama om om Din”, jawabku.

“Om om maennya suka lebih lama, jadi aku sempet nyampe beberapa kali baru si omnya ngecrot”.

“Wah kuat banget si om ya”, kata Dini lagi. “Kalo ama cowokku sih kita bareng nyampenya, tapi kalo sampe 3 ronde baru cowokku lama baru ngecrotnya, nikmat banget seh.


“Ama si om kamu maen berapa ronde?”

“Sukanya 3 ronde juga, aku sampe lemes udahannya”, jawabku.

“Wah lebih nikmat ya Nes”.

“La iya lah, kamu mo nyoba ama om om, ntar aku kenalin ama om Andi. Dia fotografer yang suka orbitin model2 yunior, aku kenal om Bram juga lewat om Andi”.

“Om Bram produsen sinetron itu?”

“Iya, mau gak, ntar aku telponin om Andi.


Dia pasti gak nolak deh kalo kamu mau maen ama dia”.

“Boleh dah”, jawab Dini lagi, penasaran rupanya dia denger ocehanku.

Aku segera mengontak om Andi, kamu2 masih ingat siapa om andi itu kan, kalo dah lupa om Andi nongol di crita Ines yang judulnya DIGARAP 2 COWOK dan NIKMATNYA IKUT CASTING. Aku nerangin ke om Andi bahwa Dini mo ktemuan, nyoba peruntungan di modelling, kataku. Ketika aku nerangin cirinya Dini, om Andi antusias banget menyanggupi. “Kalo ketemu suru bawa bikini atau daleman bikini yang minim dan tipis”, katanya. Cerita Seks Para Abg

Gitu-gituan Demi Profesi Model
Aku dah pahamlah selera om Andi. Hp kuteruskan ke Dini supaya Dini janjian ketemuan sendiri ama om Andi.

“Makasih ya Nes. Nikmat gak ama om Andi”, kata Dini sembari ngembaliin hp ku.

“Kamu rasain sendiri aja deh. Kapan mo ketemuannya?” jawabku.

“Lusa Nes, aku mesti ngatur supaya cowokku gak ngerecokin aku sama om Andi”.

“Kamu punya bikini atau daleman model bikini gak?”

“Punya sih, cowokku sering beliin aku daleman model bikini, mana kekecilan dan tipis lagi. Bikini juga ada. Kalo aku pake didepan cowokku, 5 menit lagi juga dah dilepasin ama dianya”.

“Kamu bawa kalo ketemu ama om Andi, juga bawa baju ganti karena biasanya om Andi ngajak kamu nginep di vilanya”. “Nginep?” “La iya lah, pastinya om Andi ngajak kamu nginep, kebayang kan dia mo maen berapa ronde ama kamu”.

“Wah asik dong kalo om Andi kuat begitu, aku jadi gak sabaran mo ketemu om Andi buruan”.


Aku tersenyum aja dengernya. Berikut ini adalah apa yang dialami oleh Dini ketika dia bersama om Andi di vilanya. Dini minta aku yang menuliskan ceritanya, dan ini hasilnya.

Pada hari yang dijanjikan, Dini membawa tas yang berisi baju ganti, bikini dan beberapa daleman bikini serta mantel di resto cepat saji. Dia mengatakan pada cowoknya bahwa dia harus keluar kota untuk satu urusan. Karena Dini sangat menyakinkan ketika menerangkan alesannya, cowoknya tidak keberatan dia pergi. Lagian Dini perginya gak weekend, yang merupakan saat dimana cowoknya dapet jatah nikmatnya. Agak lama Dini nunggu, sampe ada seorang lelaki yang menyapanya,

“Dini ya”.

Dini memang sudah ngasi tau pake blus ketat warna pink dan jins hipster ketat juga.

“Wah kamu cantik sekali, Din, seksi juga lagi”, kata om Andi sambil menyalami Dini sambil menyebutkan namanya.

“Om belum pernah neh dapet model amoy, mana amoynya bahenol lagi”. Dia duduk didepan Dini.

“Kamu dah lama kenal Ines ya Din”, kata om Andi membuka pembicaraan. “Dah lama juga om, Dini sering curhat ama Ines”.

“Kok bisa ngerembet sampe ke om segala”.

“Iya om, kita cerita-cerita ngesex, sampe Ines crita nikimat banget ngesex ama om. Dini jadi kepingin nyobain deh” “Bisa aja si Ines.


Dini biasanya ngesex ama om om juga?”.

“Enggak om, sama cowok Dini”.

“Sering ya Din ngesexnya”.

“Setiap weekend om, keculai kalo Dini lagi dapet”.

“Wah asik, dah pengalaman dong kamu urusan ngesex”.

“Pengalaman ya cuma ama cowok Dini aja om”.

“Iya biar cuma ama 1 cowok tapi kan kamu dah sering ngelakuin ama dia, jadi dah tau dong apa yang dimaui lelaki diranjang”.

“O itu maksud om, ya udah lah. Dini selalu nurutin apa yang diminta cowok Dini di ranjang”.

“Kamu selalu maennya di ranjang ya Din”.

“Iya om, kan maennya selalu dikamar”.

“Di hotel?”

“enggak om, dirumah Dini atau ditempat cowok Dini”.

“Entar asik, vila om ada kolam renangnya, jadi bisa foto session di kolam renang dulu ya Din. Kita berangkat sekarang yuk”.


Merekapun beranjak dari tempat duduknya dan menuju ke mobil om Andi yang diparkir di halaman resto. Di jok belakang teronggok tas yang katanya berisi peralatan fotografi, serta peralatan bantu lainnya. Segera mobil meluncur meninggalkan tempat parkir, menembus kemacetan kota menuju ke vila om andi yang terletak di daerah Puncak. Selama diperjalanan mereka ngoborol ngalor ngidul. Om Andi mampir disebuah mini mart didekat vilanya dan membeli makanan dan minuman serta keperluan lainnya. Belanjaan yang cukup banyak itu ditaruh dibagasi mobil mengingat di jok belakang dah dipenuhi peralatan foto.

Sesampainya di vila, om andi menurunkan semua bawaannya. Dini membantu ngangkatin juga selain tas pakeannya.


“Gak ada yang nungguin ya om”, tanya Dini. “Ada yang nunggu, setan”.

“Bener om ada setannya”, Dini membelalak ketakutan.

“He he om becanda kok, kalo juga ada setan, setannya taku ama om. Kan om rajanya setan”, kata om Andi sembari mencolek pinggang Dini yang terbuka.

“Ih, om geli ah”, jeritnya manja.

“Kan vila ini kosong, jadi kalo om mo pake vilanya, ada orang yang dateng buat membersihkan seluruh vila sebelumnya”.


Makanan dan minuman dimasukkan ke lemari es, sebagian diletakkan dimeja pantri. Ketika itu dah sore, matahari dah mulai turun.

“Din, masih ada matahari, fotosession dulu yuk. Kamu pake deh bikini kamu. Om tunggu di belakang ya, di kolam renang”.


Dini masuk ke salah satu kamar dan mengganti pakeannya dengan bikini. Karena bikininya minim, toketnya yang besar montok seakan mo ngeloncat keluar. Demikian juga jembutnya yang lebat ngintip dari sela2 cd bikininya.

Om Andi menelan ludah ketika dia melihat Dini berbikini sexy.

“Wao, mulus banget Din. Merangsang banget”.

Dia segera memberi arahan pada Dini untuk berpose di pinggir kolam renang dan mulai mengambil gambar. Karena Dini belum pernah akting maka gayanya kaku.

“Kamu malu ya Din ama om, kok kaku banget seh gaya kamu”.

“Enggak kok om, Dini gak malu”.

“Iya ya kan kamu dah biasa telanjang didepan cowok kamu. Anggep aja om cowok kamu supaya kamu bisa lebih rilex gayanya”. Cerita Ngentot 2017


Dengan sabar om Andi mengarahkan Dini berpose sehingga akhirnya dapet juga satu set foto Dini berbikini. Om Andi mengomentari apa yang harus diperbaiki sembari melihat foto2 yang diambilnya di laptop.

Karena dah mulai gelap, foto session dipindah kedalem. Di ruang tamu.

“Din kamu ganti pake lingeri, bawa kan”.

“Bawa om”,


Dini menghilang lagi kekamar dan mengganti bikininya dengan daleman tipis dan minim yang model bikini juga. Om andi kembali ternganga melihat kemontokan bodi Dini. Karena dalemannya yang tipis maka berbayanglah pentil toket Dini yang belum terlalu besar dan berwarna pink kecoklatan. Demikian pula jembutnya yang lebatpun terlihat jelas dibalik cd tipis yang dipakenya.


“Wah Din, kamu lebih merangsang begini daripada telanjang bulet”.

Foto session dimulai lagi dengan menggunakan sofa. Lampu sorot dipake untuk menambah pencahayaan. Dini tanpa canggung berpose lebih vulgar dari yang di kolam renang, pahanya selalu dikangkangkan menonjolkan kelebatan jembutnya. Toketnyapun selalu dibusungkan sehingga terekam dengan jelas kemontokannya di kamera om Andi. Sementara om Andi sendiri terlihat sekali susah mengendalikan napsunya yang sudah sangat berkobar2 melihat kemontokan Dini. Karena sudah mendapatkan banyak masukan dari hasil sesi foto bikini, Dini jauh lebih rilex berposenya dan memerlukan sangat sedikit perbaikan sehingga cepat selesai sesi foto lingerie.

Om Andipun men set kameranya ke lap topnya dan mulai membahas satu persatu foto yang telah dibuat dengan Dini.

“Foto session ke 3 telanjang ya Din”.

“Siapa takut, tapi makan dulu ya om, Dini dah laper neh”.

“Kita cari makan diluar ya Din, deket vila ada warung sate kambing, enak”.

“Biar tambah hot ya om”, jawab Dini sembari menghilang ke kamar.


Keluar dari kamar dia dah memakai pakaeannya yang tadi, blus dan jins hipster.

“Din, kalo malem dingin, kamu gak bawa mantel”.

“Ada om”, kata Dini sembari masuk ke kamar lagi mengambil mantelnya.


Sampe sini om Andi belum menunjukkan aktivitas apa2, walaupun dari wajahnya terlihat sekali bahwa dia sudah sangat bernapsu. Dini heran juga, kok om Andi kuat sekali menahan diri untuk tidak mulai menggelutinya.


Sekembali dari makan, Dini memakai bikininya lagi dan mengajak om Andi berenang. Air kolamnya terasa hangat walaupun tidak dipanasi. Om Andi hanya bercelana gombrong. Mereka berenamh hilir mudik beberapa saat, kemudian Dini segera keluar dari kolam, membungkus tubuhnya dengan anduk dan berbaring di dipan bermatras yang ada dipinggir kolam. Hawanya terasa dingin, segera om andipun keluar dari kolam dan duduk disebelah Dini yang sudah berbaring didipan.


“Om dingin om”, Dini mengundang om Andi untuk bertindak.

Segera om andi bereaksi, dia berbaring disebelah Dini, memeluknya dan segera memagut bibir mungil Dini. sebentar saja anduk yang membungkus tubuhnya sudah diurai om Andi. Dini menjadi gelisah, kakinya berubah posisi terus, sebentar kaki kiri diatas kaki kanan, sebentar lagi posisinya sebaliknya. Dia rupanya menahan napsunya yang telah berkobar.


“Kenapa Din, gatel ya, kok kakinya berubah terus”. Dini diem saja.

Om Andi mencium pipinya, Dini menggelinjang dan menoleh ke arah om Andi. Dia segera mencium kembali bibir mungilnya. Melumatnya, lidahnya mendesak masuk ke dalam mulut Dini, menggelitik langit langit mulutnya. Dia mulai merabai toketnya yang masih tertutup bra bikininya. Dini merintih.

” Om..”. Dia menjilati lehernya,

”tenang aja Din, nikmati ..” .


Dini benar benar tak kuasa menolak semua itu , dia hanya pasrah menikmati permainan itu. Kembali om andi menciumi bibir Dini lagi . Dini pun membalasnya dengan penuh nafsu . Dengan cepat dia melepas bra bikini yang di kenakan Dini . Dini sama sekali tak menolak . Dadanya telah terbuka.


Om andi menatap toketnya, yang segera diraba2. Tubuh Dini gemetar. pentilnya juga dimainkan dengan liar. Dini mendesah

“ ahh.. .. ehhh ….om ohh… “. Om andi pun menjulurkan lidah , menjilat pentilnya yang tampak menonjol keluar .


Dini sudah sepenuhnya di kuasai birahi . Om Andi dengan bernafsu melumat , menyedot toketnya. Membuat Dini semakin birahi . Suara erangan nikmat Dini terdengar , menambah gairah si om . Dia pun mengurai ikatan cd bikini Dini sehingga dalam sekejab Dini sudah bertelanjang bulat. Jembutnya yang lebat menyelimuti daerah nonoknya. Dengan lembut om Andi meraba raba paha putih mulusnya. Perlahan dia mengelus elus paha putih Dini. Sambil sedikit demi sedikit merenggangkan kedua kakinya, dia dapat jelas melihat cairan nikmat yang merembes dari nonok Dini membasahi selangkangan.


Om Andi menjilati daun telinganya sehingga membuatnya terangsang geli. Satu sentuhan lembut , jarinya tepat di belahan nonoknya. Membuat suara erangan birahi keluar dari mulut Dini.


“AAhh …… “ . om Andi terus aktif menyapu pentilnya dengan lidah, toketnya tampak mengeras karena napsu . Di sertai getaran getaran jarinya di atas belahan nonoknyanya, membuat tubuh Dini bergejolak.

“ ohh….. ahhh .. sudah, Dini gak tahan lagi .. ..” erangnya ketika jarinya bergerak semakin cepat di belahan nonoknya, keatas dan kebawah. Om Andi tidak berhenti , jarinya bergetar semakin liar.


Pentil Dini juga dijilat cepat . Tubuh Dini mengejang , Dini menjerit keenakan, dia nyampe. Nafasnya masih memburu di sertai degup jantungnya yang berdetak cepat . Om Andi pun menciumi bibir nya.


“Din, kamu merasa nikmat gak ..” tanyanya, sambil terus mencium bibir Dini dengan mesra. Dengan dua jari, bibir nonoknya dikuakkan lebar. Dini mengerang .

Om Andi menatap nonok Dini , dengan liangnya yang basah . itilnya tampak memerah dan membesar . Dia menjulurkan lidah menjilati itil Dini . Lagi lagi Dini mengerang nikmat. Jilatannya di itil Dini terus membangkitkan nafsu birahi Dini.

Sebentar saja Dini telah kembali bernapsu. Dini terus mengerang kenikmatan . Lendir nonok Dini mengalir terus . Rasa nikmat dan gatal mendera itilnya yang tegang terangsang. Dan tubuhnya kembali menegang .


“ ahh…enak…ahhh ..enak..” erangnya . Lidahnya terus bergerak menyapu itil Dini dan membawa Dini kembali mengejang kerena nyampe lagi . Tubuh Dini pun kembali lemas .

“Om, belum dientot aja Dini dah 2 kali nyampe, apalagi kalo dah dientot ya om”.


Setelah beberapa saat , om andi membawa tubuh bugil Dini kedalam kamar dan membaringkannya di ranjang. Dini berjalan agak gontai dan sempoyongan , tubuhnya terasa lemas dan tenaganya seperti hilang .

“Kok masuk om, katanya mo maen di kolam”.

“Kan diluar dingin Din, ntar masuk angin lagi. Besok kan kita mo foto session nude lagi”.


Sekarang Dini telah berbaring di ranjang. Om Andi memberikan minuman yang tadi dibelinya di minimart kepada Dini. Dia pun mulai membuka celananya. Kontolnya yang tegang itu sudah siap untuk memasuki nonok Dini. Dia menghampiri Dini . Om Andi meminta Dini mengemut kontolnya.

“Kontol om”, kata Dini lirih.

“Emangnya kenapa Din”.

“Kontol om besar sekali, lebih besar dan lebih panjang dari kontol cowok Dini”. Jemarinya mulai menyentuh kepala kontol om Andi.


Pertama kali Dini hanya memegang dengan kedua jemarinya.

“Aah… terus dong Din, pegang erat dengan kedua tanganmu”, rayu om Andi penuh nafsu.

“Iiih… keras sekali om”, bisik Dini.

“Ayo dong digenggam dengan kedua tanganmu, aahh…”


om Andi mengerang nikmat saat tiba-tiba saja Dini bukannya menggenggam tapi malah meremas kuat.


“Iiih sakit ya om”, tanyanya. Om Andi menatap Dini.

“Ooouhh jangan dilepas Din, remas seperti tadi, lekas Din, oohh…” erangnya lirih. Dini kembali meremas kontolnya seperti tadi. om Andi melenguh nikmat.


Dini menatap kontol yang kini sedang diremasnya, jemari kedua tangannya secara bergantian meremas batang dan kepala kontol om Andi. Jemari kiri berada di atas kepala kontol sedang jemari yang kanan meremas batangnya. Om Andi hanya bisa melenguh panjang pendek.


“.sshh…Din… terusss, yaahh… ohh… ssshh”, dia melenguh keenakan.

Dini memandang om Andi sambil tersenyum dan mulai mengusap-usap maju mundur, setelah itu digenggam dan diremas seperti semula tetapi kemudian dia mulai memompa dan mengocok kontolnya maju mundur.


“Aakkkhh… ssshh” om Andi menggelinjang menahan nikmat. Dini semakin bersemangat melihat om Andi merasakan kenikmatan, kedua tangannya bergerak makin cepat maju mundur mengocok kontolnya.


“Din…aahhgghh… sshh, sekarang diemut Din”, pinta om Andi. Dini pun menjulurkan lidahnya dan menjilati ujung kontol om Andi. situs slot online terpercaya


Tapi belum diemutnya . om Andi mendorong kontolnya hingga ke mulut Dini .

“ayo dong ..Din, diemut ..dong..” pintanya .

Dini pun perlahan membuka mulutnya. Kontol om Andi segera melucur masuk ke dalam mulutnya.

“ ufff …ughh …. “ suara Dini tertahan kontol . Dini mengeluar masukkan kontolnya didalam mulutnya.


Om Andi kemudian menggeser tubuhnya kebawah sampai mukanya tepat berada di atas kedua bulatan toket Dini, perutnya yang menekan nonok Dini. Kembali dia menggerayangi toket Dini, dia mulai menggesekkan jemarinya mulai dari bawah toket di atas perut terus menuju gumpalan kedua toketnya yang kenyal dan montok. Dini merintih dan menggelinjang antara geli dan nikmat.


“Om, geli, ayo dong om Dini dientot”, erangnya lirih. Beberapa saat om Andi mempermainkan kedua pentilnya yang kemerahan dengan ujung jemarinya.

Dini menggelinjang lagi, om Andi memuntir sedikit pentilnya dengan lembut.

” Om…” Dini kembali mendesah.


Secara bersamaan akhirnya om Andi meremas-remas gemas kedua toketnya dengan sepenuh nafsu.

“Aawww… om”, Dini mengerang dan kedua tangannya memegangi kain sprei dengan kuat.

Om Andi semakin menggila tak puas meremas lalu dia mulai menjilati kedua toket Dini secara bergantian. Dia menjilati seluruh permukaan toket Dini sampai basah, mulai dari toket yang kiri lalu berpindah ke toket yang kanan, digigit-gigitnya pentil Dini secara bergantian sambil diremas-remas dengan gemas. Lima menit kemudian dia menghisap kedua pentil Dini sekuat-kuatnya. Dia tak peduli Dini menjerit dan menggeliat kesana-kemari, sesekali Dini memegang dan meremasi rambut om Andi, sementara om Andi tetap mencengkeram dan meremasi kedua toket Dini bergantian sambil menghisap-hisap pentilnya.

Gitu-gituan Demi Profesi Model

Pentil Dini dipilin dengan lidahnya sambil terus dihisap. Dini hanya bisa mendesis, mengerang, dan beberapa kali memekik kuat ketika gigi om Anton menggigiti pentilnya dengan gemas, hingga tak heran kalau di beberapa tempat di kedua bulatan toket Dini nampak berwarna kemerahan bekas hisapan dan garis-garis kecil bekas gigitan om Andi. Cukup lama om Andi mengemut toket Dini, setelah itu dia merayap menurun ke bawah. Ketika lidahnya bermain di atas pusar Dini, Dini mulai mengerang-erang kecil keenakan, om Andi mengecup dan membasahi seluruh perutnya. Ketika bergeser ke bawah lagi, om Andi membetulkan posisinya di atas selangkangan Dini. Dia membuka ke dua belah paha Dini lebar-lebar, Dini sudah sangat terangsang sekali.


Kedua tangan Dini masih tetap memegangi kain sprei. Om Andi memandangi nonok Dini yang ditumbuhi jembut lebat. Bibir nonoknya kelihatan gemuk dan padat berwarna putih sedikit kecoklatan, sedangkan celah sempit berada diantara kedua bibir nonoknya. Selanjutnya om Andi langsung menyosor menekan nonok Dini, hidungnya menyelip di antara kedua bibir nonok Dini. Bibirnya mengecup bagian bawah bibir nonok Dini dengan bernafsu, sementara tangannya merayap ke balik paha Dini dan meremas pantatnya yang bundar dengan gemas.


Om Andi mulai mencumbui bibir nonok Dini yang tebal itu secara bergantian. Puas mengecup dan mengulum bibir bagian atas, dia mengecup dan mengulum bibir nonok Dini bagian bawah. Karena ulahnya, Dini sampai menjerit-jerit karena nikmatnya, tubuhnya menggeliat hebat dan terkadang meregang kencang, beberapa kali kedua pahanya sampai menjepit kepala om Andi yang lagi asyik masyuk bercumbu dengan bibir nonoknya. Om Andi memegangi kedua belah pantat Dini yang sudah berkeringat agar tidak bergerak terlalu banyak. Dini meremasi rambut om Andi sampai kacau. Kadang pantatnya dinaikkan sambil mengejan nikmat atau kadang digoyangkan memutar seirama dengan jilatan lidah om Andi pada seluruh permukaan nonoknya.


Dini berteriak makin keras, dan terkadang seperti orang menangis saking tak kuatnya menahan kenikmatan. Tubuhnya menggeliat hebat, kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan dengan cepat, sambil mengerang tak karuan. Om Andi semakin bersemangat melihat tingkahnya. Disibakkan bibir nonok Dini, terlihat daging berwarna merah muda yang basah oleh air liurnya bercampur dengan cairan lendir Dini. Om Andi mengusap dengan lembut bibir nonoknya, agak ke atas dari liang nonoknya yang sempit itu ada tonjolan daging kecil sebesar kacang hijau yang juga berwarna kemerahan, itilnya. Lalu secepat kilat dengan lidahnya menyentil2 itil Dini. Dini memekik sangat keras sambil menyentak-nyentakkan kedua kakinya kebawah.


Dini mengejang hebat, pinggulnya bergerak liar dan kaku, sehingga jilatanom Andi pada itilnya jadi luput. Dengan gemas om Andi memegang kuat-kuat kedua belah paha Dini lalu kembali ditempelkannya bibir dan hidungnya di atas celah kedua bibir nonok Dini. Dia menjulurkan lidahnya keluar sepanjang mungkin lalu ditelusupkan menembus jepitan bibir nonok Dini dan kembali menyentil itilnya. Dini memekik tertahan dan tubuhnya kembali mengejan sambil menghentak-hentakkan kedua kakinya. Pantat nya terangkat ke atas sehingga lidah om Andi memasuki celah bibir nonoknya lebih dalam dan menyentil-nyentil itilnya. Begitu singkat karena tak sampai 1 menit Dini mengejan kembali dan ada semburan lemah dari dalam liang nonoknya berupa cairan hangat agak kental banyak sekali.


Om Andi masih menyentil itil Dini beberapa saat sampai tubuh Dini terkulai lemah dan akhirnya pantatnya pun jatuh kembali ke kasur. Dini melenguh panjang pendek meresapi kenikmatan yang baru dirasakan, sementara om Anton masih menyedot sisa-sisa lendir yang keluar ketika Dini nyampe. Seluruh selangkangan Dini tampak basah penuh air liur bercampur lendir yang kental. Om Andi menjilati seluruh permukaan nonok Dini sampai agak kering,

“Din…puas kan…” bisiknya lembut namun Dini sama sekali tak menjawab, matanya terpejam rapat.

“Giliran om ya Din, om mau masuk nih”, bisiknya lagi.


“Sekarang dientot yang lama ya om”, rengek Dini.

“Yang penting Dini nikmat kan”. “Nikmat banget2, om”.


Om Andi segera bangkit dan duduk setengah berlutut di atas tubuh Dini yang telanjang berkeringat. Dia menarik kaki Dini ke atas dan ditumpangkan kedua paha Dini pada pangkal pahanya sehingga kini selangkangan Dini menjadi terbuka lebar. Dia menarik pantat Dini ke arahnya sehingga kontolnya langsung menempel di atas nonok Dini yang masih basah. Dia mengusap-usapkan kepala kontolnya pada kedua belah bibir nonok Dini dan lalu beberapa saat kemudian kontol ditepuk2kan dengan gemas ke nonok Dini. Dini menggeliat manja dan tertawa kecil,

“Om… iiih.. gelii… aah”.


“Din, kontol om mau masuk nih”, bisiknya penuh nafsu.

“Om, masukin buruan. Dini dah gak tahan lagi neh”, sahut Dini.


Sedikit disibakkannya bibir nonok Dini, lalu diarahkannya kepala kontolnya yang besar ke liang nonok Dini yang sempit. Dia mulai menekan dan tekan lagi… akhirnya perlahan-lahan mili demi mili liang nonok Dini membesar dan mulai menerima kehadiran kepala kontolnya. Dini menggigit bibir saking nikmatnya. Om Andi melepaskan jemarinya dari bibir nonok Dini dan plekk…bibir nonok Dini langsung menjepit nikmat kepala kontolnya. Dini memejamkan matanya rapat-rapat dan kedua tangannya kembali memegangi kain sprei. Om Andi agak membungkukkan badan ke depan agar pantatnya bisa lebih leluasa untuk menekan ke bawah.


Dia memajukan pinggulnya dan akhirnya kepala kontolnya mulai tenggelam di dalam nonok Dini. Dia kembali menekan, mili demi mili kontolnya secara pasti terus melesak ke dalam nonok Dini. Dia terus menekan kontolnya, terus memaksa memasuki nonok Dini yang luar biasa sempit itu. Om Andi memegang pinggul Dini, dan ditarik kearah kontolnya sehingga masuk makin ke dalam. Dia menghentak keras ke bawah, dengan cepat kontolnya mendesak masuk nonok Dini. Dini mengerang nikmat. Dihentakkannya lagi pantatnya ke bawah dan akhirnya kontolnya secara sempurna telah tenggelam sampai kandas terjepit di antara bibir nonok Dini.


Om Andi berteriak keras saking nikmatnya, matanya mendelik menahan jepitan ketat nonok Dini yang luar biasa. Dia merebahkan badannya di atas tubuh Dini yang telanjang, Dini memeluknya, toketnya kembali menekan dada om Andi. Nonoknya menjepit meremas kuat kontol om Andi yang sudah amblas semuanya.

“Din… bagaimana rasanya”, bisiknya.

“Nikmat banget om”, jawabnya.


Dia mencium bibir Dini dengan bernafsu, dan Dinipun membalas dengan tak kalah bernafsu. Mereka saling berpagutan lama sekali, lalu sambil tetap begitu om Andi mulai menggoyang pinggul naik turun. Kontolnya mulai menggesek nonok Dini.


Pinggulnya menghunjam-hunjam dengan cepat mengeluar masukkan kontolnya yang tegang. Dini memeluk punggung om Andi dengan kuat, kukunya terasa menembus kulit om Andi. Dini merintih dan memekik keenakan. Beberapa kali Dini sempat menggigit bibir om Andi saking napsunya. Om Andi hanya merasakan betapa nonok Dini yang hangat dan lembut itu menjepit sangat ketat kontolnya. Ketika ditarik keluar terasa daging nonok Dini seolah mencengkeram kuat kontolnya, sehingga terasa ikut keluar.

“Din, om nggak tahan lagi nih aahhgghghh”, bisiknya.

“peju om mau keluar”.

“Dini juga mo nyampe om, barengan yach”.


Dan akhirnya pejunya ngecret di nonok Dini. Dinipun ikut mengejang ketika merasakan hangatnya peju om Andi yang menyembur2 seperti dam yang bobol didalam nononknya. Mereka pun berpelukan puas. Dan tanpa terasa mereka ketiduran sambil berpelukan telanjang bulat karena kecaapaian dalam permainan tadi.


Mereka tertidur sampai menjelang pagi. Ketika terbangun, om Andi membangunkan Dini juga lalu mereka berdua mandi bersama karena semalem mereka gak sempet mandi. Di dalam kamar mandi mereka saling membersihkan dan berciuman. Om Andi minta Dini jongkok dan menjilati serta mengulum kontolnya yang sudah tegak berdiri lagi. Kontolnya dikulum Dini sambil dikocok pelan-pelan naik turun.


“Enak banget Din, terus diemut Nes”, erangnya. Kemudian giliran om Andi, Dini disuruh berdiri sambil kaki satunya ditumpangkan di bibir bathtub. Dia menyerang selangkangan Dini, khususnya itilnya, dengan lidah sehingga Dini mengerang sambil memegang kepala om Andi dan menenggelamkannya lebih dalam ke nonoknya.

Om Andi menjulurkannya lidahnya lebih dalam ke nonok Dini sambil mengorek-korek itilnya dengan jari manis. Semakin hebat rangsangan yang Dini rasakan sampai akhirnya dia nyampe, dengan derasnya lendirnya keluar tanpa bisa dibendung. Om Andi menjilati dan menelan semua lendirnya.


“Om, nikmat banget deh, Dini sampe lemes”, kata Dini.

“Ya udah kamu istirahat aja, om mau sediain makanan dulu ya”, katanya sambil keluar dari kamar mandi bertelanjang bulat.


Dini mengikutinya, juga dengan bertelanjang bulat. Mereka sarapan sereal yang dicampur dengan susu, sambil minum kopi. Om Andi menghangatkan kue2 yang kemarin dibelinya di microwave. Sambil bercanda2 mereka menyantap semua makanan yang tersedia.

Sehabis makan langsung om Andi menyiapkan kembali peralatan fotonya untuk sesi foto telanjang. Dalam keadaan telanjang bulat Dini berpose dengan macam2 gaya, dikamar mandi, diranjang, disofa, dimeja makan, di beranda dan terakhir kembali dikolam renang. Om Andi mengekspos kemontokan Dini, toket, pentil, pantat dan jembut Dini. Cukup lama sesi foto berlangsung. Seperti ketika sesi lingeri, tak banyak kesulitan yang dialami Dini. Dia sudah bisa berpose secara alami, berkat arahan dan kenikmatan yang dia peroleh dari im Andi. Dalam hati Dini membenarkan cerita Ines bahwa om Andi sangat ahli mengolah pose dan mengolah badan prempuan sampai bergelimang kenikmatan. Semalem dan mulai ngentot saja, om Andi mengulangi lagi merangsang tubuh Dini sampai dia merasakan kenikmatan yang luar biasa, sehingga ketika dientot rasanya sampai susah dituliskannya.

Dini berbaring didipan. Om Andi menjatuhkan dadanya diantara kedua belah paha Dini. Lalu dengan gemas, diciumi pusarnya.

” Om, geli!” Dini menggeliat manja.

Om Andi tersenyum sambil terus saja menciumi pusar Dini berulang2 hingga dia menggelinjang beberapa kali. Dengan menggunakan ke2 siku dan lutut om Andi merangkak sehingga wajahnya terbenam diantara ke2 toket Dini. Dia mengecup pentilnya sebelah kiri, kemudian pindah ke pentil kanan. Diulangi beberapa kali, kemudian dia meremes toket Dini dengan lembut. Remasannya membuat pentil Dini makin mengeras, dengan cepat dikecupnya pentil Dini dan kukulum2 sambil mengusap punggungnya. “Kamu cantik sekali, Din. Kamu gak dicariin ortu kamu kan”, katanya sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Dini. Dini hanya tersenyum, menggelengkan kepalanya. Dini merangkul leher om Andi, dan mencium bibirnya. Lidahnya yang nyelip masuk mulut om Andi.

Mereka langsung berpagutan lagi, Dini sangat bernapsu meladeni ciuman om Andi. Om Andi mencium bibirnya, kemudian lidahnya kembali menjalar menuju ke toket dan mengulum pentil Dini. Terus menuju keperut dan menjilati pusar Dini hingga Dini menggelepar menerima rangsangan itu yang terasa nikmat.

“Om enak sekali..” nafasnya terengah2. Lumatan dilanjutkan pada itil Dini, dijilati, dikulum2, sehingga Dini semakin terangsang hebat.

Pantatnya terangkat supaya lebih dekat lagi kemulut om Andi. Om Andipun memainkan lidahnya ke dalam nonok Dini yang sudah dibuka sedikit dengan jari. Ketika responsnya sudah hampir mencapai puncak, om Andi menghentikannya. Dia ganti posisi 69. Dia telentang dan minta Dini telungkup diatas tubuhnya tapi kepala ke arah kontolnya. Dia minta Dini untuk kembali menjilati kepala kontol lalu mengulum kontolnya keluar masuk mulutnya dari atas. Setelah Dini lancar melakukannya, om Andi menjilati nonok dan itil Dini lagi dari bawah.

Selang beberapa lama mereka melakukan pemanasan maka om Andi berinisiatif untuk menancapkan kontolnya di nonok Dini. Dini ditelentangkan, pahanya dikangkangkan, pantatnya diganjal dengan bantal. Om Andi kemudian menelungkup diatas Dini. Kontol digesek2kan di nonok Dini yang sudah banyak lendirnya lagi karena itilnya dijilati barusan.

“Ayo om cepat, Dini sudah tidak tahan lagi”, pintanya dengan bernafsu.

“Wah kamu sudah napsu ya Din, om suka kalo kita ngentot setelah kamu napsu banget sehingga nikmat banget rasanya ketika kontol om masuk ke nonok kamu”, jawabnya.

Dengan pelan tapi pasti dia memasukkan kontolnya ke nonok Dini. Dini melenguh sambil merasakan kontol besar menerobos nonoknya yang masih sempit. Om Andi terus menekan2 kontolnya dengan pelan sehingga akhirnya masuk semua.

Lalu ditarik pelan-pelan juga dan dimasukkan lagi sampai mendalam, terasa kontolnya nancep dalem sekali.

“Om enjot yang cepat dong, Dini udah mau nyampe ach.. Uch.. Enak om, lebih enak katimbang dijilat om tadi”, lenguhnya.

“Om juga mau ngecret, Din”, jawabnya.

Dengan hitungan detik mereka berdua nyampe bersama sambil merapatkan pelukan, terasa nonok Dini berkedutan meremes2 kontol om Andi. Lemas dan capai mereka berbaring sebentar untuk memulihkan tenaga.

Sudah satu jam kami beristirahat, lalu om Andi minta Dini mengemut kontolnya lagi.

“Om belum puas Din, mau lagi, boleh kan?” katanya.

“Boleh om, Dini juga pengen ngerasain lagi nyampe seperti tadi. Om gak ada matinya, baru aja ngecret dah pengen masuk lagi”, jawabnya sambil mulai menjilati kepala kontolnya yang langsung ngaceng dengan kerasnya.

Kemudian kepalanya mulai mengangguk2 mengeluar masukkan kontol om Andi dimulutnya. Om Andi mengerang kenikmatan,

“Enak banget Din emutanmu. Tadi nonokmu juga ngempot kontol om ketika kamu nyampe. Nikmat banget deh, boleh diulang ya Din kapan2″.

Dini diam tidak menjawab karena ada kontol dalam mulutnya.

“Din, om udah mau ngecret nih, om masukkin lagi ya ke nonok kamu”, katanya sambil minta Dini nungging.

Sambil nungging Dini bertanya,

“Mau dimasukkin di pantat ya om, Dini gak mau ah”.

“Ya gak lah Din, ngapain di pantat, di nonok kamu udah nikmat banget kok”, jawabnya.

Urat2 berwarna hijau di kulit batang kontolnya makin membengkak. Dia menekan pinggulnya sehingga kepala kontolnya nyelip di bibir nonok Dini. Terasa bibir nonok Dini menjepit kontolnya yang besar itu. Dia menciumi leher Dini,

“Oh…om”, lenguh Dini ketika om Andi menciumi telinganya.

Dengan pelan dimasukkan kontolnya ke nonok Dini. Pelan2 dia menarik sedikit kontolnya, kemudian didorong lagi. Hal ini dilakukan beberapa kali sehingga lendir nonok Dini makin banyak keluarnya, mengolesi kepala kontolnya. Sambil menghembuskan napas, dia menekan lagi kontolnya masuk lebih dalam. Dia kembali menarik kontolnya hingga tinggal kepalanya yang terselip di bibir luar nonok Dini, lalu didorong kembali pelan2.

“Din, nanti dorong pinggul kamu kebelakang ya”, katanya sambil menarik kembali kontolnya.

Dia kembali mencium telinga Dini dan mendorong kontolnya masuk. Pentilnya diremes dengan jempol dan telunjuk. Dini tersentak karena enjotan kontolnya dan secara reflex dia mendorong pinggulnya ke belakang sehingga kontolnya nancap lebih dalam. Kontol kembali ditarik keluar lagi dan dibenamkan lagi pelan2, begitu dilakukan beberapa kali sehingga seluruh kontolnya sudah nancap di nonok Dini.

”Akh om”, lenguhnya ketika terasa kontol om Andi sudah masuk semua, terasa nonoknya berdenyut meremes2 kontol om Andi.

Om Andi terus menekan2 sampe amblas semua, terasa kontolnya masuk dalem sekali, seperti tadi ketika pantat Dini diganjel bantal. Kontol mulai dikeluarmasukkan dengan irama lembut. Tanpa sadar Dini mengikuti iramanya dengan menggoyangkan pantatnya. Tangan kiri om Andi menjalar ke toket Dini dan meremas-remas kecil, sambil mulai memompa dengan semakin cepat. Dini mulai merasakan nikmatnya,

“Om, nikmat banget ya dientot om, lebih nikmat dari dientot cowok Dini. Terus yang cepet ngenjotnya om, rasanya Dini udah mau nyampe lagi”, erangnya.

Itilnya tergesek kontol ketika om Andi mengenjotkan kontolnya masuk. Dini menjadi terengah2 karena nikmatnya.

“Din, nonokmu peret sekali, terasa lagi empotannya, enak banget Din ngentot dengan kamu”. Terasa bibir nonok Dini ikut terbenam setiap kali kontol dienjot masuk.

“Om”, erangnya. Terdengar bunyi “plak” setiap kali dia menghunjamkan kontolnya.

Bunyi itu berasal dari beradunya biji peler om Anton dengan pangkal paha Dini, setiap om Andi mengenjot kontolnya masuk. situs slot online terpercaya

“Din, om udah mau ngecret”, erangnya lagi.

Dia menghunjamkan kontolnya dalam2 di nonok Dina dan terasalah pejunya nyembur2 di dalam nonok Dini. Bersamaan dengan itu,

“Om, Dini nyampe juga om”, Dini mengejang karena ikutan nyampe.

“Om, nikmat banget, kapan ngentotin Dini lagi”. Om Andi tidak menjawab, dia terkapar kelelahan

About Us

Recent

Random